OUR COMPLICATED MARRIAGE (CHAPTER 4)

our-complicated-marriage

Title : Our Complicated Marriage

Author : WonA

Genre : Drama Romance,  Comedy, Married Life

Length : Chapter

Rating : PG 17

Casts : Cho Kyuhyun – Park Hyowon – Byun Baekhyun – Park Jungsu – Park Wonho and Other Casts

Disclaimer : This Story of Fanfiction is pure of my imagination, the casts belongs themselves, don’t copas, and don’t bash!

 

Typo is magic ~

 

Happy Reading ^^

 

Di dalam mobil selama perjalanan menuju rumah keluarga Cho Kyuhyun, Park Hyowon Nampak begitu gelisah dan gugup. Sesekali ia menghentak-hentakkan kakinya namun masih dengan berkonsentrasi pada ponsel pintarnya. Cho Kyuhyun sedikit bingung dengan gadis yang duduk di sampingnya, sejak tadi ia menahan rasa penasarannya untuk sekedar menanyakan apa yang sedang gadis itu pikirkan atau lakukan.

Dengan menghembuskan nafas beratnya, Cho Kyuhyun hanya mampu melipat kedua tangan di dadanya dan bersandar pada sandaran kursi belakang yang ia duduki. Lee Hyuk Jae yang seolah menjadi supir pribadinya itu beberapa kali melirik pasangan suami-istri yang baru menikah ini. benar-benar tidak seperti pasangan lain kebanyakan.

 

Biasanya ada sosok Asisten Pribadi yang merangkap sebagai Sekretaris Lee Donghae yang mampu memecahkan suasana sunyi seperti ini, namun pria itu sedang disibukkan di kantor menggantikannya karena Kyuhyun tidak masuk bekerja.

 

“Nona Park, ngomong-ngomong apa yang sedang kau lakukan? Kau terlihat gelisah.”

 

Binggo! Pertanyaan Lee Hyuk Jae membuat Cho Kyuhyun mebuka lebar-lebar telinganya. Seolah mendengar rasa penasaran Cho Kyuhyun, Lee Hyuk Jae benar-benar sangat pintar dan mampu membaca situasi. Sama halnya dengan Lee Donghae meskipun ia belum mampu untuk menyamai keahlian berbicara pria itu. Lee Hyuk Jae adalah pria yang selalu menemani Cho Kyuhyun dimanapun, sebut saja ia sebagai pengawal pribadinya.

 

“Ah, begitukah? Aku hanya sedang membaca resep masakan. Aku bingung bagaimana menjadi menantu ideal dari keluarga seperti Cho Kyuhyun dan jenis masakan apa yang harus bisa aku kuasai, aku sedang mempelajarinya di internet.”

 

Lee Hyuk Jae menganggukan kepalanya tanda mengerti, namun tangan kirinya menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu. Park Hyowon terlalu polos.

 

“Tidak perlu! Aku tahu profil dan berita keluargaku ada di internet, tapi tidak akan sedetail itu! Hentikan, kau juga tidak perlu memasak di rumahku. Ada beberapa pelayan dengan tugasnya masing-masing!”

Cho Kyuhyun menatap malas ke depan. Ia hanya bisa menggelengkan kepalanya, benar-benar diluar dugaan. Ia kira ada hal penting apa yang membuat Park Hyowon gelisah, ternyata hal sepele seperti itu.

 

 

Setelah tiba di ruang utama Park Hyowon dan Cho Kyuhyun disambut oleh ketua pelayan rumah keluarga besar Cho bermarga Jung dan seorang pelayan wanita yang berdiri di belakangnya. Keduanya membungkukkan tubuhnya memberi hormat. Cho Kyuhyun hanya menganggukan kepalanya tanda menerimanya sementar Park Hyowon ikut membungkuk dengan posisi tubuhnya 90 derajat.

Kyuhyun kembali tersenyum singkat melihat tingkah sopan yang bahkan dinilai oleh pria itu sangat sopan untuk sekedar menerima salam dari seorang pelayan.

 

“Selamat datang Tuan Muda Cho Kyuhyun dan Nyonya Muda Hyowon. Ketua dan kedua orang tua Tuan Muda Cho bersama Tuan muda Baekhyun sudah menunggu di meja makan.”

 

Park Hyowon menganga, ia menggelengkan kepalanya beberapa kali mendengar panggilannya sekarang. “Nyonya Muda?” Ia ingin menjerit saat ini juga. Pertama kali dalam hidupnya panggilan itu terngiang di telinganya. Sempat takjub, namun kemudian hatinya mengecil. Beban menjadi Istri seorang Cho Kyuhyun sangatlah besar hingga panggilannyapun sulit ia pikul.

 

“Chogi . . . Ahjussi, bisakah kau tidak memanggilku seperti itu? Hyowon. . . geunyang Park Hyowon. Panggil aku seperti itu, aku sungguh tidak bisa menerima panggilan tersebut. Eoh?”

Ketua Pelayan Jung tersenyum, namun ia menggelengkan kepalanya dengan lembut. Mulutnya ingin terbuka untuk memberi penjelasan namun Hyowon langsung mencegahnya.

“Park Hyowon, jangan panggil aku dengan embel-embel Nyonya Muda. Jebalyeo Ahjussi!” Pelayan Wanita yang berdiri di belakang seraya menundukan kepalanya hanya bisa tersenyum mendengarnya. Dan Kyuhyun lebih memilih mengabaikan percakapan yang menurutnya tidak penting itu.

 

“Sudahlah, Ayo kita ke meja makan. Mereka sudah menunggu!” Park Hyowon berjalan perlahan mengikuti Cho Kyuhyun dari belakang.

 

Mereka berdua sampai di ruangan besar yang terdapat meja besar berbentuk persegi yang dikelilingi beberapa kursi. Ruangan tersebut juga terhubung dengan ruangan penuh peralatan masak yang cukup luas. Disana sudah ada Ayah dan Ibu Cho Kyuhyun yang duduk bersisian, kemudian ada Nenek Cho Kyuhyun dan Byun Baekhyun yang tersenyum menyapa mereka berdua.

“Annyeonghaseyo!” Park Hyowon menyapa keluarga Cho dengan ramah, ia sebisa mungkin menampakkan senyum tulusnya meskipun tidak dapat ia pungkiri bahwa kegugupannya belum bisa ia tangani sepenuhnya.

Tuan Cho membalas sapaan Hyowon dengan tersenyum, tapi Nyonya Cho hanya diam menatapnya sekilas kemudian mengabaikannya.

 

“Cho Kyuhyun, ajak istrimu untuk duduk. Ayo kita makan siang bersama!”

 

Cho Kyuhyun segera menggenggam tangan Park Hyowon yang memberikan sengatan kecil pada gadis itu karena entah mengapa ini terasa seperti membangunkannya. Pertama kalinya pria itu menggenggamnya seperti ini membuatnya sedikit tersentak.

Kesadaran Park Hyowon kembali, Cho Kyuhyun melakukan hal seperti ini di depan keluarganya, terlebih lagi di depan Neneknya. Sadarlah Park Hyowon! Kau hampir terpesona pada sosok pria tampan itu.

 

Park Hyowon duduk di sebelah Baekhyun dan Kyuhyun disebelahnya. Ada aura dingin yang ia rasakan saat ini . sempat berpikir bahwa hubungan saudara sepupu ini tidak baik melihat sikap Kyuhyun yang seolah membenci Baekhyun sementara sahabatnya bersikap sangat baik seperti biasanya, dan seperti Baekhyun yang ia kenal.

 

Acara makan siang ini berjalan cukup santai dan tenang, kecuali Hyowon yang tidak bisa menyantap makanannya dengan baik. Bahkan ia baru memasukan dua sendok makanannya ke dalam perutnya, rasa gugupnya itu membuat nafsu makannya hilang.

Merasakan situasi makan bersama yang sunyi seperti ini membuat Hyowon mengingat keluarganya, dimana gadis itu akan selalu bertengkar dengan adiknya, Park Wonho dan kakaknya Park Jungsu yang melerai mereka berdua. Ayahnya yang sering banyak bercerita dan kakeknya yang selalu menambah suasana hangat di keluarganya.

 

“Minumlah!”

Kyuhyun mendekatkan sebuah gelas berisi air mineral yang masih utuh di dekat tangan Hyowon membuat gadis itu seketika langsung menatap suaminya yang juga sedang membasahi kerongkongannya dengan air putih.

“Ne gomawo, Oppa!”

 

Air putih itu terasa sangat mengganjal setelah mendengar Hyowon memanggilnya dengan sebutan “Oppa”. Pria itu hampir saja tersedak mendengarnya.

Sementara yang lainnya menanggapi hal itu biasa saja, bahkan suara mereka cukup pelan hingga mungkin tidak terdengar oleh yang lainnya kecuali Baekhyun yang duduk di samping Hyowon.

 

Tak ada kegiatan berbincang-bincang usai makan siang, Nenek Cho Kyuhyun masuk ke dalam ruangannya bersama Asistennya karena ada hal yang perlu dibicarakan, Ayah dan Ibu Cho Kyuhyun kembali ke kantor karena memang mereka hanya pulang untuk menghadiri makan siang di rumah, kemudian Cho Kyuhyun berjalan menuju ruangan lain dimana Lee Donghae sudah menunggunya. Semua anggota sangat sibuk kecuali Byun Baekhyun, pria itu tersenyum dihadapan Hyowon yang masih kebingungan dan belum beradaptasi dengan situasi rumah ini. belum satu hari saja ia merasa sudah bosan, bagaimana jika satu minggu?

 

“Kau tidak ada keperluan, Baekhyun-ah?” Tanya Hyowon yang masih belum mau bangkit dari tempat duduknya di ruang makan ini.

 

“Aniyo, aku masih menganggur disini.” Jawaban Baekhyun membuatnya tersenyum, akhirnya gadis itu tersenyum juga. Wajahnya begitu aneh menurut Baekhyun, saat datang begitu gugup dan gelisah, kemudian canggung, dan tadi kebingungan.

Ya, Baekhyun memang tidak pernah lepas memperhatikan Hyowon hingga ia sangat mengetahui bagaimana ekspresi wajah gadis yang sudah ia kenal sejak masuk sekolah menengah pertama itu.

“Ah ya, kau kan menjadi seorang desainer terkenal? Benarkan? Aku baru mengingatnya. Yaa! Kau sombong sekali, ceritakan padaku tentang perjalanan karirmu. Aku sangat ingin mendengarnya!”

Park Hyowon sangat antusias dengan topik itu, Baekhyun hanya menggaruk tengkuknya merasa sedikit tersipu karena gadis itu menyebutnya desainer terkenal.

 

“Aku belum terlalu terkenal, biasa saja Hyo!”

“Kau sangat sibuk, maka dari itu kau tidak pernah menghubungiku. Begitu kan?”

Pria itu menggelengkan kepalanya, saat hendak menjelaskan ponsel disaku celana jeans Hyowon bergetar. Sebuah panggilan telepon dari Kang Jihyun.

 

“Yeoboseyo, Ada apa Jihyun-ssi?”

“Kau ke kantorlah, dua hari lagi presentasi design tapi Tim Perancangan belum menyelasaikannya. Masih banyak yang harus direvisi, Im Nayeon mengacaukannya karena selalu melakukan kesalahan. Belum lagi ia tadi kecelakaan. Jadi Tim Perancangan kekurangan anggota!”

Penjelasan panjang lebar dari Kang Jihyun itu membuatnya sedikit terkejut.

“Im Nayeon kenapa? Apa dia baik-baik saja?”

Meski tidak suka pada wanita yang menjadi penyebab insiden kue dan coklat di pernikahannya kemarin itu tetap saja sebagai seorang rekan kerja ia memiliki perasaan khawatir padanya. Park Hyowon juga masih peduli padanya.

Raut khawatir itu juga membuat Baekhyun bertanya-tanya. Namun menahan rasa ingin tahunya sampai gadis di dekatnya ini menghentikan panggilan teleponnya.

“Kurasa luka ringan saja, Kau bisa datang kan?”

“Arraseo, aku akan datang ke kantor. Kau dimana sekarang?”

“Aku sedang di jalan bersama Choi Minho menuju rumah sakit, kami akan menjenguk gadis itu!”

“Tunggu aku di rumah sakit, annyeong!”

 

Park Hyowon memutuskan panggilan teleponnya. Ia kemudian menjelaskan pada Baekhyun tentang percakapannya di telepon barusan.

 

“Aku akan mengantarmu!”

“Baiklah, aku tidak mau berbasa-basi untuk pura-pura menolak tawaranmu itu! Let’s go!”

 

Sikap ceria Park Hyowon itu selalu bisa membuatnya tersenyum senang melihatnya. Mereka berjalan hendak keluar namun langkah Hyowon terhenti saat sepasang mata itu tertangkap olehnya sedang menatapnya dengan datar.

 

“Kyuhyun-ssi, aku harus ke kantor ada urusan mendadak yang – “

“Pergi saja!”

 

Ucapan singkat Cho Kyuhyun itu membuatnya mendengus kesal, Pria itu bersikap baik hanya di depan keluarganya saja.

Cho Kyuhyun melihat kembali sosok gadis yang berjalan dengan wajah kesalnya, ia kemudian kembali melihat berkas-berkas yang sedang ia periksa bersama Lee Donghae.

Sebuah laptop dengan berlogo gambar buah apel itu ia buka. Memeriksa beberapa file yang akan dipresentasikannya besok.

“Jangan lupa kau mem-back up file nya!”

“Aku sudah melakukannya Kyuhyun-ah!”

Lee Donghae menenggak habis jus jeruknya. Beberapa lembar kertas itu ia rapikan dan kembali dimasukan ke dalam sebuah map.

“Hey Cho, apa kau tidak terlalu keterlaluan dengan istrimu?”

Kyuhyun menatap penuh tanya pada Lee Donghae. Apanya yang keterlaluan? Memangnya ia sudah melakukan apa? Cho Kyuhyun menganggap dirinya baik-baik saja, dan tidak keterlaluan dengan Park Hyowon.

 

“Ah sudahlah, aku tidak ingin tahu dengan hubungan kalian!” Lee Donghae menyerah sebuah perang. Pria itu tidak ingin berdebat sekalipun pertanyaannya belum dijawab oleh Kyuhyun.

“Ada kabar bahwa besok pagi Investor Kim Yunho akan kembali ke korea!”

Kalimat Lee Donghae itu membuat mata Kyuhyun berbinar, kabar yang sangat baik menurutnya.

“Pastikan kau bisa mengatur pertemuan kami, sebelum yang lain mengincarnya. Karena aku dengar Hotel Kingdom juga sudah mulai berkomunikasi dengannya.”

“Arraseo, tapi kurasa kau tidak perlu khawatir! Dia sudah menjadi investor Sun Luxury cukup lama, kurasa dia hanya kesal karena kau tidak hadir di rapat investor saat kecelakaan itu.”

“Yaa, hubungan kami sangat baik. Dan kau tidak perlu mengingatkan tentang kecelakaan itu, membuatku kesal saja pada wanita yang sangat ceroboh menyebrang jalan tanpa melihat-lihat!”

 

Lee Donghae melihat wajah kesal Cho Kyuhyun itu seraya tersenyum, Cho Kyuhyun mudah sekali merubah suasana hatinya. Bahkan jika berhubungan dengan Park Hyowon!

 

Park Hyowon tiba di depan rumah sakit, ia melambaikan tangannya pada Baekhyun yang berada didekat mobilnya.

“Jika ada sesuatu hubungi aku!”

“Nde!” Park Hyowon mengatakannya seraya berjalan cepat, Kang Jihyun sudah menunggunya di ruang rawat Im Nayeon.

 

Im Nayeon terkejut melihat Hyowon yang datang menjenguknya.

“Eoh, waseo?”

“Nde, Bagaimana keadaanmu Nayeon-ssi?”

Park Hyowon berjalan mendekat hingga berdiri di dekat Choi Minho.

“Neomu appayo.” Gadis itu menjawabnya dengan nada yang lemah, bahkan hampir tidak terdengar. Hyowon, Minho dan Jihyun ingin sekali tertawa saat ini karena gadis yang sedang terbaring itu berakting sangat buruk.

 

Ia seolah memberitahu bahwa tubuhnya begitu lemah dan tak berdaya, sementara sebelumnya Kim Kibum memberitahu Jihyun bahwa luka Nayeon tidak serius hanya goresan kecil pada lengannya dan memar di beberapa bagian  tubuhnya. Benar-benar Drama Queen.

 

“Hyowon-ssi, kau tidak menyumpahiku kan?”

“Mwo?” Park Hyowon tidak mengerti dari maksud pertanyaan Nayeon padanya.

 

“Beberapa orang mengatakan bahwa ini karma karena aku sudah membuatmu seperti adonan kue saat pernikahanmu!”

 

Astaga gadis itu mengingatkannya lagi, bahkan kata “adonan kue” sangat tidak bisa ia terima. Jihyun dan Minhopun kembali mengingatnya dan memang itu kejadian langka dan sangat memalukan yang masih menjadi trending topic untuk para tamu pesta pernikahannya.

 

“Aniyo, aku tidak ada waktu untuk itu!”

 

Ketiganya keluar dari ruangan Nayeon meninggalkan pasien itu bersama kekasihnya. Sementara Jihyun sudah tidak tahan untuk kembali membahas tentang “Adonan Kue” yang disebut oleh Nayeon barusan.

 

“Apa kalian melakukan malam pertama dengan lancar? Apakah rasanya semanis coklat? Atau selembut krim?”

Choi Minho tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan Jihyun yang diajukan untuk Hyowon.

“Astaga Kang Jihyun! Hentikan, jangan membahasnya lagi!”

“Yaa, jika saja ada wartawan kau pasti sudah sangat terkenal sekarang!”

“Hentikan!”

Kedua rekan kerjanya itu memang sangat terlihat puas mengolok-oloknya.

“Ah ya apa kalian melihat banyak kue, bunga dan buah di ruangan Nayeon tadi? Dia pasti sangat senang banyak yang menjenguknya!” Park Hyowon mencoba mengalihkan topic pembicaraannya.

“Bagaimana tidak? Wanita itu mengupload fotonya di obrolan grup sedang terbaring di ranjangnya dengan caption “Maafkan aku karena tidak bisa masuk kerja, aku mengalami kecelakaan. Aku harap bisa melihat kalian agar aku lekas sembuh” Hah! Jinjja, wanita itu memang suka sekali mencari-cari perhatian.”

“Dan kurasa alasan kecelakaannya itu menjadi senjatanya untuk menghindar dari kekacauan yang ia ciptakan pada perancangan yang masih berantakan sementara lusa harus dipresentasikan!”

Park Hyowon hanya menganggukkan kepalanya, ia tidak ingin berkomentar. Gadis itu memang cukup hapal dengan sifat Nayeon yang bahkan terlihat sangat jelas olehnya.

“Ayolah Park Hyowon ceritakan malam pertamamu, apa kalian menggunakan wipe cream?”

“Yaa!!”

“Hahaha” Choi Minho dan Kang Jihyun tertawa lepas hingga perut mereka berdua terasa sakit setelah menggoda habis-habisan Park Hyowon.

 

Hingga sampai di ruangan kerjanya, ia sudah disambut oleh senyuman khas milik Oh Sehun. Hubungan mereka menjadi canggung sekarang. Tanpa berucap apapun ia kembali ke meja kerjanya. Belum lama gadis itu duduk, Sungjae sudah menghampirinya.

 

“Ini Noona, berkas yang akan direvisi.”

“Arraseo, Gomawo!”

“Noona, bagaimana malam pertamamu heh? Berapa ronde yang kalian lakukan?”

Sungjae menatapnya dnegan tatapan yang tak biasa, bahkan terkesan sedang menggodanya. Pertanyaan itu di dengar oleh semua orang yang ada di ruangan ini.

“Yaa geumanhae! Kenapa orang-orang suka sekali menanyakan malam pertama? Aku tidak melakukannya, kau puas?”

Park Hyowon memasukkan berkas-berkas yang ia terima dari Sungjae ke dalam bag paper berwarna coklat dengan cukup keras.

“Wae? Apa karena kalian kelehan usai membersihkan tubuhmu yang dipenuhi krim dan coklat itu noona?”

Gurauan itu disambut gelak tawa di dalam ruangan ini membuat Hyowon semakin malu dan frustasi!

“Nde, kau benar! Hwa~ suamiku begitu sempurna, ia membantuku membersihkan tubuhku dan menjagaku saat pingsan hingga aku terbangun di pagi hari melihat wajah tampannya seperti malaikat.”

“Woaa~ Kau sangat beruntung Park Hyowon!”

“Aku iri padamu!”

 

Gadis itu juga bisa berakting untuk melindungi dirinya sendiri, gara-gara Sungjae ia harus berbohong. Ya lebih tepatnya melebih-lebih sebuah fakta yang ada. Sama halnya dengan yang ia lakukan sebelumnya tentang alasan pernikahannya yang mendadak.

 

Park Hyowon kini sudah berada di kamar Cho Kyuhyun, usai menyelesaikan urusannya di kantor gadis itu buru-buru untuk pulang ke rumah keluarga Cho, sedang berusaha untuk beradaptasi dengan keluarga barunya adalah alasan yang ia lontarkan pada rekan-rekannya saat menolak tawaran mereka pergi berkaraoke sekedar melepas penat usai bekerja. Akan tetapi, gadis itu juga sedang menghindari mereka yang masih saja gemar menggodanya tentang pernikahannya.

 

Di rumah sebesar ini terasa begitu sepi, Ketua Pelayan Jung memberitahunya bahwa kedua mertunya sedang ada urusan bisnis yang akan pulang lusa dan Nenek Cho Kyuhyun sedang menghadiri undangan pesta pernikahan cucu sahabatnya.

 

Ponselnya berdering, terdapat panggilan telepon dari ayahnya. Tepat sekali, ia sedang merasa kesepian saat ini, Ayahnya meneleponnya di waktu yang sangat tepat.

“Appa~” gadis itu langsung memekik manja sesaat setelah ia mendekatkan ponse ke telinganya.

“Bagaimana kabarmu nak?” suara Park Jun Hwang membuatnya semakin merindukan keluarganya, tidak biasanya gadis itu seperti ini.

Biasanya Park Hyowon berkunjung ke rumahnya hanya sebulan atau dua bulan sekali. Dan ini baru sehari setelah mereka bertemu di pesta pernikahan tapi Hyowon sudah merindukan Ayahnya.

“Aku baik-baik saja Appa, aku hanya merindukanmu dan Kakek. Eoh, Apa Wonho tadi pagi berangkat ke kampus? Hari ini sudah mulai semester barunya kan?”

“Ne, Wonho bahkan baru pulang!”

“Yaa Tupai Won! saat kau menelepon Appa pasti bertanya tentangku!”

Park Hyowon tertawa mendengar suara adiknya Park Wonho yang sedang berteriak itu.

“Itu karena Noona-mu sangat menyayangimu!”

“Aniya, dia hanya menyusahkanku. Bahkan si tupai itu sering menghubungi teman-temanku menanyakan keberadaanku atau sekedar menyakan aku bolos atau tidak. Tsk! Menyebalkan!”

“Bisakah kau berhenti menyebut noona-mu tupai? Jika Menantu Cho tahu bagaimana? Kau ini! Hilangkan panggilan tupai itu, kau tidak sopan sekali!”

“Shireo!”

 

Gadis itu tak henti-hentinya tersenyum mendengar percakapan Ayah dan Adiknya itu.

“Eoh Appa, aku selama satu minggu ini menginap di rumah Cho Halmeoni.”

“Benarkah?  Hwa~ kalian juga harus menginap disini untuk beberapa hari!”

“Andwaeyo!!!”

“Yaa! Park Wonho, kau masih disana eoh? Menjauhlah dari Appa! Aku hanya ingin mengobrol dengan Appaku!”

“Dia disini mendengarkanmu karena dia begitu merindukanmu!”

“Aniyo! Jinjja Aniyo!”

Terdengar suara ketukkan pintu, ia kemudian menoleh dan bangkit dari posisinya.

“Appa, aku tutup dulu teleponnya sepertinya Kyuhyun sudah pulang!”

“Nde, telepon Appa lagi nanti eoh?”

“Ne!”

 

Park Hyowon berjalan seraya menggenggam ponselnya, ia membukakan pintu untuk menyambut kedatangan Kyuhyun. Tapi setelah pintu terbuka, bukan Kyuhyun yang ada di hadapannya melainkan Byun Baekhyun.

 

“Baekhyun-ah! Kau darimana saja? Kau bilang sekarang sedang menganggur, Kenapa tidak ada di rumah? apa kau sedang mencari teman kencan eoh?” Gadis itu menggodanya membuat sudut bibir Baekhyun terangkat melihat tingkah ceria gadis di depannya.

 

“Waeyo? Kau mencariku? Ah, kau pasti merindukanku!”

“Jeongmal bogoshipeo!” Park Hyowon mengatakan itu dengan aegyo-nya. Kini Baekhyun sudah membuka mulutnya untuk tertawa begitupun dengan Park Hyowon yang merasa geli dengan tingkahnya sendiri.

 

Kyuhyun yang sedang berjalan kearah kamarnya itu melihat Istri dan Sepupunya sedang tertawa renyah seolah kebahagiaan menyelimuti dunia mereka berdua. Pria itu hanya menatap malas pemandangan yang menurutnya sama sekali tidak menarik itu dan melanjutkan langkahnya tanpa beban. Hyowon menghentikan tawanya saat Kyuhyun yang kini sudah di dekatnya sedang berjalan untuk masuk ke kamarnya.

 

“Oh! Kyuhyun Oppa, kau sudah pulang?”

Baekhyun menatap Kyuhyun yang berjalan melewatinya tanpa berkata apapun  bahkan sekedar melihatnya.

Cho Kyuhyun tak menjawab pertanyaan Hyowon padanya, ia berlalu begitu saja memasuki kamar. Baekhyun yang mengerti situasinya tidak tepat jika ia mengajak Hyowon pergi, pria itu memberikan isyarat pada Hyowon untuk segera masuk dan mengikuti suaminya dengan mengarahkan melalui dagunya. Hyowon mengerti, ia segera melambaikan tangan dan kembali masuk. Padahal hanya dua langkah untuk memasuki kamar itu tapi entah mengapa terasa begitu malas dan kakinya terasa sangat berat.

Baekhyun yang berniat mengajak sahabatnya jalan-jalan itu mengurungkan niatnya, kakinya kembali melangkah dengan senyum singkatnya.

 

“Cho Kyuhyun-ssi! Apa kau tidak melihat dan mendengarku?”

 

Cho Kyuhyun yang sedang melepas kancing kemeja bagian tangannya itu seketika berbalik hingga ia bisa melihat gadis yang seolah memarahinya tadi dengan nada suaranya yang ditinggikan itu.

“Tadi aku bertanya  padamu, aku berbicara padamu! Tapi kau seolah tak mendengarku dan hanya melewatiku begitu saja!” Wajah sedikit kesal dan masih dengan nada marah pada kalimatnya itu ia tunjukan.

“Pertanyaanmu itu tak perlu kujawab. Bukankah kau melihatnya sendiri aku sudah pulang? Apa kau tidak melihatku Park Hyowon-ssi?”

Ucapan balasan Kyuhyun membuat Hyowon kalah telak, belum lagi kalimat terakhir yang Kyuhyun katakana seolah menjatuhkannya karena menggunakan pertanyaan yang sama yang ia ucapkan  sebelumnya.

Hyowon membenarkan ucapan Kyuhyun dalam pikirannya, pertanyaannya itu memang tidak penting dan tidak perlu Kyuhyun jawab, bahkan Hyowon sendiri melihat kedatangannya. Tapi, tidakkah pria itu sedikit basa-basi? Gadis itu bahkan berusaha berakting di depan sahabatnya sendiri dengan memanggil Oppa padanya, Ia kemudian ingat bahwa Kyuhyun tidak suka basa-basi, yang terkadang itu sama dengannya.

 

Hyowon tidak ingin mendebat suaminya lagi, ia memutuskan untuk segera membersihkan tubuhnya yang lelah itu, ia harus segera menyelesaikan revisinya untuk presentasi lusa.

 

Usai makan malam hanya bersama Baekhyun  karena Kyuhyun tidak ingin makan bersama sepupunya itu, Hyowon kembali masuk ke kamar dan memasang wajah aegyonya saat Kyuhyun melihatnya.

Cho Kyuhyun sedikit bingung dan terkejut melihat Hyowon yang menatapnya dengan puppy eyes-nya itu.

“Wae?” Kyuhyun bertanya dengan nada membentak.

“Hmm.. Kyuhyun-ssi! Aku melupakan Laptopku yang masih berada di apartment-ku! Bolehkah aku meminjam milikmu? Bolehkah?”

“Pakai saja! Tidak perlu menunjukan wajah jelekmu seperti itu!”

Park Hyowon ingin berteriak saat Kyuhyun menyebut wajahnya jelek, Sisi malaikatnya datang menyelematkannya dari kemarahan ketika mengingatkannya bahwa Kyuhyun meminjamkan Laptopnya padanya.

 

“Jangan merusaknya, jangan melakukan apapun pada file yang disana!”

Suara dingin dengan tatapan tajam itu membuat Hyowon harus menahan nafasnya untuk sesaat kemudian memaksakan bibirnya untuk tersenyum menahan emosi yang hampir memuncak itu.

“Ye, Algeuseumnida Direktur Cho!”

 

Cho Kyuhyun yang mendecak kemudian membuka pintu yang berada di kamarnya itu yang merupakan pintu untuk ruang kerja pribadinya.

 

Park Hyowon di atas sofa dan menaruh laptop berwarna silver itu diatas pahanya. Jari-jari lentiknya menyentuh permukaan Keyboard dengan lembut seolah menghempaskan debu yang tidak terlihat itu.

 

“Aigoo~ ingin rasanya aku menanam virus di laptop mahal ini!” Pikiran jahatnya terlintas begitu saja karena mengingat pemilik dari benda yang merupakan komputer lipat ini.

“Kau harus bersabar menjalani kehidupan istimewamu ini Park Hyowon! Jja! Mari kita mulai dengan menginstal softwarenya terlebih dahulu.” Tangan kirinya memasang Flashdisk berwarna putih dengan gantungan berbentuk huruf “HW” itu.

Ia memulai pekerjaan yang sebenarnya bukan perkerjaannya itu, cutinya bahkan dibatalkan. Harusnya ia masih libur untuk tiga hari, tapi kondisi memaksanya untuk kembali bekerja. Lagipula gadis itu menyukai pekerjaannya, yang tidak seperti perusahaan lainnya.

Tanpa datang ke kantor, pegawai bisa melakukan tugasnya dimanapun dengan batas penyelesaian yang telah ditentukan. Namun keharusan mengisi presensi tetap dilakukan meski itu berlaku hanya formalitas.

 

Park Hyowon meregangkan kedua tangannya, ia melihat penujuk waktu yang ada pada layar laptop dihadapannya menunjukkan pukul 01.15. gadis itu sudah menyelesaikan pekerjaannya dan langsung mengirimnya lewat email dan menyalinnya kembali pada flashdisknya. Hyowon melirik kearah tempat tidur, disana sudah ada Kyuhyun yang sudah tidur. Wajah tampannya itu mengingatkannya saat  ia terbangun untuk pertama kalinya sebagai seorang istri melihat sosok pria dengan wajah polosnya tertidur di hadapannya. Bahkan ia tidak menyadari bahwa semalaman mereka tidur dalam satu ranjang karena gadis itu pingsan di malam pesta pernikahannya.

 

Hyowon menggelengkan kepalanya untuk menepiskan pikiran tentang Cho Kyuhyun, matanya kembali pada layar laptop.

Gadis itu kemudian tersenyum melihat apa yang lihat saat ini. Hyowon saat ini sedang menonton drama yang baru saja ia download itu. Bahkan satu gelas coklat panas berukuran besar sudah menemaninya saat ini seolah ia tidak trauma dengan minuman favoritnya itu. posisi duduknya kini bersandar di depan meja ukuran sedang yang hanya terdapat Laptop, ponsel dan segelas coklat panas. Gadis itu benar-benar menikmati hobinya saat ini.

 

***

 

“Yaa Park Hyowon!!!”

 

Teriakan menggema itu membuatnya seketika mengangkat kepalanya yang semula berada diatas meja. Gadis itu tertidur dikursi dengan menaruh kepalanya diatas meja semalam. Wajah kantuk itu masih tertutupi oleh rambut panjangnya yang berantakan. Beberapa kali menggerakan punggungnya yang terasa pegal karena tidur dengan posisi duduk.

“Yaa! Apa yang kau lakukan dengan laptopku huh?” Kyuhyun semakin meninggikan suaranya.

Dengan kesadaran yang belum sepenuhnya terkumpul itu, ia melihat laptop Kyuhyun di depannya.

“EOMMA-YA!!!”

Hyowon menutup mulutnya yang baru saja berteriak setelah melihat laptop tak berdaya itu basah dan dipenuhi oleh coklat. Layarnya yang masih tegak itu hanya menampilkan warna hitam saat ia berusaha menekan tombol powernya. Gelas itu kini terbaring dengan isinya yang berceceran. Jangan lupakan ponselnya yang juga basah.

Hyowon menggerakkan kepalanya mengarah pada Kyuhyun untuk melihatnya.

 

“Yaa!!!”

 

Kyuhyun memekik melihat wajah Hyowon yang dipenuhi coklat yang mengering.

Gadis itu menyentuh wajahnya yang terasa aneh dan tangan satunya memegang rambutnya yang menjadi keras karena coklat menempel dan mengering di rambut dan wajahnya. Benar, Wajah dan rambutnya pasti juga terkena ceceran minuman coklatnya semalam. Betapa bodohnya dia tidak menyadari hal itu.

 

***

 

Nyonya Kim melihat Hyowon yang terlihat murung dan hanya menundukan kepalanya saat sarapan itu sedikit bingung.

“Ada apa cucuku? Apa kau merasa sakit?”

Park Hyowon mengangkat wajahnya, ia kemudian menatap Nyonya Kim dan menggelengkan kepalanya. Kyuhyun yang melihat itu hanya mendesah kesal.

“Aku sudah merusak laptopnya, Halmeoni.” Park Hyowon mengakui kesalahannya dengan penuh penyesalan.

Nyonya Kim langsung melirik cucunya yang berwajah masam, Neneknya begitu memahami sifat Kyuhyun hingga ia juga tahu bahwa Kyuhyun pasti sudah memarahi Hyowon membuatnya menajamkan tatapannya pada Kyuhyun.

“Tapi aku tidak sengaja!” Park Hyowon kembali menundukan wajahnya.

“Aku tahu, sudahlah! Hanya sebuah laptop. Tidak apa-apa, sekarang kau akan berangkat ke kantor kan? Berangkatlah bersama suamimu.”

Nyonya Kim tersenyum menenangkan cucu menantunya, ia juga mengusap lembut bahu Hyowon.

 

*

 

Hyowon saat ini sudah berada di dalam mobil bersama tiga orang pria. Siapa lagi kalau bukan suaminya Cho Kyuhyun, Skretaris Lee Donghae, dan Ketua Tim Keamanan Lee Hyuk Jae.

Gadis itu menyandarkan bahunya kemudian memiringkan kepalanya agar mengarah ke jendela. Ia merasa bersalah dan juga cukup kesal karena tadi Cho Kyuhyun memarahinya.

“Cepat perbaiki laptopku, ada file yang belum di back-up. Pastikan tidak ada data yang hilang!”

“Aku mengerti Direktur Cho!”  Lee Donghae menganggukan kepalanya.

Cho Kyuhyun sekilas melirik gadis di sampingnya kemudian mengeluarkan nafas beratnya.

“Dasar ceroboh dan tidak berguna!”

Mendengar itu Park Hyowon mendelik.

“Aku kan sudah meminta maaf padamu! Aku memang ceroboh, tapi . . . Kau harusnya tidak mengatakan aku tidak berguna! Itu terlalu kasar! Kau bahkan sudah memarahiku tadi. Bagaimanapun kau seharunya menerima permintaan maafku dan memberikanku kesempatan untuk memperbaiki kesalahanku. Jika kau selalu bersikap kasar, kau akan menghancurkan hatimu sendiri.”

Amarah yang akhirnya keluar itu terasa cukup lega bagi Hyowon. Gadis itu memang bukan tipe orang yang mudah menerima begitu saja perlakuan dari orang lain. Jika Kyuhyun keras kepala dan pemarah, Park Hyowon bisa lebih dari itu.

Cho Kyuhyun terdiam menatap Hyowon dengan kesal, pria  itu tak percaya seorang gadis bisa memarahi dan menasehatinya seperti ini.

Tanggapan yang berbeda dari Lee Donghae dan Lee Hyukjae untuk situasi saat ini. Donghae yang terlihat tersenyum lebar dan Hyukjae yang sedang menahan senyumnya. Mereka cukup kagum dengan Hyowon yang mampu melakukan hal seperti itu pada Cho Kyuhyun.

 

“Oh ya, Investor Kim sudah tiba di korea jam empat pagi tadi. Kalian bisa bertemu di acara makan siang hari ini!” Kalimat LeeDonghae meredakan sedikit kemarahannya, ia tidak jadi untuk memarahi Hyowon –lagi.

 

“Baguslah!”

 

***

 

Park Hyowon membaringkan tubuhnya di tempat tidur tingkat bagian paling bawah usai menaruh tasnya disudut ranjang.

Sungjae mengikutinya dan kebingungan dengan wajah lelah dan kurang tidur seniornya itu.

“Noona jika kau tidak tidur semalaman karena menyelesaikan revisi desain harusnya kau tidak perlu datang ke kantor. Tidur saja di rumahmu!”

“Aku tidak bisa, aku sedang tinggal di rumah mertuaku. Aku akan dinilai buruk jika aku tidur seharian, sudah pergi sana! Jangan menggangguku sampai jam makan siang!”

“Arraseo!” Sungjae melangkahkan kakinya meninggalkan Hyowon yang sudah memejamkan matanya.

Yaa, dia merasakan lelah dan kantuk yang menyerang tubuhnya. Harusnya gadis itu tidur setelah pekerjaannya selesai, tapi ia malah menonton drama dan video boygroup kesukaannya. Jika saja ia tidak melakukannya mungkin insiden coklat panasnya yang tumpah itu tidak akan terjadi. Oh apakah ia terlalu lelah dan tidur sangat lelap hingga tidak menyadari minuman coklatnya tumpah bahkan mengenai wajah dan rambutnya?  Hampir saja ia tersetrum jika saja daya laptop itu masih hidup atau sedang dalam pengisian baterai.

 

“Noona . . . Noona Ireona!!! Noona!” Sungjae menepuk-nepuk bahu Hyowon. Gadis itu masih enggan membuka matanya untuk bangun.

“Ehm!” Hyowon hanya bergumam dan merubah posisi tidurnya.

“Hyowon Noona, Suamimu menelepon!”

Mendengar kata “Suami” ditelinganya membuat ia seketika terbangun dan menatap Sungjae yang sudah menyodorkan ponsel padanya.

 

“Yeoboseyo”

 

“Kau ke kantor hanya untuk bermalas-malasan rupanya. Cepat bersiap, Lee Hyukjae sedang dalam perjalanan menjemputmu, Invetor Kim ingin makan siang denganku bersama seorang istri!”

“Mwo?”

 

Park Hyowon langsung bangkit dan menuju toilet, ia menghiraukan rekan kerjanya yang bertanya dan menyerukan namanya. Gadis itu membasuh wajahnya kemudian bercermin. Setelah itu kembali berlari ke ruangannya sebelumnya, para pegawai hanya menggeleng-gelengkan tingkah Hyowon saat ini. Peralatan make up ia keluarkan dari tasnya. Seorang pegawai memberikan sebuah paper bag padanya.

“Pria bernama Lee Hyukjae telah menunggumu di lobi, dia juga menitipkan ini dari suamimu untuk kau pakai Park Hyowon-ssi!”

“Eoh? Gomawoyo!”

 

***

 

Park Hyowon keluar dari ruangan istirahat itu dengan high heels hitam yang cukup tinggi dan dress berbahan brokat berwarna biru dongker selutut membuat para pegawai terkejut. Bukankah ini Park Hyowon yang sama yang berlari bolak-balik dengan keadaan kacau?

Rambut berantakannya bahkan sekarang sudah tertata rapi, dan wajahnya berseri tanpa lingkar hitam dibawah matanya. Bibir cerinya tersenyum melangkah keluar dari ruang kerjanya membiarkan semua orang yang berada disini kebingungan.

“Dia sangat aneh, apakah karena pernikahannya?” Choi Minho Nampak berpikir.

“Hey, Noona Hyowon terlihat cantik bukan?” Sungjae hanya bisa tersenyum melihat Noona Favoritnya itu.

“Aku tahu, tapi tingkahnya benar-benar sangat aneh!”

“Dia memang sudah sangat aneh dari dulu!”

“Ah Kau benar!” Choi Minho membenarkan ucapan Jihyun dan kembali duduk di kursinya.

 

 

Park Hyowon memasuki sebuah restaurant mewah yang berada di Sun Luxury Hotel milik Cho Kyuhyun. Ia sudah diberitahu cukup rinci oleh Lee Hyukjae yang menjemputnya. Acara makan siang kali ini juga merupakan strategi Cho Kyuhyun untuk memperpanjang hubungan bisnisnya dengan salah satu orang yang berpengaruh dalam dunia bisni dan ekonomi di Korea Selatan. Pria penting yang masih cukup muda itu baru tiba di korea, dan menerima undangan makan siang dengan Cho Kyuhyun dan menginginkan agar Istri Cho Kyuhyun juga hadir karena ia juga akan membawa isterinya.

 

Hyowon sedikit tersentak saat salah satu pegawai tak sengaja menabraknya.

“Gwencahannayeo?” Tanya Hyowon pada pelayan perempuan tersebut. Sedangkan pelayan itu semakin menundukan kepalanya merasa sangat bersalah dan meminta maaf beberapa kali.

Hyowon tersenyum dan menganggukan kepalanya. Lagipula dia tidak apa-apa, gadis itu merasa tidak enak jika seseorang meminta maaf padanya hingga menundukan kepalanya seperti itu. Pelayan itu cukup cantik, tapi ia bisa melihat bahwa wajahnya pucat.

 

Cho Kyuhyun sudah memandangnya dengan tajam mengisyaratkan bahwa ia harus segera menghampirinya karena kedua orang yang merupakan sepasang suami istri itu sudah menunggunya dengan duduk di hadapan Kyuhyun di sudut ruangan dekat kaca itu.

 

“Saya minta maaf karena datang terlambat!”

“duduklah!”

Park Hyowon duduk di samping Cho Kyuhyun.

Kim Yunho dan Istrinya tersenyum ramah menyambutnya.

“Tidak apa-apa, Aku meminta maaf karena membuat Nyonya Cho meninggalkan pekerjaannya!”

“Ah Aniya, Gwenchanayeo!” Kalimat refleks dengan nada ceria khas Park Hyowon dan tidak formal itu membuat Kyuhyun menatap istrinya. Hyowon tersadar dengan apa yang baru saja ia lakukan.

Hyowon hanya merasa sedikit santai, belum lagi pasangan dihadapannya tidak sesuai ekspektasinya. Awalnya dia mengira bahwa Investor Kim adalah sosok yang serius dan berumur lanjut, ternyata masih muda dan tampan menurut Park Hyowon. Bahkan istrinya juga terlihat cantik dan ramah.

“Mianhamnida, Istri saya terkadang terlalu bersemangat!”

“Aku menyukainya Direktur Cho, Dia terlihat seperti orang yang jujur dan terbuka.” Istri Kim Yunho melirik Hyowon membuat gadis itu tersipu malu.

“Kalian terlihat sangat cocok.” Tambahnya.

Dua pelayan membawa hidangan istimewa diatas nampan di tangannya. Hyowon melihat pelayan perempuan itu yang menundukan wajahnya karena masih merasa bersalah, kegiatan peletakan hidangan diatas meja tak mengganggu obrolan mereka.

“Kami meminta maaf karena tidak bisa menghadiri undangan pernikahan kalian, banyak sekali hal yang harus kukerjakan di luar negeri.”

“Tidak apa-apa, Saya memakluminya – “

“Awas!!”

 

*Praaanng!!!

Cho Kyuhyun terkejut melihat Hyowon yang memeluknya, gadis itu melindunginya dari benda jatuh yang hampir mengenai tubuhnya.

Kedua tangan pelayan perempuan itu bergetar dan kehilangan keseimbangannya membuat nampan yang berisi sup dalam wadahnya terjatuh. Ia berniat melindungi Kyuhyun tapi bagian belakang tubuh gadis itu yang terkena tumpahan sup yang masih panas. Semua orang terkejut bahkan pelayan tersebut langsung berlutut meminta maaf.

Kyuhyun hanya merasakan jantungnya yang berdetak cukup keras dan menggerakan kepalanya untuk melihat Hyowon yang memeluknya dari samping. Kim Yunho dan istrinya Nampak terkejut.

Hyowon melepaskan pelukannya seraya menggigit bibir bawahnya menatap takut wajah Cho Kyuhyun.

“Nyonya Cho apa kau tidak apa-apa?” Istri Kim Yunho menyadarkan Cho Kyuhyun yang sudah menatap tajam kearah Hyowon hendak memaki istrinya.

“Gwenchannayo.” Hyowon memaksakan senyumnya, tapi mereka masih khawatir. Manajer Restoran datang setelah mengetahui kegaduhan disini.

“Direktur Cho kurasa istrimu harus ke rumah sakit. Supnya masih panas, Istri anda pasti kesakitan.” Cho Kyuhyun mendengarkan hal itu dan menatap Hyowon yang masih menggigit bibirnya menahan panas dipunggungnya.

“Maafkan aku, acara makan siangnya menjadi berantakan-“

“Tidak perlu memikirkannya, Anda sebaiknya cepat membawanya ke rumah sakit untuk ditangani.”

 

 

Kim Yunho dan Istrinya berjalan meninggalkan ruangan ini, sementara Kyuhyun yang mengabaikan permintaan maaf manajer restoran dan pelayan yang masih berlutut dengan terisak pria itu menatap tajam kearah Park Hyowon. Ia juga mengabaikan Lee Donghae dan Lee Hyukjae yang mendekatinya.

Pria itu begitu marah, dan sebuah perasaan yang tidak bisa ia jelaskan bahkan untuk ia pahami sendiri. Mulutnya bahkan sudah tidak tahan untuk memaki Hyowon saat ini juga.

“Direktur Cho!”

 

Kyuhyun tetap mengabaikan Lee Donghae yang berusaha menenangkan emosinya, tatapan menusuk yang diberikan Kyuhyun pada Hyowon benar-benar membuat suasana seolah mencekam. Punggung Hyowon merasa terbakar karena sup panas yang  jatuh pada bagian tubuhnya itu, tapi Hatinya begitu menggigil kedinginan melihat tatapan dingin Kyuhyun padanya. Mata yang memerah itu tidak sanggup menerima tatapan Kyuhyun lagi, wajahnya ia tundukan tanpa bisa berucap apapun.

 

“Haishh!!” Cho Kyuhyun melepas kasar jas kantornya dan memasangkannya pada tubuh Hyowon. Gadis itu terdiam mendapatkan perlukan yang mengejutkan dari Cho Kyuhyun.

Apakah kali ini pria itu sedang berakting di hadapan para pegawainya?

“Ireona! Ayo kita ke rumah sakit!”

Park Hyowon bangkit, ia kemudian melirik pelayan yang masih berusaha meminta permohonan maaf dari Cho Kyuhyun. Pria itu mengerti dengan tatapan Hyowon yang beralih padanya, tapi dengan tegas Cho Kyuhyun mengacuhkannya. Sebesar apapun rasa kasihan istrinya pada pelayan itu ia tidak bisa untuk tidak mengambil tindakan dalam kesalahannya kali ini.

“Jangan pernah pekerjakan orang seperti dia lagi!”

Sang Manajer langsung menundukkan tubuhnya ketika Kyuhyun melewatinya.

 

Cho Kyuhyun berjalan disisi kanan Hyowon bersama Lee Donghae. Mereka hendak menuju rumah sakit, Lee Hyuk Jae sudah berjalan terlebih dahulu untuk menyiapkan mobil.

“Hah! Kenapa makanan suka sekali mengenai tubuhmu huh? Sudah tiga kali Park Hyowon!!!”

“Aku hanya tidak ingin kau terkena tumpahan sup itu. Aku hanya ingin melindungimu!”

 

Kyuhyun terdiam, langkahnya terhenti saat ada guncangan di dalam hatinya. Bahkan ia seolah masih merasakan pelukan Hyowon ditubuhnya, ditambah kalimat itu membuat Kyuhyun kesulitan bernafas hingga ia harus melonggarkan dasi yang melingkar dikerah kemeja putihnya.

 

“Kenapa kau mau melindungiku?”

 

“Karena kau suamiku!”

 

 

To Be Continue . . .

 

 

 

11 thoughts on “OUR COMPLICATED MARRIAGE (CHAPTER 4)

  1. Huaaa kyuhyun galak bgt njirrr sma istrinya hahhaa tpi lawak juga si hehehe
    Tu kyu hyowon mw ngelindungin lu krna lu suaminya nah lu kyu buset galak bgt sma hyowon
    Di tunggu part selanjutnya

    Like

  2. Kyu u dingin banget sihhhh ma hyowon. Padahal hyowon sdh berusaha mjd istri yg baik, mudah2 an kyu sadar n bisa merubah sikapnya. Mungkin dg begitu hyowon akan jatuh cinta tp kyu juga bisa mencintai hyowon.

    Like

  3. Pingback: Library | WONLOVE JAEKYU

  4. Kyuhyun itu Nyebelin bngt c ,udh untung hyowon mau ngelindungin dia ,
    Eg dia mlh marah ..daras aneh …
    Kyuhyun rubah lh sikap mu …
    Kalau tidak ingin di tinggal kn hyowon

    Like

  5. kyaa kyaa… mauu ngekindungii kyuu…
    hahah… kerennn…
    wahh btw kyuu kyk cemburuu gituu kahh hyowon deket amaa baekhyun???
    masaa iaa kyuu ud mulai sukaa.. yeeyyy…

    Like

Leave a comment