MY SWEET GIRL (CHAPTER 2)

my-sweet-girl

Title : My Sweet Girl

Author : WonA

Genre : Romance

Rating : PG 13

Length : Chapter

Casts   :

  • Park Hyo Won
  • Cho Kyuhyun
  • Lee Donghae
  • Lee Hyuk Jae
  • Park Jungsu
  • (Find Yourself)

Disclaimer : This Fanfiction is Mine! Don’t Bash, Don’t Copas!

Typo is Magic ^^

PREVIEW PART . . .

 “ah rupanya kau sedikit mengalami gangguan telinga. Banyak sekali gadis yang memanggilku “oppa” meskipun mereka bukan adikku, karena tidak mungkin mereka adikku, termasuk dirimu.” Lagi, Kyuhyun menampakan sifat kejamnya.

“kami memanggilmu seperti itu karena kami menghormatimu karena usiamu lebih tua dari kami.” Jelas Park Hyowon mulai tidak nyaman dengan ucapan-ucapan Cho Kyuhyun.

“Jeongmall? Tapi mengapa banyak wanita yang lebih tua dariku memanggilku dengan sebutan oppa? Mengapa disini seolah aku terlihat sangat tua? Mereka pikir mereka siapa yang seenaknya memanggilku dengan sebutan itu. Apa mereka tidak punya oppa yang bisa mereka sebut “oppa” ? apa kau seperti itu? Ah, mungkin jika kau punyapun oppamu tak lebih baik dari “Kyuhyun Oppa” benarkan ?”

“YAA! Cho Kyuhyun-ssi! Ucapanmu sudah melewati batasanmu. Jika kau tidak menyukainya, kau tidak perlu menilai buruk yang lainnya. Telebih lagi Oppa-ku! Kau bahkan tidak pernah tau Oppa-ku! Terima Kasih karena telah membuatku memiliki alasan untuk tidak menyukaimu, lagi.”

Rupanya perkatan-perkataan Kyuhyun sukses membuatnya murka. Sementara itu Kyuhyun hanya mampu terdiam dan tersenyum tak percaya dengan apa yang telah gadis itu lakukan dihadapannya.

Mengapa rasanya ia tidak suka jika gadis itu mengatakan kalimat-kalimat itu.

 

PART. 2  . . .

 

Pemandu sorak tak pernah lelah untuk mendukung Kyuhyun dan Timnya saat bermain basket. Beberapa pekikan di bangku penonton sangat jelas terdengar.

Meski hanya untuk berlatih, lapangan basket ini cukup ramai oleh penonton yang ingin melihat kyuhyun bermain.

Pria ini sesekali melirik ke arah tepi lapangan, seolah mencari-cari sesosok yang sering berdiri di tempat tersebut.

Namun kembali ia tidak menemukannya.

 

Usai bermain basket, kini ia berkunjung ke perpustakaan sekolah, tempat dimana ia membaca buku yang merupakan salah satu hobinya.

Ia melewati tempat duduk paling belakang. Sering kali ia melihat seorang siswi yang tidur dengan menutupi wajahnya dengan buku. Biasanya ia akan mengabaikan apa yang sering ia lihat ini. Namun kali ini entah mengapa ia merasa tertarik dengan apa yang sedang ia pandang ini.

Tangannya bergerak mengangkat buku tersebut ingin mengetahui siapakah siswi yang hampir setiap hari tidur disini.

Betapa terkejutnya saat ternyata wajah itu adalah wajah milik siswi yang beberapa hari lalu mengatakan kalimat menyebalkan baginya, ialah Park Hyo won. Sedetik sebelumnya ia ingin berlalu begitu saja setelah mengetahui wajahnya namun tiba-tiba ia duduk disampingnya dan menatap gadis ini dengan intens bahkan sesekali ia tersenyum dan rupanya wajah Park Hyowon saat tidur cukup menarik baginya.

Tiba-tiba saja kelopak mata itu terbuka dan menatapnya, otomatis membuat kyuhyun terperanjat. Dengan kikuk, Kyuhyun kembali menutupi wajah Park Hyowon dengan buku itu. Namun kemudian beberapa menit berlalu ia kembali menaruh buku itu di meja dengan hati-hati, rupanya hyowon kembali melanjutkan tidurnya. ia masih ingin melihat  wajah gadis yang ia belum ketahui namanya.

Sebuah bel panjang berbunyi. Itu cukup untuk membut Hyowon terbangun. Namun ternyata bel itu juga membuat kyuhyun bangun dari tempat duduknya kemudian berdiri di balik lemari yang cukup tinggi itu. Ia tidak ingin Hyowon mengetahui apa yang baru saja ia lakukan padanya.

 

“Hoaa~ padahal aku masih ingin tidur! Bel masuknya cepat sekali.” Hyowon menata rambutnya kemudian menepuk-nepuk lembut pipinya.

“tunggu dulu, apa baru saja aku bermimpi melihat Cho Kyuhyun? Aishh! Aku bisa gila! Bagaimana bisa aku memimpikan pria bermulut ular itu. Haaah~ jinjja!” ia berjalan seraya memukul-mukul pelan kepalanya.

 

Sedangkan Cho Kyuhyun menatap geram yeoja yang memberikan sebutan buruk padanya “Mwo?? Pria bermulut ular? Dia pikir dia siapa huh? Benar! Dia memang benar-benar gila!”

 

– – –

“Wae geuraeyo? Apa kau sungguh-sungguh tidak menyukai Kyuhyun sunbae huh? Ashh!!! Apa kepalamu terbentur? Bukankah kau sangat menyukainya?” tanya Aerin pada temannya ini. Ia begitu heran dengan apa yang dilakukan Hyowon saat ini. Gadis ini menghapus semua foto kyuhyun dari ponselnya, bahkan kontak bernama “Kyuhyun Oppa” itu juga dihapus meski ia hanya menyimpan dan belum pernah ia hubungi.

 

“Kau baru pertama kali mengobrol dengannya tapi hasilnya seperti ini. Apa ucapannya benar-benar berbisa??”

 

“Nde! Aku tidak menyangka obrolanku dengannya untuk yang pertama kali itu membuatku membencinya. Bagaimana tidak? Dia menyebutku penguntit dan tidak penting. Bahkan dia berani menghina Oppa-ku ! Argh!! Aku pikir dia itu sangat dingin dan lembut, ternyata dia sangat kasar dan … ah Molla! Aku tidak menyukainya!” Matanya seolah berapi-api meluapkan kekesalannya pada Pria yang setiap tahun memenangkan Olimpiade Matematika Nasional itu. Park Hyo Won memang sangat sensitif bila mengenai kakak laki-lakinya ini.

 

Gadis bermarga Park ini memiliki satu saudara yaitu Kakak Laki-lakinya bernama Park Jungsu, ia begitu menyayangi Oppa-nya ini. Meski Park Jungsu tinggal di Amerika, Hyowon tak pernah melewatkan satu harinya untuk sekedar menyapa kakaknya lewat pesan singkat ataupun email. Kedua Orang tuanya yang sangat sibuk dengan urusan bisnis itu membuat Hyowon lebih dekat dengan Kakaknya, mereka sering sekali ditinggalkan berdua saat masih kecil.

 

“OMO!!! Aku melupakan sesuatu!” Pekik Hyowon membuat Aerin Terkejut. Gadis berambut hitam sebahu itu sontak menatap heran dengan wajah yang seolah mengatakan “apa?”

 

“Ada yang ingin kutanyakan padanya. Ini sangat penting, tapi aku tidak ingin bertemu dengannya lagi.” Hyowon kembali tertunduk lemas.

 

“biar aku saja yang menanyakannya. Setidaknya aku bisa mengobrol dengannya!”

 

“Andwae!! Niatmu itu akan membuat Heechul ahjussi murka. Jika ketahuan kau melirik namja lain, aku yang bisa dimakan olehnya, Arra?”

 

“Mwo??? Jadi dia juga menjadikanmu mata-matanya huh???”

 

“Yes, I’m his SPY, and Your SPY”

 

Ternyata Heechul juga menyuruh agar Hyowon selalu mengawasi Aerin jika berada di sekolah, ia tidak ingin kekasihnya sampai tertarik pada pria lain. Begtupun dengan pasangannya, ia menyuruh agar temannya yaitu Hyowon untuk selalu mengawasi Kim Heechul saat bekerja, terlebih lagi Heechul cukup diminati di kalangan Mahasiswa. Benar- benar tugas yang sulit! Gumam Hyowon.

 

– – – –

 

“kenapa aku tiba-tiba teringat ucapan gadis itu? Menanyakan suatu hal? Apa begitu penting sampai ia menungguku selesai menelpon? Ah entahlah! Kenapa aku harus memikirkan gadis botol minum itu. Tapi . . . bukankah selama ini dia hanya bisa menatapku dari sudut lapangan yang cukup jauh, jika berhadapanpun dia selalu menunduk dan tergesa-gesa menjauhiku, aku tahu itu semua karena ia begitu menyukaiku hingga sulit untuk sekedar menyapa, tapi mengapa ia memberanikan dirinya untuk menanyakan sesuatu? Apa begitu penting? Apa ada hubungannya denganku?? Argh! Kenapa aku memikirkannya !! Andwae . . . Andwae!! Dia hanya yeoja bodoh yang tidak penting.” Kyuhyun mengacak-ngacak rambutnya kasar. Terlihat sekali ia seolah tidak terima dengan apa yang baru saja ia pikirkan, sesuatu hal yang cukup mengganggu baginya.

 

Baru kali ini ia mengingat seorang perempuan yang bahkan ia tidak tahu namanya. Meski banyak dan sering sekali para siswi di sekolahnya memberikan perhatian dan hal-hal yang yang sangat nampak dihadapan Kyuhyun, ia sama sekali tak pernah memikirkannya, ataupun sekedar mengingat wajah siswi-siswi tersebut. Namun ternyata berbeda dengan Park Hyowon yang sekarang sudah menjadi mantan fansnya, ia bahkan mengingat beberapa hal yang pernah ia lihat tentang gadis itu. Ia mengetahui benar bahwa Gadis ini adalah gadis yang sama yang selalu memegang botol minuman di tepi lapangan yang cukup jauh darinya hanya menatap dan tersenyum tanpa bersorak. Ataupun ketika Kyuhyun jatuh membuat Gadis itu menghampirinya dan membuatnya terkejut dengan perlakuannya. Bahkan menurutnya ketika Hyowon tertidur sangat manis dan menarik perhatiannya. Namun ketika mengingat Hyowon mengatakan kalimat-kalimat yang membencinya, membuat Kyuhyun menarik kembali sudut bibirnya, senyum itu memudar. Ia sangat tidak suka saat seseorang mengatakan hal-hal yang menurutnya tidak pantas untuknya. Ya! Lagi-lagi itulah Cho Kyuhyun, Pria Sejuta Pesona,Pria Sejuta Karakter.

– – –

 

“Cho Kyuhyun-ssi! Aku ingin menanyakan sesuatu padamu!”. HyoWon mulai membuka mulutnya, meski nada bicaranya cukup dingin namun tak dapat ia pungkiri bahwa saat ini ia begitu canggung.

 

Sementara itu Aerin hanya mampu melihat dari kejauhan apa yang dilakukan Hyowon seraya menggeleng-gelengkan kepalanya .

 

“Aku bingung sekali dengan yeoja itu, tiba-tiba dia tersenyum dan mengatakan menyukai Kyuhyun, kemudian ia berteriak membenci Kyuhyun, kemarin ia mengatakan tidak ingin bertemu lagi, lalu kenapa ia malah menemui Kyuhyun sunbae dengan gaya yang so’ berani itu.. Haishh! Park Hyowon …”

 

“Mwoya? Apa kau ingin menanyakan apakah aku akan memaafkanmu karena kau telah menceramahiku huh? Jawabanku tidak! Memangnya kau siapa hingga berani – “

 

“Aniya! Bukan itu!” dengan cepat hyowon memotong kalimat kyuhyun yang belum terselesaikan itu. Ia sudah menebak Kyuhyun akan mengatakan kalimat-kalimat yang menghina dirinya.

 

“Aku hanya ingin menanyakan, Siapa Pria yang bersamamu di Café waktu itu?” Tanya Hyowon memalingkan wajahnya tidak ingin melihat kyuhyun.

 

“Mollaseo! Aku sering ke Café bersama teman-temanku, aku tidak tahu siapa yang kau maksud.. Oh? Apa ini hanya alasan agar kau bisa berbicara denganku? Aish!! Aku baru sadar bahwa yeoja-yeoja sebelumnya juga melakukan hal yang sama. Kau sedang menarik perhatianku oh? Percuma saja, kau bukan tipeku!”

 

“Yaa!! Cho Kyuhyun! Berhentilah bersikap angkuh dan sombong! Itu tidak pantas dengan wajah idiotmu itu!”

 

“Mwo? Wajah idiot?”

 

“Yes! Wajah Idiot, Mulut ular, Mata Setan, Rambut akar . . “

Hyowon meracau dengan kata-kata yang cukup kasar itu, kemudian ia berbalik dan pergi meninggalkan Kyuhyun yang masih terkejut dan tidak terima dengan ucapan-ucapan Hyowon barusan.

 

“Apa-apaan dia?? Bisa-bisanya dia – “

 

“Kyuhyun Oppa!” ucapannya terhenti saat beberapa gadis menghampirinya.

 

“Oppa, Kau sedang apa bersama siswi tingkat dua itu?? Apa dia mengganggumu atau menggodamu humm?” Tanya seorang siswi yang sama yang memberikan ‘kartu kuning’ pada Park Hyo Won ialah Shin Hye Ri .

 

Tanpa menjawab ataupun menatap pria ini mencelos seolah ia tak melihat ataupun mendengar apa-apa. Bahkan ia masih sangat kesal dengan apa yang baru saja Park Hyo Won ucapkan.

 

“Hye Ri-ya, aku yakin pasti ini semua gara-gara junior itu. Dia membuat Uri Kyuhyun menjadi seperti ini.” Timpal salah seorang temannya dengan name tag bertuliskan “Yoon Jin Ah”. Teman-teman lainnya mengangguk membenarkan pendapat Jin Ah. Itu sukses membuat Hye Ri geram dan ingin cepat-cepat menemui yeoja tersebut.

 

– – – – –

 

“. . .Dalam Film Love and Live kali ini, Han Woo Jung berperan sebagai Soon Hee sekalligus menyanyikan soundtrack yang berjudul since I knew love sedang berada di Jepang bersama pemain yang lainnya. Ia tampak menikmati kegiatannya sekaligus ajang liburan untuknya yang diketahui jadwalnya begitu padat musim ini, kemungkinan ia akan kembali ke Korea 3 bulan mendatang setelah tournya di berbagai negara – “

 

Tiba-tiba saja Kyuhyun mematikan Televisinya dan membuang remote yang tak bersalah itu ke sopa dengan kasar.

 

“Waeyo Kyuhyun-ya?” Tanya seorang wanita dengan nada lembut.

 

“aniyo! Aku hanya tidak suka acara gosip.” Jawab Kyuhyun berbohong.

“Jeongmalyeo? Eomma rasa kau tidak suka beritanya.” Nyonya Cho kemudian duduk dan menghampiri putra tunggalnya ini.

“Jinjja!”

 

“gadis memang sangat menyebalkan! Ashh~ aku jadi teringat gadis botol itu, siapa yang dia maksud?? Siapa pria yang bersamaku? Café? Kenapa dia menanyakannya? Apa dia menyukainya?” pikir kyuhyun.

Sejenak Kyuhyun nampak terdiam, namun tiba-tiba . . .

 

“Eomma! Apa mulutku seperti ular oh? Atau wajahku terlihat idiot? Atau rambutku seperti akar?” tanya Kyuhyun dengan ekspresi sedikit cemas, hal itu membuat ibunya tertawa dan kebingungan.

“Ya, apa maksudmu Tuan Muda Cho ?? memangnya kenapa? Kenapa kau berkata hal-hal aneh tentang dirimu? Hahaha kau lucu sekali!”

 

“Nan Mollaseo, beberapa hari yang lalu ada seorang yeoja yang mengatakan kata-kata itu untukku, apa seorang yeoja melihatku seperti itu eoh? Aku tidak mengerti dengan yeoja bodoh itu! Apa dia tidak waras huh?”

 

“Yaa! Kau tidak bisa menyalahkan gadis itu, mungkin kau pernah berbuat suatu hal yang membuatnya mengatakan kata-kata itu padamu.”

 

“Tidak ada, Dia hanya gadis bodoh! Geurae aku harus menjemput Lee Donghae Di bandara, aku pergi dulu eomma.”

 

“nde, hati-hati.”

 

Melihat punggung Kyuhyun yang semakin menjauh, wanita cantik ini tersenyum, ia sedikit heran baru kali ini Kyuhyun menanyakan sesuatu yang berhubungan dengan perempuan, benar! Untuk yang pertama kalinya.

 

— — — —

 

[“Selamat sore Oppa, Bagaimana Keadaanmu hari ini? Kau jangan terlalu sibuk bekerja, kau itu masih muda! Sesekali berkencanlah. Bagaimana kabar Eomma dan Appa? Apa mereka membicarakanku? Kyaa~ aku sangat merindukanmu jungsu Oppa”]

 

Park Hyowon tersenyum setelah menekan layar ponselnya bertuliskan “kirim”. ia sudah tidak sabar menunggu balasannya.

Ponselnya berdering, pesannya dibalas.

 

[“Aku sedang sibuk hari ini, akan kuhubungi nanti”]

 

Awalnya ia tersenyum melihat ada balasan dari Oppa nya, namun setelah membacanya wajah manisnya berubah sedih.

“Kenapa Oppa suka sekali mengirimkan pesan template untukku, apa dia begitu sibuk??? Mengetik pesan sedikit saja tidak bisa. Menyebalkan~ Gwenchana! Bahkan disaat dia sedang sibukpun dia menyempatkan untuk membalas pesanku.”

Semangat Park Hyo Won kembali membara.

 

[“Arraseoyo Oppa! Semangatlah! Aku tunggu panggilan telpon darimu. Saranghaeyo!”]

 

 

Hyo Won’s POV

Hari libur yang sangat membosankan. Apa yang harus kulakukan? Ae Rin pasti sedang berkencan dengan Heechul ahjussi, Ah menyebalkan!

Baiklah!

Akhirnya kuputuskan untuk berkunjung ke rumah paman dan bibi. Sebenarnya mereka sudah menyuruhku untuk mengunjungi mereka sejak sebulan yang lalu, namun kurasa ini waktu yang tepat. Setidaknya aku bisa menginap disana semalam. Syukurlah jaraknya tidak terlalu jauh, aku cukup sekali menaiki kereta bawah tanah. Namun untuk menempuh stasiun aku harus terlebih dahulu jalan kaki menuju halte bus untuk pergi ke stasiun.

Dan lagi, ternyata cahaya matahari tidak terlalu terik. Cukup dingin memang, tapi aku sangat senang saat berjalan kaki.

Orang itu siapa? Mataku menyelidik siapakah pria yang di sebrang sana, ia nampak sibuk dengan telepon genggam yang terus di telinganya. Ia berjalan bahkan seperti tak memperhatikan jalan.

 

OMO!

 

“AWAAASSS!”

 

*BRUK*

 

“akh!”

 

Rasanya tubuhku menimpa sesuatu yang sangat menganggu. Kepalaku juga terasa berat. Syukurlah aku masih bisa merasakan tubuhku baik-baik saja.

 

 

“Permisi, nona kau menimpa kakiku!” betapa terkejutnya aku mendengar suara itu tak jauh dari telingaku. Aku terperanjat melihat seorang pria sedang tersenyum menunjuk kakinya yang sedang di duduki olehku.

 

“ah jeoseunghamnida” sontak aku berdiri dan membungkukan tubuhku.

“gwenchanayo, harusnya aku yang meminta maaf dan berterima kasih padamu. Gamsahamnida.” Dia sedikit menundukan kepalanya dan tersenyum. Ahjussi ini cukup tampan dan manis. Aigoo~ Park Hyowon!

“tadi aku sedang mencoba menghubungi seorang montir, mobilku mogok. Aku sudah mencoba untuk memperbaikinya namun tetap tidak bisa. Aku harus buru-buru untuk urusan yang sangat mendesak, ah ponselku!” ia mengedarkan peglihatannya untuk mencari ponsel miliknya. Namun aku cukup terkejut dan menyesal melihat alat komunikasi itu hancur seperti telah terlindas ban mobil berukuran besar. Kurasa truk tadi melindasnya.

“Aigoo~ apa yang harus kulakukan?” ia meratapi ponselnya dengan sangat gusar.

“apa anda mengingat nomornya?” dia menggelengkan kepalanya, berarti ia tidak mengingatnya.

“Ah Geurae, di dekat halte bus ujung jalan ada sebuah bengkel, aku akan memanggilkannya untuk anda. Lagipula aku memang bertujuan kesana.” Tawarku pada Ahjussi tampan ini.

“Anio! Gwenchana, biarkan aku saja yang memanggilnya. Aku sudah cukup merepotkanmu.”

“tidak apa-apa, lagipula aku memang harus pergi ke halte. Dan kurasa kau harus disini menjaga mobilmu, dijalan ini tidak terpasang CCTV banyak anak-anak remaja yang nakal, anda tenang saja. Tunggulah sebentar! Aku permisi. Annyeong~”

Dia menangguk dan kemballi tersenyum. Au berjalan dengan langkah yang cukup cepat. Kurasa dia sangat buru-buru.

 

– – – –

 

Setelah membantu Ahjussi itu, aku duduk menunggu bis seraya mendengarkan lagu menggunakan headset yang terpasang di kedua telingaku.

Beberapa menit aku terkejut saat seorang Pria berdiri di hadapanku.

“Hai Dewi Hujan!”

Dia?

Pria yang bersama Cho Kyuhyun?

“kau sedang apa eoh?” ucapannya menghentikan lamunanku.

“a – aku sedang menunggu bis . . “

 

“jeongmall?? Bagaimana kalau aku mengantarmu. Kajja!” tanpa basa-basi lagi ia memegang tanganku dan menarikku untuk masuk ke mobilnya.

Aku bahkan tidak bisa menolak atau berbicara sedikitpun karena ia langsung menuntutku untuk masuk.

Dan betapa terkejutnya aku saat di cermin terlihat jelas wajah Kyuhyun yang sedang memegang kemudi.

“Mianhaeyo, tapi aku-“ belum sempat kuselesaikan perkataanku, pria ini sudah menutup rapat pintunya.

Apa Mereka mau menculikku?

Aku hanya bisa diam dan bingung apa yang harus kulakukan, mengapa otakku tak bisa membuatku turun dari mobil yang dikemudikan Cho Kyuhyun, dan mengapa aku tidak bosan melihat wajah idiot itu meski dari cermin. Aku bisa merasakan dia tidak menyukai aku berada di mobilnya.

 

“Dewi Hujan, berhati-hatilah bersama Sepupuku ini. Ia sedikit mengerikan, aku harus turun disini. Ada hal yang harus ku kerjakan saat ini. Kau akan diantar oleh sepupuku ke stasiun.”

 

“MWO?” pekik Kyuhyun dan aku sendiri yang terdengar kompak.

 

“Yaa, waeyo? Kalau begitu aku saja yang mengantarnya. Berikan kuncinya padaku!”

 

“ANDWAE!”

 

Kyuhyun’s POV

 

“ANDWAE!”

Tentu saja aku menolak keras permintaan Lee Donghae itu. Ia sangat tidak pandai dalam hal mengemudi, percayalah bahwa ia pernah beberapa kali menghancurkan mobil yang ia kemudikan.

“Aku akan mengantarnya.”

“Baguslah, Dewi Hujan~ Maafkan aku, aku harus pergi dulu. Berhati hatilah!” ucapnya lembut dan terlihat sangat menjijikan.

“a-anio~ aku akan turun disini.”

“Andwaeyo, anggap saja ini ucapan terima kasih atas payungmu. Cho Cepatlah, aku tidak ingin Dewi Hujan ini terlambat.”

 

Hah! Aku tidak percaya aku bisa melakukan ini.

Bahkan sekarang ia duduk di depan tepat disampingku. Aku bingung, mengapa Hyung bisa kenal dengan Gadis Botol Minum ini, Dewi hujan? Apa? Bahkan itu sangat tidak pantas untuknya. Kurasa dia sangat canggung atau entah apa yang ia rasakan. Ia hanya mampu diam tanpa melepas headset yang sejak tadi ia kenakan.

Waeyo?? Kenapa tiba-tiba bayangan Donghae Hyung memegang tangannya masih hangat di otakku. Hah! Kurasa Aku mulai gila. Bisa-bisanya aku mengantarnya.

Sesekali kulirik wajahnya, dan tangannya –

Ada apa dengan lengannya? Kenapa seperti terluka.

*bugh!

Entah kenapa tiba-tiba kuhentikan mobilku seketika melihat tangannya yang terluka itu.

“wae geuraeyo?” tanyanya dengan ekspresi panik.

“Yaa! Kau terluka! Lihatlah!” pekikku menunjuk lengannya yg terluka.

“Ah, benar!” apa dia baru menyadari hal itu? Ashh jinjja!

Segera ku ambil kotak berisi peralatan medis. aku hendak memegang tangannya –

“Gwenchana!” pekiknya membuatku tersadar apa yang sedang kulakukan.

Aku melihat tangan kiriku yang memegangnya dan yang lainya memegang kapas untuk membersihkan lukanya. ‘apa yang sedang kulakukan’ pikirku sungguh bingung.

“Aku tidak apa-apa Cho Kyuhyun-ssi, jeongmalyeo! Ah kurasa stasiun sudah dekat, sebaiknya aku turun disini. Gomawoyo” dia membuka pintu mobilku dan keluar.

Tangan kiriku mengepal, Aku tidak tahu kenapa seolah aku tak merelakan ia pergi. Namun aku juga tidak bisa mencegahnya. Dan mengapa aku menjadi khawatir dengan kondisinya sekarang? Mengapa ia bisa terluka? Apa ia akan baik-baik saja?

Aku menggeleng-gelengkan kepalaku.

Tidak Mungkin!

Sadarlah Cho Kyuhyun!  Argh! Lagi-lagi aku membuat rambutku menjadi kusut karena memikirkannya.

 

Author’s POV

 

Bukan hanya kyuhyun yang mengacak-ngacak rambutnya kasar, hal serupa dilakukan oleh Park Hyo Won.

 

“Argh!!! Kenapa aku diam saja tadi, aishh!! Apa yang aku lakukan??? Aigoo~ Pabbo!!!”

 

Tiba-tiba saja ia berbalik arah, ia sudah tidak ingin untuk berkunjung ke rumah Pamannya. Hyo won memutuskan untuk kembali pulang ke rumahnya.

Ia berjalan seraya meracau tentang kebodohannya. ia bahkan merasakan panas di sekujur tubuhnya. Entah karena langkahnya yang cepat atau jantungnya yang berdebar tak beraturan.

Kakinya terhenti ketika matanya menangkap sepasang sepatu di depan kakinya. Ia menaikan pandangannya.

 

‘Cho Kyuhyun’ batinnya berteriak.

 

“diamlah!” Kyuhyun menempelkan plester diujung pelipis kanannya. Kemudian membalut lengan Hyo won dengan kain berwarna biru laut yang merupakan sapu tanganya.

Sontak saja Hyo won terdiam. Ia membeku seolah tersengat energi es yang membuatnya tidak bisa bergerak.

Kyuhyun pergi setelah selesai melakukan ‘aktivitasnya’. Hyowon sangat tidak menyangka dengan apa yang Kyuhyun lakukan padanya. Ia bahkan dengan susah payah menelan salivanya sendiri.

‘mwoya? Kyuhyun?’ rasanya ia ingin pingsan saat ini juga.

Jangankan Hyowon, Kyuhyunpun sangat bingung dengan apa yang ia lakukan barusan. Ia cepat-cepat mengemudikan mobilnya agar tidak perlu memikirkan yeoja itu lagi.

 

 

To Be Continue . . .

4 thoughts on “MY SWEET GIRL (CHAPTER 2)

  1. Cie kyuhyun cieee udh mulai suka lu ya sma hyowon hahaha rasakn
    Hyowon ah jangan suka lagi sma kyuhun ingat suka aja aja sma donghae oppa arraseo

    Like

  2. Pingback: Library | WONLOVE JAEKYU

Leave a comment