OUR COMPLICATED MARRIAGE (CHAPTER 1)

our-complicated-marriage

Title : OUR COMPLICATED MARRIAGE

Author : WonA

Genre : Romance,  Married Life

Length : Chapter

Rating : PG 17

Main Casts : Cho Kyuhyun & Park Hyo Won.

Disclaimer : This Story of Fanfiction is pure of my imagination, the casts belongs themselves, don’t copas, and don’t bash!

 

Typo is magic ~

 

Happy Reading ^^

Kamis, 7 April 2016

Kesibukkan yang nampak di kota seoul ini tak pernah berhenti, lalu lintas yang padat lancar dan orang-orang yang berlalu lalang. Sepatu itu bergerak melangkah dengan cepat. seseorang merogoh tasnya dengan tangan kanannya, sedangkan tangan yang satunya amat sibuk dengan mendekap erat beberapa kertas yang terbungkus rapi amplop berukuran besar dan map berwarna kuning terang.

“Mobilku mogok, aku sedang berlari menuju halte bis! arraseo, arraseo!”

Gadis itu berbicara dengan seseorang di sebrang sana lewat ponsel pintarnya tanpa menghentikan kakinya yang sedang berjalan cepat, atau lebih tepatnya berlari.

Sementara itu di dalam sebuah mobil mewah seorang pria yang mengenakan setelan jas yang sangat pas ditubuhnya dan dasi yang membuat kesan formal itu sedang memegang kemudinya. wajah yang menggambarkan keseriusan akan suatu hal. Seorang Cho Kyuhyun, Direktur  Sun Luxury Hotel yang masih berada dalam naungan CG Company sedang berkompetisi dengan waktu. Ia harus segera sampai dalam pertemuan penting dengan para investornya.

Matanya membulat sempurna saat seseorang melesat di depan mobilnya membuat kakinya menginjak rem refleks.

*Brug!

Ia begitu terkejut, dengan cepat tangannya melepas sabuk pengaman yang melingkar ditubuhnya dan membuka pintu mobil dengan tergesa-gesa.

“Agashi, gwenchana?” Cho Kyuhyun masih berdiri melihat  dengan seksama seseorang yang ia pastikan adalah seorang perempuan.

Gadis itu tak menjawab, ia melihat disekitarnya yang sangat sepi. jalan raya yang dipenuhi oleh kertas-kertas yang berserakan. Dengan hati-hati ia mendekat dan berjongkok, tangannya memegang bahu itu dan menguncang-guncangkan berharap bisa menyadarkannya.

“Agashi kumohon jangan mati karena mobil kesayanganku, dia akan merasa bersalah.”

Pria ini meracau berharap gadis itu sadar.  Ia menepuk pelan pipi gadis yang tergeletak tak sadarkan diri.

Usahanya tak membuahkan hasil apapun, segera kedua tangan kekar itu merengkuh tubuh gadis itu dan membawanya segera ke dalam mobilnya.

 

***

 

“Bagaimana Keadaannya?” Tanya Kyuhyun pada seseorang berjas putih dan memakai kacamata.

“Syukurlah benturannya tidak terlalu keras, Nona Park hanya mengalami patah dilengan kirinya yang akan sembuh dalam 1 sampai 2 minggu, sedangkan luka di kakinya akibat goresan pada aspal akan sembuh kurang dari seminggu. Aku sarankan agar ia tidak berjalan terlebih dahulu ataupun melakukan aktivitas berat, setidaknya ia harus dirawat selama 3 sampai 4 hari.” Penjelasan dari Dokter Shin Donghee ini cukup jelas baginya, Dokter yang merupakan teman sekaligus Dokter Pribadinya.

Cho Kyuhyun hanya mengangguk dan membuang nafas beratnya.

“Lain kali berhati-hatilah saat mengemudi.” nasihat dokter Shin.

“Dia yang tiba-tiba melintas, bukan salahku!”

Dokter Shin tersenyum dan menepuk bahu Cho Kyuhyun sekalian berpamitan.

“Gomawoyo!” Ucap Cho Kyuhyun pada dokter Shin yang mulai menjauh itu.

Pria yang telah melepas jasnya ini membuka pintu dan memasuki ruang perawatan dimana Park Hyowon dirawat saat ini. Ia kemudian duduk di sofa dekat meja kecil di sudut ruang VIP ini. ada rasa kekhawatiran di lubuk hatinya, namun rasa takut lebih besar dari itu. Cho Kyuhyun takut jika keluarganya mengetahui hal ini, bagaikan seorang murid yang melanggar peraturan dan membuat kesalahan maka harus dihukum. semua yang ia usahakan bisa gagal apalagi jika nenek satu-satunya pemilik CG Company yang mengetahuinya. Tamatlah riwayatmu Cho Kyuhyun!

Ia terus merutuki dirinya, suara gumaman seorang gadis menyadarkannya membuatnya mendekat tepat disisi ranjang itu.

“Kau sudah sadar? Apa perlu kupanggilkan dokter?” Tanya Cho Kyuhyun membuat gadis bernama lengkap Park Hyowon itu mengernyitkan dahinya.

“Nuguseyo?” bukannya menjawab, Park Hyowon malah berbalik Tanya dengan suaranya yang tiba-tiba serak itu.

“Cho Kyuhyun, Pemilik dari mobil yang kau tabrak!”

Perkenalan Sang direktur ini membuat Gadis itu berteriak di dalam hatinya, apa yang dia katakan? Perkenalan yang seoalah menjelaskan bahwa bukan dia yang menabrak, melainkan seorang gadis yang sedang terbaring dengan beberapa luka dan jarum infuse yang menancap di punggung tangannya.

Hyowon ingin sekali menyela, namun seluruh badannya terasa sakit. pikirannya kembali berputar saat ia sedang menghubungi dengan rekan  kerjanya kemudian menyebrang dan melihat mobil itu sangat dekat dan gelap. Benar, ini salahnya!

“Mianhamnida, gomapta!” Ia mengucapkan kalimat menyesalnya dan berterima kasih karena telah membawanya ke rumah sakit.

“Jadi kau sudah ingat? benarkan? Kau yang menabrak mobilku?” Pertanyaan Cho Kyuhyun membuatnya malas untuk membuka mulut untuk sekedar menjawab pertanyaan yang jawabannya singkat itu.

“Omo! Presentasiku!” Hyowon berusaha bangun sementara Kyuhyun menahannya.

“Sudah 3 jam berlalu, kau kehilangan presentasimu dan aku kehilang pertemuan pentingku!” Jelas Kyuhyun membuat gadis ini menyerah dan menyambar ponselnya yang berada di meja kecil di sebelahnya.

Layar ponsel itu sudah retak disemua sisi layarnya. ia kembali menaruhnya dan menggeram frustasi.

“Ini!” Cho Kyuhyun menyodorkan bag paper berisi ponsel baru.

“Tidak, Terima Kasih! Aku akan membelinya nanti”

“Kurasa kau membutuhkannya saat ini juga!” Setelah cukup berpikir, kemudian ia berterima kasih dan menerima ponsel itu.

Kyuhyun membantunya lagi, pria ini membongkarkan ponsel lamanya untuk memasukkan kartu sim milik gadis itu pada ponselnya yang baru, sedang gadis itu terus saja meratapi tangan kirinya yang diperban, begitu juga kakinya. Oh Sialnya!

“Sekali lagi terima kasih, aku sudah sangat merepotkanmu. Aku memiliki hutang budi padamu!” Park Hyowon mengucapkannya dengan tulus.

 

“Materi juga; biaya rumah sakit, ganti rugi, dan ponsel, juga sahamku!”

“Algeuseyo, aku tidak akan melupakannya, dan menggantinya!” Kyuhyun tertawa mendengar jawaban Hyowon.

Lain halnya dengan gadis ini, ia hanya bisa menahan bibirnya. beberapa sms muncul seperti sebuah terror yang menakutkan.

“Ketua Tim Park, Kau dimana?” “Kau sudah sangat terlambat” “Direktur sangat marah” “Bagaimana ini? Kenapa tak bisa dihubungi?”

“Kau sangat mengecewakan!”

“Kudengar kau akan dipecat!”

“Tim Perancangan berada di zona neraka”

Beberapa pesan singkat yang memenuhi kotak masuk pesannya itu membuatnya menggigit bibirnya sendiri dengan perasaan khawatir, takut, dan bingung. Benarkah ia akan dipecat? Bukankah itu yang seharusnya? Ia melewatkan presentasi perancangan produk baru dari perusahaannya. Dan semua berkasnya yang harus diserahkan ada pada dirinya.

Benar! Berkas-berkas penting itu!

Hyowon langsung menatap Kyuhyun dengan cemas, membuat pria disampingnya ikut cemas dan bertanya-tanya. Mata itu membuat sebuah kejutan pada jantung milik Cho Kyuhyun.

“Ada apa?” Tanya Kyuhyun,

“Apa kau tiba-tiba amnesia?” Kyuhyun bertanya kembali, namun pertanyaan itu tidak seharunya ia lontarkan. Park Hyowon menggelengkan kepalanya dan berusaha bangkit.

“Dokumen yang kubawa sebelumnya . . . apakah kau meninggalkannya?” Tanya Hyowon sudah tidak sabar ingin mendapatkan jawaban “Tidak” dari Pria yang menolongnya.

“Dokumen apa? Aku hanya menggendong tubuhmu ke rumah sakit ini!” Kyuhyun menjawabnya dengan wajah datar sedikit berpikir.

“Apa kau yakin? Ah Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?” Wajah cemas itu semakin menjadi-jadi sementara Pria yang sedang duduk di dekat ranjangnya begitu santai seolah semuanya baik-baik saja padahal Hyowon sudah sangat cemas dan rasanya ingin berlari ke tempat dimana ia tertabrak dan memungut semua kertas-kertas yang berhamburan itu.

“Aku harus segera mengambilnya!”

Kyuhyun terkejut dengan reaksi Hyowon yang tiba-tiba ingin mencoba turun dari tempat tidurnya, ia mendekat hingga mampu melihat wajah cemas itu dengan mata indahnya yang mulai berkaca-kaca. Gadis ini begitu ketakutan!

 

“Yaa! Kau mau kemana huh? Andwae! Dokter melarangmu untuk – “

“Aku harus pergi, aku harus membawa itu bersamaku!” Hyowon bersikeras untuk turun, namun Kyuhyun masih menahannya, berdiri tepat dengan kedua tangan yang memegang kedua lengannya.

“Aku Bercanda!” Ucap Kyuhyun  menatap mata sendu gadis dihadapannya.

“Apa?”

“Semua barangmu termasuk kertas-kertas itu aku membawanya!” Kyuhyun berjalan mendekati meja kecil dekat sofa, dan menunjukan apa yang ia bawa ditangan kirinya. Sebelumnya, saat Kyuhyun berusaha membawanya saat pingsan tadi, ia menghubungi orang kepercayaannya untuk membantunya.

 

Hyowon langsung membuka map itu dan memeriksa setiap kertas yang ada disana.

Kedua tangannya tiba-tiba terasa sangat lemas hingga tidak bisa menahan beban dokumen yang tidak berat itu, Air matanya jatuh membasahi pipinya, Gadis ini menundukan kepalanya.

Cho Kyuhyun panik, ada apa dengannya?

“Apa yang terjadi? Apa aku melakukan kesalahan? Apa kertasnya hilang? Atau tanganmu merasa sakit?”

Kedua tangan itu ingin sekali menyentuh bahu Hyowon yang bergetar karena semakin terisak, tangisannya bahkan bisa terdengar oleh Kyuhyun. Dan itu sukses membuat kyuhyun khawatir.

“Kenapa kau melakukan lelucon seperti itu huh? Hah! Aku hampir mati, arraseo?” Seraya menangis, ia meluapkan emosinya

“Apa?” Kyuhyun tak habis pikir, bagaimana bisa gadis ini menangis karena ia membohonginya.

Meski kedua tangannya terus menyeka air matanya, pipinya terus basah! air matanya jatuh terlalu deras.

“Syukurlah” Gadis berambut coklat ini mengucap syukur namun air matanya masih belum bisa berhenti membuat Kyuhyun bingung apa yang harus ia lakukan, dia merasa lega tapi masih saja menangis.

“Yaa! Sudahlah jangan menangis lagi, itu mengerikan” Kyuhyun kembali duduk di kursi tunggal didekatnya.

‘Dia begitu ketakukan rupanya.’ Kyuhyun membatin

 

***

 

Hyowon menaruh kembali ponselnya, ia baru saja menghubungi rekan kerjanya untuk memberitahu apa yang terjadi. namun kabar buruk yang ia dapatkan, sepertinya tidak ada lagi harapan untuk karirnya.

 

Kyuhyun begitu penasaran hingga ia tidak dapat menahan untuk mengajukan beberapa pertanyaan layaknya reporter, dia memang bukan tipe orang yang mampu menahan apa yang ia inginkan. Dan ketahuilah Cho Kyuhyun bukanlah orang yang pandai basa basi dan jarang sekali mengkhawatirkan perasaan orang lain.

 

“Apa benda itu sangat penting?” Kyuhyun menunjuk dokumen yang berada dekat dengan tas tangan milik Park Hyowon.

“Ya, itu adalah dokumen rahasia perusahaanku!” Jawab Hyowon sesaat setelah ia menghela nafas beratnya, begitu berat.

“Aku melihat beberapa kertas itu, kebanyakan adalah gambar- ah bukan, maksudku seperti diagram alur beberapa proses dengan kata-kata yang sulit kupahami. Kau bekerja untuk membuat itu?”

Hyowon mengangguk dengan sedikit senyuman.

“yang kau maksud itu adalah gambar sebuah design software yang akan menjadi acuan dalam proses coding.”

“Ah Arraseo, jadi kau bekerja di perusahaan software oh?” Pertanyaan Kyuhyun langsung dijawab oleh hyowon dengan anggukan kepalanya.

Park Hyowon sedikit terkejut saat melihat tangan kanan Cho Kyuhyun dibalut oleh kain kasa putih. Kyuhyun menyadari apa yang Hyowon tanggapi, Pria ini melirik tangannya kemudian tersenyum.

“I’m fine! ini karena aku terlalu bodoh, ah Jinjja!” Kyuhyun kembali terkesiap saat Hyowon tersenyum mendengarnya baik-baik saja.

Ada apa dengannya? Bukankah setiap hari ia mendapat senyum dari semua orang yang bertemu dengannya, kenapa ini?

“Park Hyo Won-ssi, aku harus kembali ke kantorku. Kau sudah melakukan kekacauan dan aku harus segera menyelesaikannya.”

“Nde, jeongmal mianhaeyo karena menyebabkan banyak kekacauan untukmu, terima kasih atas kebaikanmu, saat ini aku hanya bisa mendoakanmu agar semuanya baik-baik saja dan kekacauan itu akan segera teratasi Cho Kyuhyun-ssi!” Kyuhyun melangkah setelah itu.

Badan tegap itu menghilang setelah pintu tertutup, beberapa saat ia seolah masih merasakan keadaan Pria tampan yang menjaganya beberapa jam.  Namun ia kembali tersadar, ruangan VIP ini begitu sepi hanya dirinya sendiri yang sedang berbaring.

Gadis yang memiliki tinggi 161cm ini menatap layar ponsel yang menampilkan kontak bertuliskan “Oppa” dalam huruf korea.

 

***

 

Seorang pria muda berjalan menghampiri Cho Kyuhyun yang sedang duduk seraya memeriksa laptopnya.

“Semuanya kembali normal Direktur Cho, mereka menerima permintaan maaf dan mengerti keadaan Direktur Cho yang mengalami kecelakaan. Rapat investor akan segera dilaksanakan, namun kita kehilangan 10%  investor.”

“Syukurlah!”

“Ye?” Sekretaris Lee Donghae terkejut mendapatkan reaksi yang sangat berbeda dari direkturnya, Pria yang merupakan atasannya ini mengusap kasar wajahnya dan merasa lega? benarkah?

“Wae?” Tanya Kyuhyun

“Syukurlah?”

Cho Kyuhyun teringat dengan gadis itu lagi, ia mengatakan kata yang sama seraya menangis. Pria itu kemudian melihat tangannya yang terluka, senyum diwajahnya tergambar. Kyuhyun memutar memori otaknya. sesaat setelah membawa Hyowon kedalam mobil, ia melihat lembaran kertas di depan mobilnya bersama Lee Hyukjae orang kepercayaannya kedua yang merupakan pengawal pribadinya setelah Lee Donghae sekretarisnya.

Tangan cekatannya mengumpulkan semua itu dengan cepat, tubuhnya bahkan dibuat berolahraga karena aktivitas itu dan terjatuh hingga membuat luka ditangannya.

 

3 Hari berlalu . . .

Sepasang kaki yang mengenakan sepatu plat berwarna coklat muda itu bergerak melangkah dengan perlahan. Gadis itu tak mampu untuk berjalan lebih cepat, Kondisinya yang belum pulih total mengharuskannya untuk berjalan layaknya siput. Meski begitu, sesungguhnya dokter tak mengijinkannya berjalan sejauh ini.

Hyowon memasuki lobi perusahaannya kemudian tujuannya adalah elevator yang akan membawanya ke lantai 4 dimana orang yang begitu ia ingin temui berada disana.

 

“Karena ulahmu aku menjadi sangat bingung, aku seperti orang yang sangat – sangat banyak masalah, kau tahu?”

Seorang pria berjas itu memijat tengkuknya yang terasa menegang, pria yang cukup berumur ini merupakan wakil direktur perusahaan dimana Hyowon bekerja. Meskipun ini semua bukan salahnya, akan tetapi gadis bergolongan darah B itu merasa bertanggung jawab atas masalah yang harus dihadapi perusahaannya.

“Aku tidak bisa memecatmu dengan mudah, untuk sementara kau bukan lagi Ketua Tim Perancangan. Kau akan bertanggung jawab untuk Tim Analisis.”

Mendengar keputusan, atau lebih tepatnya suatu kebijakan dari Wakil Direktur Han, Hyowon langsung mendongakan wajahnya. Ia memang tidak bisa menolak ini, tapi apa tidak keterlaluan jika ia dipindahkan ke Tim Analisis?

“Tapi bagaimana dengan Tim Perancangan?” Tanya Hyowon yang merasa bingung jika seorang ketua dari sebuah tim harus meninggalkan timnya.

“Im Nayeon yang akan menjadi Ketua Tim Perancangan untuk sementara. Itu sudah menjadi keputusan yang disetujui oleh direktur.”

 

Hyowon duduk di kursinya dengan perasaan kacau, dan sedikit tidak terima jika Im Nayeon rekan kerjanya selama ini menjadi penggantinya, ia bukan membenci wanita itu akan tetap hanya sebatas tidak suka. Menurutnya wanita itu bekerja hanya mengandalkan koneksinya, sedangkan pekerjaannya hanya bisa menyuruh dan memarahi pegawai lainnya.

“Ketua Tim Park, Berjuanglah!” Choi Minho memberikan dukungan semangat dan menunjukan kepalan tangannya.

‘Aku merasa seperti aku kembali menjadi seorang trainee yang masuk pada ‘Tim Traveller’, Hah~ Bagaimana nasib Tim Design jika diketuai oleh Im Nayeon’ Hyowon mempertemukan dahinya dengan meja kerja nya. Ia menyembunyikan wajahnya seraya melipat kedua tangannya diatas meja.

Ya, Tim Traveller ada sebutan untuk Tim Analisis. Sebutan yang cukup keren namun itu adalah sebuah ejekan para pegawai lainnya dimana Tim Analisis mereka akan menganalisis dan mengumpulkan data dan melakukan segala persiapan kebutuhan Tim lainnya. Tim Analisis sangat sering keliling kota atau bahkan luar kota dan luar negeri untuk melakukan seluruh tugasnya pada setiap project atau produk yang akan dibuat.

“Park Hyowon Tim Traveller, Chukkhaeyo!” Seorang perempuan berdiri di depan meja Hyowon dengan senyum puasnya.

Hyowon hanya menatap sinis perempuan bernama Im Nayeon itu sekilas kemudian membuang wajahnya ke arah berlawanan dengannya.

 

***

 

Kyuhyun’s Pov

 

Cahaya pagi yang begitu terang dengan sedikit gumpalan awan di langit yang biru itu membuat aura semangat semakin bertambah, beberapa hari ini seoul sungguh basah karena turunnya hujan di waktu yang tak menentu setiap harinya. Karena hari yang cerah maka kuputuskan untuk pergi keluar sekedar melupakan pekerjaan di kantor yang terkadang membuat kepala terasa berat.

Sebuah Coffee Shop yang cukup popular di kawasan ini kumasuki, setelah selesai dengan acara pesan-memesan aku duduk dengan santai seraya membuka beberapa hal yang harus kuperiksa di layar tabletku. Suara gaduh barang yang terjatuh menarik perhatianku, rupanya dua orang di dekat pintu bertabrakan membuat lembar-lembar kertas berterbangan.

Lembaran kertas yang terbang?

Aku menjadi teringat gadis ceroboh itu, sudah 3 minggu berlalu . . . apakah dia sudah sembuh?

Ah untuk apa aku memikirkannya, itu akan terlihat seperti aku memperdulikannya. Tidak, Tidak Boleh!

“Mianhaeyo~ aku terburu-buru tadi!”

“Ah, Gwenchanayo. . .”

Suara itu . . .

Aku kembali menoleh untuk melihat siapa pemilik suara yang tak asing ditelingaku.

Gadis itu berdiri kemudian berbalik seraya menggenggam sebuah map di dadanya. Benar! Wajahnya begitu sama, benarkah dia?

tapi terlihat berbeda, wajahnya lebih tirus dan berseri dari sebelumnya. Dengan kemeja putih dan rok berwarna peach selutut ia terlihat sangat manis.

Ya! Cho Kyuhyun apa yang salah dengan otakmu? Aku menjadi berpikir yang tidak-tidak.

“Oh Cho Kyuhyun-ssi ?”

Aku menegakkan kepalaku saat kudengar seseorang menyerukan namaku. Senyumku sedikit terlihat ketika senyum itu kembali kulihat.

“Duduklah!” Pintaku yang langsung dimengerti olehnya. Ia duduk tepat di depanku kemudian menaruh map yang ia pegang di kursi kosong di sisi kanannya dan menaruh Cup Kopinya di atas meja.

“Kau sering ke Café ini juga eoh?” Tanyanya begitu antusias.

“Aniyo, aku baru pertama kali. Kantorku cukup jauh dari sini.”  Dia hanya menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

 

Seorang pria berdiri di belakangnya dan menepuk bahunya dengan lembut, gadis itu menoleh kemudian memberikan senyuman bahagianya saat melihat wajah pria yang ia lihat.

Siapa dia? Kekasihnya?

Jika dilihat dari bahasa tubuh mereka, dan tatapan keduanya seperti terdapat perasaan lebih yang mereka simpan.

 

“Mianhaeyo Kyuhyun-ssi, aku harus pergi.”

 

Gadis itu berdiri dan berpamitan, sementara aku hanya menatap pria bersamanya sekilas dan melempar senyum hanya untuk membalas senyumannya.

 

Author’s Pov

 

Park Hyowon meninggalkan Kyuhyun yang kembali fokus pada tablet miliknya, gadis itu berjalan bersama seorang pria bernama Oh Sehun yang merupakan manajer di perusahannya itu dengan senyuman yang tak pernah luntur. Sejak tiga tahun lalu dimana gadis itu pertama kali bekerja di Seoul Great Software Development, orang pertama yang dekat dengannya adalah pria yang tak lain Oh Sehun itu.

 

“Apakah tidak apa-apa jika sekarang posisimu sebagai penanggung jawab Tim Analis, kurasa mungkin hingga enam sampai delapan bulan kedepan melihat proyek yang saat ini akan berakhir dalam waktu delapan bulan kedepan.”

Oh Sehun membantu Hyowon membawakan berkas miliknya.

 

“Tidak apa-apa, aku pernah menjalani masa-masa yang akan kujalani itu selama setahun.” Hyowon tersenyum saat berucap dimana ada nada sombong yang ia selipkan membuat Sehun mengacak lembut rambut gadis itu.

Benar, biasanya pegawai baru akan ditempatkan di Tim Analis selama dua tahun minimalnya, sementara gadis itu bisa mengalahkan seniornya dan naik jabatan hanya dengan waktu satu tahun.

“Oh ya, aku akan mengenalkanmu seorang gadis yang sangat kucintai jika ia menerima lamaranku nanti.”

 

Kaki yang sedang melangkah itu tiba-tiba berhenti. Kenyataan bahwa pria yang disampingnya memiliki gadis yang sangat ia cintai dan bukan dirinya membuat gadis itu tidak bisa bernafas dengan mudah. Sial, kenapa sesak sekali rasanya? Apakah selama ini gadis itu sangat berharap pada Oh Sehun?

 

***

 

Park Hyowon keluar dari ruang pemeriksaan, ia baru saja melakukan check up pasca kecelakaan. Gadis itu memasuki sebuah toilet untuk sekedar membasuh wajahnya. Wajah cantiknya yang kini sudah basah itu memandang kosong pada cermin lebar yang terpasang di dinding. Ia kembali teringat pada Oh Sehun, hatinya benar-benar tidak dalam keadaan baik-baik saja.

Namun dari pantulan cermin itu ia bisa melihat seorang pegawai atau yang lebih tepatnya office girl telah melakukan pekerjaannya membawa sebuah tempat air dan kain pel beserta cairan pembersih lantai.

Park Hyowon hanya melihat kemudian menghiraukannya, toilet ini cukup sepi atau bahkan memang sepi hanya ada dirinya membuatnya ingin berteriak saat ini juga.  Namun matanya menangkap sosok wanita paruh baya yang berjalan di belakangnya dengan cukup kesulitan, lantainya begitu licin.

Hyowon berbalik dan menangkap tubuh lemah itu yang hampir terjatuh. Hyowon kehilangan keseimbangannya membuatnya terjatuh di lantai dengan posisi terduduk.

Wanita paruh baya itu terkejut melihat gadis yang menolongnya berteriak dan terjatuh.

 

“Nona muda, kau baik-baik saja?”

Hyowon sedikit meringis karena tangannya yang sempat terluka itu membentur lantai dan kembali menimbulkan nyeri.

“Ye, gwenchannayeo.” Park Hyowon bangkit dengan perlahan.

 

Seorang wanita masuk dan menghampiri keduanya.

“Ketua, anda baik-baik saja?” Wanita yang mengenakan setelan kantor itu bertanya seraya menampakkan wajah cemasnya.

 

“Aku tidak apa-apa, tapi sepertinya gadis ini terluka.”

Hyowon langsung menggelengkan kepalanya dan mengatakan bahwa ia baik-baik saja.

Mungkin tadi hanya sedikit shock, dan sekarang ia tidak terlalu merasakan sakitnya.

“Aku sangat berterima kasih padamu. Aku berhutang nyawa padamu.”

Wanita yang berumur lebih dari setengah abad itu tersenyum dan mengusap lembut punggung Hyowon.

Park Hyowon menundukan kepalanya untuk berpamitan, ia harus segera kembali ke kantornya karena ia hanya ijin untuk melakukan check up dan akan langsung kembali ke kantor.

 

Oh Sehun berjalan menuju Hyowon yang sedang berada di depan kantor, gadis itu bersiap untuk melangkahkan kakinya menuju halte bus untuk bergegas pulang.

“Kau mau pulang bersamaku?”

Jika saja Hyowon belum mengetahui jika Oh Sehun menyukai gadis lain, maka saat ini juga ia akan mengangguk dan menerima tawaran itu dengan senang hati.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, dan tersenyum,

“Maaf, tidak pulang ke apartmentku saat ini. Aku akan mengunjungi ayahku dan menginap disana.”

“Kalau begitu aku akan mengantarmu –“

“Tidak usah, kau kan tahu rumah ayahku di kota Chuncheon provinsi gangwon. Cukup jauh, dan aku sudah memesan tiket kereta.”

“Baiklah kalau begitu hati-hati ya, jika sesuatu terjadi padamu kau harus segera mengabariku.”

 

Park Hyowon hanya mengangguk dengan senyum yang sedikit dipaksakan. Haruskah seperti itu? Kenapa ia harus memberitahu Oh Sehun jika terjadi sesuatu? Siapa dia? Hyowon mulai bertarung denga pikirannya. Diperhatikan dalam kondisi hati seperti ini membuatnya serba salah.

 

Gadis itu memasuki rumah yang sangat ia rindukan dengan wajah lelahnya, menghampiri ayahnya dan memeluk hangat sosok orang tua yang selalu melindungi dan menyayanginya hingga saat ini dan selalu tanpa henti.

“Maafkan Appa yang menyuruhmu pulang ke rumah usai bekerja, kau lelah? Appa sudah membuatkan Mul Kimchi dan bibimbap untukmu.”

Tuan Park Jun Hwang berdiri di samping putrinya dan memijat bahu yang sudah lemas itu dengan bersemangat.

“Aku akan makan nanti, aku sangat penasaran mengapa Appa ingin sekali aku pulang? Ada hal penting apa yang ingin Appa bicarakan?”

Tuan Park menghentikan aktivitas memijatnya dan duduk di kursi sebelah putrinya.

“Hyo, Nyonya Kim berkunjung kemarin dan untuk ketiga kalinya ia memintamu untuk menjadi menantu dari cucunya.”

Kalimat yang diucapkan oleh ayahnya ini sama sekali tak membuatnya terkejut, perjodohan mereka memang sudah diatur sebelumnya bahkan sebelum keduanya lahir. Terakhir kali permintaan itu datang padanya saat ia lulus SMA, dan sekarang untuk yang ketiga kalinya Tuan Park sangat berharap agar putrinya menyetujui perjodohannya karena dari pria laki-laki sangat menginginkannya sejak awal.

 

Kakeknya yang saat ini sedang tidur di kamarnya bahkan akan memaksa jika kali ini cucunya menolak, dan memerintahkan Park Jun Hwang putranya agar membujuk Park Hyowon sampai dia menyetujuinya.

Ayahnya menjelaskan bahwa kondisi kakeknya sedang kurang baik, emosinya kurang stabil dan kesehatannya menurun. Akn semakin memburuk jika Park Hyowon menolaknya.

 

Park Hyowon ingin sekali menolak, namun setelah melihat kakeknya yang sedang tertidur itu dan wajah memohon ayahnya ia dengan berat hati menganggukan kepalanya.

 

“Baiklah, aku mau menikah dengan pria yang dijodohkan denganku sejak sebelum aku lahir itu.”

 

Tuan Park tersenyum sumringah dan bahagia, akhirnya setelah sekian lama pria berumur itu membujuk putrinya, kali ini adalah saatnya. Mimpi apa ia semalam hingga putrinya dengan mudah setuju untuk perjodohannya?

“Aku juga sudah bosan menolaknya.”

“Kau sudah memutuskan pilihan yang benar sayang. Karena kau sudah setuju maka pernikahannya akan dilangsungkan dua mingga mendatang.”

 

“Apa? Secepat itu? Bagaimana bisa?”

“Tenang saja, mereka sudah mengatur semuanya. Kau pasti penasaran siapa pria calon suamimu itu kan?”

Tuan Park menyodorkan selembar foto berukuran 2R padanya.

 

“Pria cerdas yang sukses dan tampan. Namanya Cho Kyuhyun, bagaimana menurutmu?”

 

“Cho Kyuhyun?”

 

 

To Be Continue . . .

 

15 thoughts on “OUR COMPLICATED MARRIAGE (CHAPTER 1)

  1. Kebetulan dan takdir tuhan. Ternyata mereka sudah di jodohkan bahkan sebelum mereka lahir 😀 . Apa kyu juga menerima perjodohan ini?? Semoga saja iya, apa lagi klo dia tau yg mau di jodohin sama dia hyowon, dari pertama ketemu aja dia udah tertarik sama hyowon 😀 . Cepet di lanjut ya, penasaran banget jadinya 🙂

    Like

  2. Pingback: Library | WONLOVE JAEKYU

  3. Annyeong q readers baru ..izin bac aff nya ..

    Ternyata hyowon sama kyuhyun udh di jodoh kn dri sebelum mereka lahir…
    Dan hebat nya mereka sudah di pertemukan sebelum mereka tau klau mereka sudh di jodoh kn …tpi apa cuma hyowon aja yng belum tau kalu mereka itu di jodoh kn sejak lama …
    Lalu apakah kyuhhun juga belum tau atau sebalik nya …

    Like

  4. ehhh hyowon sukaa ama sehun tp sehun ngomong dgn gamblang kaloo mauu ngenallin cewee d dpan hyowon??
    sapaa tuu cewee??? btw sehun gk peka gituu kah kalo hyowon suka ama diaa??
    oh yaa btw kyuu kok kerenn..
    sempet2nyaa mikir mobil kesayangann saat hyowon gituu..
    haha

    Like

Leave a comment