BAD GIRL AND GOOD BOY (CHAPTER 4)

bad-girl

TITLE              : BAD GIRL AND GOOD BOY

AUTHOR          : WONA

LENGTH          : CHAPTER

RATING           : PG 17

GENRE            : SCHOOL LIFE – ROMANCE

CAST               : KIM SA RANG – CHO KYUHYUN – AND OTHER CASTS

DISCLAIMER   :

THIS FANFICTION IS MINE, THE STORY IS PURE OF MY IMAGINATION. SO DON’T TRY TO BE A PLAGIAT! DON’T COPAS,  AND DON’T SHARE WITHOUT PERMISSION. THE CASTS IS BELONGS THEMSELVES AND GOD, DON’T BASH ME!

 

 

Happy Reading~

 

Typo is Magic

 

 

BEFORE . . .

 

 

“Appa mencari surat rumah ini!” ucap Heesun.

“MWO? MICHIYEOSEO?”

Tuan Kim berjalan menghampiri Sarang

“Sst! Kau jangan berisik, ini sudah malam! Ayolah berikan Surat itu Sarang-ya, appa membutuhkannya! Jika tidak mereka bisa membunuhku! Nanti dua bulan lagi aku jamin akan kembali pada kita. Aku akan-“

Rajukan Tuan Kim terhenti saat melihat putrinya meneteskan air matanya. Keduanya bingung dan cemas, jarang sekali seorang Kim Sarang menangis dihadapan mereka berdua apalagi menghadapi masalah seperti ini. Biasanya ia akan marah-marah dan menyuruh ayahnya pergi. Namun kali ini setetes air matanya jatuh.

“lakukan saja apa maumu!” ucap gadis ini kemudian menutup kamarnya.

Tuan Kim hanya bisa diam dan menatap sedih pintu kamar anak pertamanya ini.

“ada apa dengannya? Apa Appa menyakitinya?” Tanya Tuan Kim merasa sangat bersalah.

“tentu saja! Appa selalu menyakiti eonni~ issh!! Ini semua gara-gara Appa!”

 

—:::—

 

 

STORY BEGIN – PART 4

 

Seorang gadis berseragam sekolah ini berjalan menyusuri lorong sekolah yang cukup sepi, karena baru 15 menit yang lalu bel masuk berbunyi. Wajahnya yang cantik itu terlihat sangat kusut, itu dikarenakan ia menangis cukup lama dan tidak mempunyai banyak waktu untuk tidur, terlihat sekali matanya yang sedikit bengkak dengan lingkaran hitam.

 

“Annyeong haseyo!” sapanya pada seorang Guru wanita yang usianya masih cukup muda itu. Shin Jung Eun nama guru cantik ini, ia hanya tersenyum dan mempersilahkan Kim Sarang masuk.

 

Kyuhyun menatap sekilas wajah Gadis ini, sejak pagi ia sebenarnya sudah mencari yeoja ini. Namun untuk memandangnya lama ataupun menyapa ia masih belum mampu melakukannya, Kyuhyun masih sangat marah setelah melihat Kim Sarang semalam.

 

Selama pelajaran berlangsung, Kyuhyun terus menatap Kim sarang dari kursinya. Ia masih begitu mengkhawatirkan gadis ini. Rasa kekhawatirannya semakin bertambah melihat gadis berambut pirang ini hanya menundukan kepalanya, atau sesekali menatap kosong ke depan, dan sering kali memegang kepalanya merasa pusing.

 

‘Gwenchana?’ batin Kyuhyun .

 

–:::—

 

“Kyuhyun-ssi!” seru Kim Sarang seraya menghampiri tempat duduk Kyuhyun.

 

“Waeyo?” Tanya Kyuhyun dingin. Kali ini Kyuhyun terlihat seperti menujukan kebolehannya dalam bidang acting, karena yang sesungguhnya ia ingin menyapa dan menanyakan kondisi gadis yang berdiri dihadapannya.  Semua siswa kecuali mereka berdua telah meninggalkan ruangan, karena jam pelajaran telah usai.

 

“Aku hanya ingin mengembalikan bukumu yang tertinggal di rumahku, ige!”. Sarang menaruh buku matematika itu tepat di meja Kyuhyun.

 

“Sarang-ssi – !”

 

“mwo?”

 

“Bagaimana keadaanmu?” Tanya Kyuhyun yang sudah tidak bisa berpura-pura acuh lagi.

 

“aku baik-baik saja.” Jawabnya singkat.

 

“Gojitmal! Kau tidak-baik saja.” Bantah Kyuhyun menyentuh pipi Sarang dengan tangan kanannya.

 

“jika kau mengetahuinya kenapa kau menanyakannya? Sudahlah Kyuhyun-ssi, aku baik-baik saja.” Kim Sarang menepiskan tangan Kyuhyun yang telah menyentuh pipi kirinya.

 

“tidak bisakah kau peduli pada dirimu sendiri hum? Apa kau tidak tahu semalaman aku begitu mengkhawatirkanmu? Bagaimana kondisimu? Itu yang selalu kutanyakan dalam pikiranku. Mengapa kau pulang selarut itu?”

 

“itu karena aku peduli pada diriku sendiri.”

 

“mwo? Kim Sarang-ssi! Apa kau sudah gila? Untuk apa kau bersenang-senang dengan cara seperti itu?  Itu bahkan bisa membuat kondisimu semakin buruk, aku tidak ingin itu terjadi. Tinggalkanlah dunia malam itu – “

 

“HENTIKAN!” pekik Kim sarang mulai tidak nyaman dengan kalimat-kalimat yang kyuhyun lontarkan.

 

“Cukup Cho Kyuhyun! Kau sudah melewati batas . . .”

 

“Waeyo? Apa aku – “

 

“Kau tidak perlu mengkhawatirkanku Cho Kyuhyun, aku tidak ingin kau peduli padaku. Kita tidak ada hubungan apa-apa, jika berlanjut ini akan menyulitkan! Aku tidak bermaksud memperjelas atau hal  apapun yang membuatmu tidak nyaman, hanya saja aku rasa aku tak seharusnya dekat denganmu. Situasi seperti ini membuatku tidak nyaman. Kita sangat jauh berbeda, mianhaeyo!”

 

Kim sarang melangkahkan kakinya menjauhi kyuhyun yang mematung disana, selangkah sebelum ia melewati pintu suara kyuhyun menghentikannya.

 

“arraseoyo! Aku tidak akan peduli lagi padamu, aku bahkan mulai membenci gadis sepertimu yang sulit kumengerti. Benar! Kita memang sangat jauh berbeda, aku bahkan tidak menyukai gadis yang sangat keras kepala dan selalu bersenang-senang. Aku juga tidak suka gadis yang sering melanggar aturan dan melupakan kewajibannya. . .” gadis ini berbalik membuat Kyuhyun menghentikan ucapannya seketika.

 

Kim sarang menatap Kyuhyun sendu dengan air mata yang hampir penuh di pelupuk matanya.

 

“Gomawoyo Kyuhyun-ssi !”

 

 

Kim Sarang melanjutkan langkahnya tampak dari belakang sangat jelas tangan kanannya mengusap pipinya yang basah itu. Emosi Kyuhyun membuncah, ia tak sanggup harus selalu menahan apa yang ia rasakan. Rasanya pahit sekali mendapati kenyataan yang tidak ia harapkan akan gadis yang menarik perhatiannya sejak pertama kali ia masuk di sekolah ini.

 

“Gwenchana?” Tanya Ah young merasakan temannya dalam kondisi tidak baik-baik saja.

 

“aku hanya sedang lelah” jawabnya menatap kosong ke depan. Ah young menyerah, percuma saja ia menanyakan dan mendesak dengan pertanyaan-pertanyaan dan apapun itu tidak akan membuat Sarang berterus terang. Namun pada saatnya ia percaya, temannya ini akan menjelaskan semuanya.

 

“Geurae, semuanya akan baik-baik saja kan Nona Kim? Jja! Kita masuk”

 

Kim sarang melangkahkan kakinya masuk pada ruangan dimana terdapat sesosok pria yang baru saja ia tolak atau lebih tepatnya membuat sebuah batasan. Sarang tidak ingin melihat pria itu saat ini, ia hanya berjalan mengarah pada tempat duduknya. Namun sayang, tempat duduknya memang tidak jauh dari Cho Kyuhyun. Kyuhyun hanya diam tetap dengan salah satu buku yang ia baca.

 

Suara Ponsel Kim Sarang berbunyi . . .

 

“Yeobosseyo . . .”

 

“Mwoya? Jinjjayeo? Ah nde, aku akan segera kesana!” Kim Sarang menutup panggilan teleponnya, nampak dari wajah Ah young sangat kebingungan. Ia ingin sekali menanyakan apa yang terjadi, tapi Sarang telah terlebih dahulu menarik tas dan membawanya pergi meninggalkan kelas yang belum selesai ini. Kyuhyun sama terkejutnya, ia menoleh pada Ah young berniat mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, namun melihat ekspresi gadis itu ia dapat mengetahui pada Sahabat Kim Sarang ini tidak tahu apa-apa.

 

Kyuhyun menutup halaman yang sedang ia baca itu, pikirannya saat ini benar-benar sulit untuk dikendalikan. Hanya ada Kim Sarang di otaknya. Itulah membuat emosi kyuhyun menjadi tidak stabil.

 

Ia merasa tidak tenang dengan pikirannya yang terus dipenuhi gadis itu, membuatnya melakukan dan mengatakan hal-hal yang bahkan tidak pernah ia pikirkan.

 

 

Malam menjelang, namun hati dan pikirannya tetap sama seperti tadi siang. Cho Kyuhyun menggenggam erat ponselnya seraya memejamkan matanya. Sejak tadi sore ia sudah berada di kamarnya, berbaring dan tidak melakukan apa-apa. Namun otaknya begitu sibuk, memikirkan apapun tentang Kim Sarang.

 

Tangannya mengepal, kemudian jari-jarinya menekan layar ponselnya.

 

“Kau dimana?” belum sempat orang yang disebrang sana menjawab, Kyuhyun sudah tahu dimana orang yang ia telepon berada. Dia mengetahui dari suara music yang cukup bising itu.

 

Cho Kyuhyun berjalan memasuki sebuah pintu yang sedikit terbuka menampakan sinar-sinar yang menyilaukan. Hatinya sudah sangat kecewa akan hal ini, ia berharap agar Kim Sarang tidak ada disini.

 

Dengan tergesa-gesa ia mencari sosok kim sarang disana. Namun tanpa sengaja ia menabrak dan membuat seorang pria tersungkur ke lantai.

 

“mianhaeyo” ucap kyuhyun refleks. Namun balasan permintaan maaf dari cho kyuhyun adalah sebuah kemarahan dari pria yang memakai kemeja biru dongker ini.

“Mwo? Maaf katamu? Hey Bocah! Kau sudah sangat salah!” sudah sangat terlihat bahwa pria yang berusia sekitar 35 tahun ini sangat marah dan ingin sekali memukul wajah kyuhyun itu.

Namun kyuhyun berhasil menghindar membuat kemarahannya meningkat.

 

Kini ia menggenggam sebuah botol minuman di tangan kanannya, kyuhyun berniat menahannya namun seseorang berdiri tepat menghadap kearahnya berjarak sangat dekat dengan dirinya. Kedua tangannya keatas menutupi kepalanya.

 

*BUKK! . . .*PRANG!!

 

Botol itu pecah tepat ketika menyentuh lantai setelah terlempar mengenai tangan kanan yang menghalangi wajah Cho Kyuhyun.

 

Mata Kyuhyun membulat sempurna melihat wajah di hadapannya adalah gadis yang membawanya datang ke tempat ini.

 

Beberapa security datang dan membawa Pria yang mabuk ini untuk menyeretnya keluar.

 

“Gwenchana?” Tanya Kim Sarang memastikan keadaan Cho Kyuhyun.

 

* * *

 

Disebuah ruang VIP, Kyuhyun menatap tak percaya dengan apa yang ada dihadapannya. Kyuhyun hendak menarik tangan kanan Sarang namun dengan cepat gadis ini menyembunyikan dibelakang tubuhnya.

 

“Yaa! Aku harus memeriksanya! Cepat perlihatkan tanganmu!” Perintah Kyuhyun yang dibalas gelengan dari yeoja ini.

 

“Lihatlah! Aku tidak apa-apa” Kim Sarang memperlihatkan sekilas punggung tangannya dan tersenyum. “jika botol itu pecah ditanganku maka akan ada darah yang mengalir, syukurlah aku tidak apa-apa” jelasnya mencoba meyakinkan pria di hadapannya.

 

“Kau ceroboh sekali, apa kau tidak tahu? Aku bisa menghindar atau bahkan melawannya. Lain kali jangan pernah mengulanginya, apalagi membahayakan dirimu sendiri. Aku hampir tak bisa bernafas melihatnya”. Cho Kyuhyun bahkan berkata seolah ia sangat peduli padanya, bahkan melebihi rasa kepedulian.. seperti ia yang juga merasakannya.

Oh ayolah Cho Kyuhyun, kau baru saja berkata kau tidak akan peduli lagi pada gadis ini, tapi apa yang kau katakana barusan?

 

Kim Sarang mencibir, berusaha mengalihkan perasaannya yang menurutnya sedikit aneh.

 

“bukankah kau sudah tidak ingin peduli lagi padaku, Kyuhyun-ssi?”

Pertanyaan Kim Sarang membuat Cho Kyuhyun teringat akan ucapannya tadi siang di ruang kelas, ia menjadi gugup dan berpikir untuk memberikan tanggapan atas cibiran gadis itu.

 

“itu karena kau sangat keras kepala. Aku bahkan baru mengetahui bahwa kau bekerja disini. Syukurlah kau memakai seragam pegawaimu, jika tidak maka aku akan memarahimu dan menyakitimu dengan kata-kataku.  Harusnya waktu itu kau pulang dari tempat ini memakai seragammu, agar aku tidak salah paham dan berpikir jernih tentangmu.” Kyuhyun nampak sangat merasa bersalah. Namun Kim sarang hanya tersenyum singkat dan menatap Kyuhyun dengan mata indahnya.

 

“maafkan aku, aku sudah berkata kasar padamu! Mianhaeyo, jeongmal mianhaeyo” ucapnya lagi membuat Sarang terus tersenyum.

 

“sudahlah, tidak apa-apa, aku sudah terbiasa untuk masalah seperti itu. Hey Good Boy, pulanglah! Jika tidak, aku takut jika dirimu menjadi Bad Boy.”

Kim Sarang menggodanya dengan senyum dan tatapan yang membuat Cho Kyuhyun tersentak untuk sesaat.

 

“Kau adalah orang yang pertama yang membuatku masuk ke tempat seperti ini.”

 

“jinjjayeo? Aku tidak percaya kau baru pertama kali masuk ke night club.” Kim Sarang mencibirnya, rasanya ia ingin tertawa saat ini juga. ‘lucu sekali’ batinnya.

 

“Jinjja! Asal kau tahu, aku dididik dan dibimbing oleh kakekku sejak kecil, membuatku hidup dengan benar dan mematuhi peraturan.” Tegas Kyuhyun membuat Sarang cukup percaya untuk itu.

 

“Boleh kah aku mengetahui alasanmu bekerja hingga larut malam bahkan di akhir pekan?” pertanyaan itu  membuat Sarang sukses menatapnya lekat dan menundukan kepalanya.

 

“jika tidak boleh juga tidak apa-apa” ujar Kyuhyun.

 

“Haish~ kau baik sekali Tuan Cho! Aku akan memberikan alasannya asalkan kau tidak akan pernah kasihan padaku, yaksok?”

 

“Oh, Nde!! Yaksokhaeyo!” jawab kyuhyun mantap.

 

“Aku bekerja tentunya untuk mendapatkan uang. Ibuku sudah meninggalkanku, dan Ayahku sering bepergian tak jelas. Ia juga yang membuatku seperti ini, kisah keluargaku tak cukup baik untuk diceritakan. Jelasnya aku harus bekerja di dua tempat selama 6 hari. Ini adalah milik Sepupu Ayahku, maka dari itu aku bisa bekerja disini. Semuanya untuk mencukupi kehidupanku dan adikku. Aku tidak ingin menceritakan lebih jelasnya, aku takut kau menangis. Hahaha” Kim Sarang tertawa namun Kyuhyun malah terdiam.

 

“Wae?” Tanya Kim Sarang seraya menepuk bahu Kyuhyun.

 

“Aku membencimu, ternyata ada orang yang selain diriku yang sangat membanggakan dan pekerja keras.” Jawab Kyuhyun lantang.

 

“mwoya? Kau percaya diri sekali . . . sudahlah cepat pulang, aku sungguh tidak mau kau disini. Pergilah belajar dan tetap menjadi nomor satu!” Kim Sarang memperlihatkan jari telunjuknya pada Cho Kyuhyun.

 

“arraseo, jaga dirimu baik-baik setelah sampai rumah, aku ingin kau menelponku. Sarang-ah,  Hwaiting!!” Kyuhyun tersenyum lebar namun dalam hatinya ia merasa sangat khawatir.

 

“Arra, Kka!!”

 

Kyuhyun melangkahkan kakinya, namun tiba-tiba ia berhenti dan membalikkan badannya.

 

Kedua tangannya merengkuh badan mungil dihadapannya. Terkejut, itu yang sangat dirasakan Kim Sarang saat ini. Ia hanya mampu diam terpaku berada di dalam dekapan Cho Kyuhyun. Cho Kyuhyun, kau membuat gadis ini diam membeku di tempatnya!

 

“Aku benar-benar sangat mengkhawatirkanmu.” Bisik Kyuhyun.

 

* * *

 

Kursi yang berada dibawah pohon yang rindang ini menjadi tujuan Kim Sarang melangkah. Saat ini jam olahraga, tapi ia benar-benar merasa bosan karena semua murid dibebaskan untuk melakukan kegiatan olahraga apapun.

 

Gadis ini menyandarkan punggungnya yang setiap hari terasa sangat pegal di sandaran kursi kayu itu. Di tempatnya duduk ia mampu melihat beberapa siswa yang sedang bermain sepak bola di lapangan yang luas yang tak jau darinya.

 

Ia seperti sedang menderita sebuah penyakit, karena terkadang ia merasa sakit. Namun sakit yang dimaksud bukanlah sakit fisiknya, lukanya bahkan tak terlihat. Bukan pula hatinya yang sakit, namun pikirannya. Pria tampan, baik hati dan pintar itu membuatnya tidak bisa tidur nyenyak dan melakukan aktivitas dengan fokus.

 

:: Kim Sarang’s PoV ::

 

Apa yang harus kulakukan? Mengapa pria baik hati begitu menyebalkan membuatku ingin memukulnya saja! Haruskah dia bersikap seperti itu padaku huh?

Aku tidak bodoh, aku bukan anak kecil yang tidak mampu mencerna makna dibalik perubahan sikapnya. Kang Ah Young pernah mengatakan kecurigaannya terhadap sikap Kyuhyun padaku.

Sahabatku itu mengatakan bahwa tidak jarang Cho Kyuhyun mencariku ketika dia belum bertemu denganku, memintanya untuk menghubungiku dan menanyakan kabarku untuk diberi tahu pada pria manis itu.

 

Oh Cho Kyuhyun, kenapa kau seperti ini? aku berharap padanya agar tidak memiliki perasaan istimewa untukku, maksudku adalah aku tidak mampu menerima sesuatu yang bahkan tak bisa kugapai.

 

Cinta? Aku begitu membencinya!

 

“Kim Sarang!”

 

Aku menoleh saat seseorang menyerukan namaku. Sebelum aku menoleh, telingaku menangkap suara langkah kaki yang semakin terdengar dan cepat mendekat kearahku.

Kemudian sesosok pria berseragam itu berdiri tepat dihadapanku.

 

Kepalaku mendongak, mataku bertemu dengan sepasang mata yang indah miliknya. Dia tersenyum dengan bibir tebal dan menawannya. Cahaya matahari yang cukup terang itu seperti berada dibelakang tubuhnya membuat wajahnya berkilau dan garis tegas rahangnya sangat terlihat mempesona.

 

Astaga, kenapa aku memikirkan bahkan memujinya dengan sangat berlebihan? Memalukan! Sadarlah Kim Sarang!

 

“Kau tidak mau duduk?” Tanyaku yang tidak tahan karena ia masih berdiri di hadapanku.

“Aku sedang menghalangi sinar matahari yang mengarah padamu.”

 

Cho Kyuhyun! Apa kau mau aku mati? Apa dia sedang menggodaku?

 

“Apa kau sedang mencoba memperhatikanku heh?”

 

Dia menggelengkan kepalanya melipan kedua tangan di dadanya.

“Aniya, aku benar-benar iri! Matahari bahkan sangat menyukaimu, cahayanya mampu menerobos daun-daun yang rindang ini hingga bisa menggapaimu!”

 

Bunuh saja aku Cho Kyuhyun!

 

“Duduklah, aku tidak suka mendengarmu membaca syair yang ada di otakmu! Aku tidak suka sastra, arraseo?”

Dia tertawa, ah! Sangat manis.

Sadarlah Kim Sarang, sebelum kau benar-benar jatuh dan tidak mampu untuk berdiri kembali.

 

“Apa yang kau lakukan? Ah, Aku ganti pertanyaannya. Kau tidak berencana kabur kan?”

Cho Kyuhyun akhirnya duduk dan memposisikan tubuhnya senyaman mungkin di kursi yang sama yang hanya untuk dua orang ini.

 

“Aku tidak berpikir untuk itu.”

 

Dia menganggukan kepalanya kemudian fokus ke layar ponsel berwarna putih miliknya.

Cho Kyuhyun benar-benar sangat fokus, dan hanya diam dengan tatapan yang serius pada layar ponselnya itu.

 

Namun belum lama ia mendesah kesal karena ponselnya bergetar, sepertinya ia mendapat panggilan telepon.

 

“Nde Eun Sook-ah, Waeyo?”

 

Oh ternyata dari si junior itu.

 

“Oh? Bioskop?”

 

Kenapa dia menatapku saat mengatakannya?

 

“Ah geuraeyo. Aku akan menjemputmu nanti sore!”

 

Sekarang aku mengerti, jadi dia sedang pamer karena akan berkencan dengan junior itu?

Cho Kyuhyun menaruh kembali ponsel di saku celananya. Meskipun aku tidak melihatnya, dengan jarak sedekat ini aku bisa merasakan bahwa ia sedang membelokan wajahnya untuk menatapku.

 

“Ada apa? Kenapa menatapku?” tanyaku tanpa mengalihkan pandangan lurusku.

“Aniya, geunyang!”

Cho Kyuhyun kemudian meraih tangan kananku membuatku mau tidak mau harus menolehkan wajahku untuk melihatnya.

 

“Kau suka menonton film? Kau mau ikut bersamaku untuk menonton?”

 

“Shireo, aku tidak suka!”

Wajah sedihnya sedikit terlihat jelas dan membuatku ingin sekali mengatakan “Joha”.

 

“Ah, kau suka menonton konser music? Aku akan mendapatkan tiket untukmu.”

 

Apa yang sedang dia lakukan? Ini benar-benar membuatku tidak nyaman.

“Aku tidak menyukainya”

 

“Kau jangan bohong padaku, kau bahkan sering bernyanyi di tempatmu bekerja! Kau juga sering menjadi dancer bersama Lee Hyukjae hyung. Benarkan?”

 

Dia menginterogasiku dengan sangat percaya diri. Benar, semua itu benar! Tapi untuk apa dia mengetahuinya? Ini membuat apa yang kutakutkan semakin jelas.

 

“Cho Kyuhyun-ssi, mianhaeyo . . . aku berharap jika apa yang aku pikirkan ini tidak benar! Aku tidak bisa melakukan apa yang kau mau, maksudku . . . aku hanya ingin menjadi temanmu. Hanya itu!”

 

Aku tahu aku pasti sangat menyakitinya. Wajah dengan emosi dan kesedihan tertahan itu, aku bisa melihatnya Cho Kyuhyun!

Ia memejamkan kedua matanya dengan cepat kemudian menatapku seraya memegang kedua bahuku dengan cukup kuat.

 

“Andwae! Aku bahkan baru membuka gerbangnya, kau tidak boleh langsung mengusirku begitu saja! Kau tidak boleh mengatakan hal itu, belum saatnya Kim Sarang! Aku masih ingin –  “

 

“Maafkan aku, aku bahkan tidak bisa berpura-pura menjadi bodoh untuk hal seperti ini karena pada akhirnya aku akan menyakitimu!”

 

Dengan lemah tangannya perlahan melepas bahuku, tatapannya menjadi sendu membuat sakit yang kembali menyerangku. Namun kali ini tepat di hatiku.

 

“Aku lebih suka jika kau gadis yang polos yang tidak mengetahui hatiku.” Gumaman itu disertai senyuman pahit di bibirnya.

 

“Jika aku seperti itu, maka aku akan jatuh bersamamu! Shire!”

 

“Hwa! Aku bahkan belum menyatakan perasaanku, tapi kau sudah menolakku dua kali!”

 

 

“Mianhaeyo Cho Kyuhyun”

 

“Aku tidak akan pernah menerima permintaan maafmu, jadi bukalah gerbangnya kembali untukku!” Cho Kyuhyun  mengacak rambutku dengan lembut seraya tersenyum sebelum ia pergi meninggalkanku dengan seluruh kegelisahan yang ada pada hati dan otakku.

 

Kenapa dia tidak marah, bukankah seharusnya ia memilih untuk berhenti?

Aku benar-benar minta maaf, karena aku tidak akan pernah bersamamu!

 

 

 

To Be Continue . . .

 

Readers-nim, jeongmal Gamsahamnida ~ Silahkan beri saran dan komentarnya ^^ Juseyo . . .

 See You at Next Chapter

 

13 thoughts on “BAD GIRL AND GOOD BOY (CHAPTER 4)

  1. Pingback: Library | WONLOVE JAEKYU

Leave a comment