OUR COMPLICATED MARRIAGE (CHAPTER 13)

 

our-complicated-marriage-3

Title : Our Complicated Marriage

Author : WonA

Genre : Drama Romance, Married Life

Length : Chapter, Longshoot

Rating : PG 17

Casts : Cho Kyuhyun – Park Hyowon – Lee Donghae – Lee Hyukjae – Yoon Soojin – Byun Baekhyun – Park Wonho – Henry Lau and Other Casts.

Disclaimer : This Story of Fanfiction is pure of my imagination, the casts belongs themselves, don’t ‘copas’, and don’t bash!

 

Author’s Notes :

Annyeong! Author kembali dengan FF Our Complicated Marriage Chapter 13~ senang rasanya bisa menyelesaikan setiap chapternya. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk Readers-nim yang selalu setia membaca FF ini dan memberikan komentarnya. I love you ^^

 

Happy Reading . . . . Typo is Magic!

 

Chapter 13 . . . Our Complicated Marriage . . .

 

 

“Kenapa kau sangat menyebalkan hari ini, huh?” Kyuhyun mendesah kesal, mengumpat di dalam hatinya dan mengutuk dirinya sendiri yang tidak bisa mengendalikan istrinya atau bahkan sekedar mengurangi rasa sakitnya.

 

“Aku mencintaimu Cho Kyuhyun!”

 

Kalimat yang terdengar merdu di telinga Kyuhyun itu terucap begitu saja lewat bibir sialan menggoda itu dan yang sudah mengeluarkan kalimat-kalimat yang sangat Kyuhyun benci. Dan ucapan itu mampu membuat gejolak di dalam hatinya sedikit mereda dan membuat wajahnya menampilkan sedikit senyum dengan detak jantung yang lebih cepat itu.

 

Kyuhyun hendak membuka mulutnya untuk menbalas ucapan yang sangat manis baginya itu, namun perubahan ekspresi dan setetes air mata yang jatuh dari mata indahnya itu membuat Kyuhyun terdiam.

 

“Aku ingin berpisah denganmu, Cho Kyuhyun!” ucap Hyowon dengan mata yang basah menatap Kyuhyun tanpa senyum.

 

Pria itu terdiam dengan penolakan di dalam hatinya, matanya memerah menahan seluruh perasaan yang bergejolak, berpisah? Dia tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

 

Dengan cepat kakinya bergerak mendekat, mempersempit jarak diantara mereka berdua. Kedua tangan besarnya meraih wajah Hyowon dan membawa wajahnya mendekat. Kyuhyun membungkam bibir Hyowon dengan bibirnya, menyesap bibir lembut itu cukup kasar. Sementara Hyowon hanya mampu terdiam, mengepalkan kedua tangannya erat-erat seraya merasakan setiap sentuhan  pada bibirnya. Hatinya selalu menghangat dengan jantung yang berpacu setiap pria itu menciumnya, bahkan kali ini membuatnya tak sanggup untuk menolak sedikitpun.

 

“Kau masih ingin berpisah dengan pria yang sangat tergila-gila padamu?” Lirih Kyuhyun setelah melepaskan bibir yang memerah itu karena ulahnya. Demi apapun ia sungguh ingin melakukannya lagi, bibir istrinya adalah salah satu godaan terbesarnya yang sangat sulit dihindari.

 

“Aniya, aku hanya sedang ingin bertanya. Kalimat mana yang membuat hatimu lebih bergetar? “Aku mencintaimu” atau “Aku ingin berpisah denganmu” aku hanya ingin tahu.” Hyowon menundukkan kepalanya merasa dirinya terjebak dengan semua pikiran buruk dan prasangka yang menyelimuti dirinya saat ini. Wajahnya yang memerah itu entah disebabkan karena emosinya yang baru saja meledak-ledak, atau karena ciuman panas yang Kyuhyun berikan.

 

Kyuhyun tersenyum tak percaya, bahkan ia menghela nafas panjangnya setelah mendengar apa yang diucapkan istrinya itu. Wanita itu terlalu luar biasa menyebalkan baginya, sangat sulit ditebak, dan mampu membunuhnya hanya dengan kalimat-kalimat yang keluar dari mulutnya itu.

 

“Haruskah aku menjawabnya?” tanya Kyuhyun dengan perasaan geram sekaligus gemas. Namun rasa cemasnya masih singgah di dalam hatinya, apakah istrinya masih marah padanya? Apakah setelah ini mereka akan kembali berbaikan? Ataukah Hyowon akan selalu menyimpan pikirannya tentang Kyuhyun yang sangat sulit untuk pria itu tebak?

 

“Terserah kau saja!” ucap Hyowon acuh.

 

Kyuhyun hendak menahan istrinya untuk berbalik dengan memegang tangan itu namun ia mengurungkan niatnya. Tangannya sudah cukup jahat karena telah melukai tangan mungil itu tanpa ia sadari. Kyuhyun memandang sejenak wanitanya yang mulai berjalan menuju tangga.

 

“Kedua kalimat yang kau ucapkan itu membuat hatiku bergetar!” Kyuhyun berujar dengan sedikit mengeraskan suaranya agar istrinya mendengarnya. Ya, Hyowon mendengarnya, ia mendengar dengan jelas apa yang Kyuhyun katakan hingga membuat kakinya berhenti di anak tangga pertama yang ia pijaki.

 

“Keduanya juga membuat jantungku berdetak dengan cepat dan lebih keras, hanya saja kalimat yang terakhir itu membuatku sangat ketakutan.” Kyuhyun tersenyum pahit seraya menahan rasa sesak pada dadanya. Pikiran akan istrinya yang berpisah dengannya membuat ia kesulitan bernafas.

 

Hyowon menatap kedua tangannya yang bertaut di depan perutnya. Jari-jari lentik itu memainkan sebuah cincin yang melingkar manis di jari tangannya yang lain. Pernikahan yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya, dan perasaan cinta yang amat besar bahkan semakin besar ini benar-benar membuatnya tak mampu untuk tidak tersenyum dan menangis setiap perubahan suasana hatinya.

 

“Jadi kumohon untuk menahan bibir seksimu itu agar tidak mengatakan kalimat yang sangat kubenci itu!”  Ucap Kyuhyun dengan berpura-pura kesal dan diakhiri dengan seringainya yang dapat memabukkan wanita mana saja yang melihatnya.

 

Hyowon memang tidak melihat salah satu pesona suaminya itu, namun ia tersenyum mendengar apa yang diucapkan suaminya dengan nada kesal yang dibuat-buat itu.

 

“Aku tidak bisa mengabulkan permohonanmu!” Hyowon berjalan cepat menaiki setiap anak tangga untuk menyembunyikan senyum diwajahnya.

 

“Yaa! Cho Hyowon!” Pekik Kyuhyun dengan frustasi.

 

Hyowon’s Pov

 

Tubuh lelah ini kuhempaskan diatas tempat tidur berukuran besar ini. Membayangkan bagaimana emosiku yang meluap-luap bahkan hingga air mata yang jatuh tak ingin berhenti untuk beberapa waktu membuat kepalaku sakit, rasanya aku baru saja bangun dari mimpi buruk yang begitu menakutkan. Hatiku berlari-lari mencari perlindungan atas sakit dan luka yang tiba-tiba datang. Jika dia penyebab dari hati yang sakit, apakah dia juga obatnya?

 

Oh Cho Kyuhyun, kau benar-benar membuatku tak mampu menahan diriku sendiri. Ucapan, tatapan, sentuhan, apapun yang dilakukannya padaku benar-benar membuat hatiku memberikan respon yang cepat dan sangat nyata. Ia mudah sekali membuatku tersenyum dan menangis. Ya, aku mengakuinya. Aku sangat mencintainya, melebihi apa yang kuketahui.

 

“Aku memberikan kesempatan terakhirmu, Kyuhyun-ah.” Gumamku dengan harapan penuh agar pria yang begitu kucintai itu tidak akan menyakiti hati yang kumiliki untuknya itu.

 

Aku menatap layar ponselku dengan menampilkan wajah tampan Cho Kyuhyun sebagai wallpapernya. Ah, aku jadi teringat bagaimana seorang Park Hyowon sangat berubah hanya karena pria tampan itu. Sebelumnya aku tidak pernah memasang wajahku, atau siapapun sebagai wallpaper ponselku kecuali idola favoritku.

 

“Dia masih berada di rumah.” Gumamku setelah melihat posisi Kyuhyun pada aplikasi sialan ini.

 

Apakah aku harus benar-benar mengumpat benda tak berwujud itu? benar-benar sialan! Perangkat lunak itu hampir sama menyebalkannya dengan Kyuhyun. Menampilkan posisi Kyuhyun dimanapun dan emoticon hati ini terlihat sangat bodoh.  Lihatlah, bentuk hati itu terisi penuh! Jika pasanganku berada jauh dariku apakah cinta di dalam hati kami sedikit? Tidak bukan? Ah, haruskah aku mengembangkan aplikasi ini?

 

Aku menggelengkan kepalaku beberapa kali, tidak perlu merubahnya lagi. Setidaknya itu cukup untuk memberitahuku dimana saja Kyuhyun berada hingga ia tidak bisa berbohong padaku. Sama seperti kemarin, benar-benar membuat hatiku perih. Apa wanita itu masih sangat berharga baginya? Apa dulu Kyuhyun terlalu mencintainya? Atau apa? Benar-benar mengganggu! Tapi aku bersyukur bahwa suamiku menggunakan ponselnya hanya untuk hal-hal yang penting, dia pasti melupakan aplikasi itu.

 

Tanganku terulur untuk memegangi kepalaku yang tiba-tiba terasa sakit. Entahlah, kadang aku berpikir rasa sakit di kepalaku ini benar-benar sangat menyakitkan. Aku tidak yakin, beberapa kali aku merasakan kepalaku sakit terhitung setelah aku bertemu dengannya, menjadi istrinya. Kurasa ini hanya karena aku terlalu stress dan banyak menghabiskan waktuku dengan berpikir, memikirkannya.

 

“Bertengkar dengannya selalu membuat hati dan tubuhku kesakitan, menyebalkan!”  gumamku seraya memijat kepalaku dengan perlahan.

 

“Wae? Kau merasa sakit, eoh?”

 

Kepalaku menoleh pada sosok pria tegap di ambang pintu, Cho Kyuhyun. Dia berjalan dengan raut wajah khawatir yang sangat terlihat jelas.

 

“Bukankah sudah kubilang untuk tetap di rumah sakit? Aku akan menghubungi Dokter Shin!” Ucap Kyuhyun  seraya merogoh sakunya untuk mengeluarkan ponselnya.

 

“Tidak, aku tidak apa-apa! Tidak perlu menghubungi seorang dokter, aku hanya perlu mengistirahatkan tubuhku dan menenangkan hatiku!” sindirku dengan menatap Kyuhyun sinis.

 

“Ah geurae, aku mengerti! Sekarang beristirahatlah, aku akan- ”

 

“Kau mau kemana? Aku tidak bisa tidur jika seorang Cho Kyuhyun tidak memelukku!” Aku berucap dengan segenap keberanian yang ada dalam diriku. Entahlah, aku benar-benar muak untuk selalu mengingkari keinginan yang ada dalam hati kecilku. Aku terlalu menginginkannya berada  selalu di sisiku.

 

Kyuhyun tersenyum lebar dengan mata yang berbinar, Ah menggemaskan. Pria tampan yang keras kepala, suka marah-marah itu juga memiliki sisi yang menggemaskan dan sangat lucu. Aku benar-benar menyukainya.

 

“Kau memang istriku yang sangat manis.” Ucapnya yang langsung berbaring di tempat tidur, tepatnya disampingku tanpa ada jarak yang tersisa. Tangan besarnya memeluk tubuhku, sangat hangat dan menenangkan. Berada di dalam pelukannya seperti ini benar-benar membuat hatiku sangat nyaman, semua rasa takut dan pikiran burukku perlahan-lahan menghilang seperti debu yang tertiup angin. Bahkan juga seperti obat untuk sakit kepalaku.

 

“Jika pelukanku terlalu erat, katakanlah!” gumamnya lalu memberikan kecupan lembut pada puncak kepalaku. Aku tidak yakin jika aku akan mengatakannya, Cho Kyuhyun! sekalipun pelukanmu terlalu erat dan membuatku kehabisan nafas, aku menyukainya. Aku hanya akan mengatakannya jika kau bergerak untuk melepaskan pelukanmu dan tidak ingin memelukku lagi, aku membencinya.

 

 

“Kyuhyun-ah” aku menyerukan namanya tanpa mendongakan kepalaku. Kepalaku ini benar-benar sangat betah berdekatan dengan dada bidangnya, benar-benar membuatku merona.

 

“Ada apa istriku? Kau membutuhkan sesuatu?” tanyanya yang mulai bergerak untuk melonggarkan pelukannya, namun aku menolaknya. Tanganku semakin memeluknya dengan erat hingga membuatnya berhenti bergerak. Aku tahu Kyuhyun hanya ingin melihat wajahku, tapi aku benar-benar tidak ingin ia melihat wajahku sekarang.

 

“Ada apa, hum?” suara Kyuhyun terdengar lebih lembut, gerakan tangannya yang teratur membelai punggungku, begitu menghangatkan.

 

“Minta maaflah pada nenek dan ibumu!”

 

Gerakan tangannya terhenti, Kyuhyun hanya diam belum mau membuka mulutnya untuk sekedar menolak ataupun menerima permintaanku. Apakah semarah itu hingga ia tidak bisa meminta maaf pada keluarganya sendiri? Aku tidak tahu apa yang dilakukan keluarganya pada Yoon Soojin, tapi melihat Kyuhyun yang sangat marah terhadap nenek dan ibunya benar-benar membuatku berpikir bahwa suamiku ini masih menyimpan perasaan khususnya untuk wanita yang pernah dicintainya.

 

“Jika kau tidak mau, kau semakin terlihat masih mencintainya.”

 

Aku mengutuk lidahku sendiri yang tanpa berpikir mengatakan kalimat sialan itu. selalu seperti itu, ucapanku sendiri benar-benar menyakiti diriku sendiri. Tapi Kyuhyun masih diam, ia benar-benar seperti kesulitan dengan permintaan sederhanaku, benarkah ucapanku itu Cho Kyuhyun? Tidak, aku harus menepiskan prasangka buruk itu.

 

“Kau begitu beruntung, Kyuhyun-ah! Kau masih memiliki seorang ibu yang begitu menyayangimu. Dia melakukan apapun hanya untuk kebaikan putranya, kau masih bisa melihatnya dengan matamu, kau bahkan masih bisa kesal dan marah padanya.”

 

Kalimat yang kuucapkan dengan suara rendah itu terhenti, membahas soal “Ibu” membuatku ingin mengatakan keluhanku itu secara tersirat. Kedua mataku kembali berair ketika membayangkan tentang sosok seorang ibu. Ini memalukan, aku berniat untuk menasehati Kyuhyun tapi aku sendiri yang terbawa suasana. Pepatah itu benar, Rindu yang paling menyakitkan adalah ketika  keinginan untuk bertemu sangat besar sedangkan kemungkinan untuk bertemu itu tidak ada.

 

Author’s Pov

 

Kyuhyun merasakan bajunya yang tiba-tiba basah dan terdengar suara isakan kecil dari mulut istrinya. Pria itu menahan nafasnya sesaat, kemudian mengeratkan pelukannya untuk melampiaskan ketidakberdayaannya.

 

“Menangislah, kau boleh mengutukku karena aku merasa senang dan sedih saat kau menangis!” Kata Kyuhyun dengan suara beratnya.

 

“Nappeun Namja!”  Hyowon mengumpat seraya memukul pelan dada suaminya lalu menggerakkan tubuhnya untuk sedikit menjauh dari Kyuhyun, hanya sedikit agar ia bisa melihat wajah sialan tampan dan mempesona itu.

 

“Kau jauh lebih terbuka dan meluapkan semuanya ketika menangis, jadi kau hanya boleh menangis di depanku. Aku akan lebih terluka jika kau menangis di depan pria lain!” Nada bicara Kyuhyun memang terdengar angkuh dan memaksa, namun apa yang dikatakannya benar-benar kejujuran dari dalam hatinya.

 

“Cih, kau semakin bersikap semaunya!”

 

Wajah kesal Hyowon membuat Kyuhyun tersenyum, ibu jarinya menghapus jejak basah di wajah cantik itu. Pria bermarga Cho ini memandang Hyowon dengan tatapan hangat dan perasaan takjub. Wanita yang sedang berbaring di hadapannya ini sangat mudah merubah suasana hatinya, benar-benar mirip dengannya sendiri.

“Kyuhyun-ah, apa aku wanita yang jahat? Aku membuat seorang anak terpisah dari ibunya.” Hyowon berkata dengan senyum sedihnya seraya membayangkan bagaimana kehidupan yang dialaminya bersama ibu tirinya dan Wonho adiknya.

 

“Omong kosong apa yang kau katakan, huh? Wonho sudah menjelaskan semuanya. Kau adalah gadis yang benar-benar luar biasa, kenapa kau menolakku saat itu huh?” Kyuhyun meletakkan ujung jari telunjuknya tepat di dahi istrinya dengan wajah gemasnya. Mengingat tentang bagaimana masa lalu Hyowon membuat Kyuhyun sangat kesal karena ia tak menjadi bagian dari masa-masa penting itu.

 

“Kenapa aku harus menerimamu?” tanya Hyowon dengan wajah yang menampilkan ekspresi acuh tak acuh, masih membiarkan jari telunjuk itu menyentuh dahinya.

 

“Mungkin jika saat itu kau menerimaku, maka aku akan melindungimu saat itu juga hingga selamanya.” Jawab Kyuhyun dengan senyum dan tatapan yang hanya ia berikan untuk istrinya.

 

“Pembual! Jika aku menerimamu saat itu kau pasti tidak akan memiliki hubungan dengan nenek sihir itu bukan?” Hyowon menepiskan jari telunjuk Kyuhyun dengan perlahan. Ia hanya sedang bermain-main dengan ucapannya kali ini, sejujurnya membuat Kyuhyun kesal dan frustasi terkadang cukup menyenangkan baginya. Park Hyowon memang sangat menyebalkan.

 

“Kau menyebutnya nenek sihir?” Pria itu sedikit terkejut dengan sebutan nenek sihir yang ia tahu dimaksudkan untuk Yoon Soojin mantan kekasihnya.

 

“Kenapa? Kau tidak suka? Oho! Cho Kyuhyun, kau benar-benar sangat memujanya huh?” Hyowon mendesak Kyuhyun dengan spekulasinya. Kali ini giliran wanita itu yang menyentuh dahi suaminya dengan ujung jari telunjuknya.

 

Namun aksinya itu tidak lama, Kyuhyun dengan cepat memegangi kedua pipinya dengan sangat gemas. Bahkan wajah Kyuhyun terlihat seperti ingin memakan istrinya saat ini, atau mungkin hanya ingin menggigit bibir yang selalu membuatnya frustasi itu.

 

“Kenapa pembahasannya selalu kearah sana, huh?”

 

“Minta maaflah pada nenek dan ibumu maka pembahasannya tentang nenek sihir itu akan selesai.” Ucap Hyowon melemparkan senyum jahatnya untuk Kyuhyun.

 

“Cho Hyowon, kau benar-benar luar biasa mengagumkan!” Kata Kyuhyun dengan mengeraskan suaranya dan menatap langit-langit kamarnya merasa frustasi.

 

“Heol, kau tidak bisa menghindarinya Cho Kyuhyun!”

 

“Nyonya Cho Kyuhyun sangat seksi saat bersikap tegas.” Lagi, Kyuhyun memuji istrinya dengan senyum yang lebar menandakan bahwa dirinya lagi-lagi tidak bisa menang atas wanita disampingnya ini.

 

Hyowon tersenyum, ia berpikir bahwa dirinya lagi-lagi merasa gila hanya karena seorang Cho Kyuhyun. Membuat pria tampan sejuta pesona itu tak berdaya adalah kebanggaan tersendiri baginya, sangat menyenangkan. Seolah ia melupakan perang emosi dan kehancuran hatinya beberapa jama yang lalu. Cinta memang sangat luar biasa.

 

“Ah ya! Kyuhyun-ah, kenapa kau tidak memiliki perut sixpacks seperti Hyukjae Oppa?” tanya Hyowon dengan wajah polosnya. Ia memposisikan tubuhnya duduk menghadap Kyuhyun yang mengikutinya duduk di tempat tidur ini karena terkejut mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut istrinya.

 

“Yaa! Darimana kau tahu Lee Hyukjae memiliki perut sixpacks, huh? Kau melihatnya?” cercar Kyuhyun dengan wajah kesal dan sedikit cemas. Kyuhyun menatap sepasang mata indah milik Hyowon seraya menunggu jawaban yang akan didengarnya dengan sangat serius.

 

“Aku bisa melihatnya dari kemeja ketat dan tipis itu, akan lebih menakjubkan jika aku melihatnya secara langsung!” jawab Hyowon dengan senyum yang mengembang membuatnya terlihat begitu cantik. Namun Kyuhyun sama sekali tidak ingin mengagumi kecantikan itu, senyum yang tercetak diwajah istrinya karena membayangkan Lee Hyukjae bertelanjang dada benar-benar tidak bisa ditoleransi olehnya.

 

“Kau tidak akan pernah bisa melihatnya! Apa tidak cukup melihat perut seksiku ini huh?” Suara berat Kyuhyun terdengar sangat kesal dengan tatapan yang mengintimidasi, namun Hyowon tersenyum semakin lebar hingga memperlihatkan deretan gigi rapinya.

 

“Mwoya? Seksi?” Hyowon menutup mulutnya karena tidak bisa menahan tawanya. Ya, dia memang sudah melihat bagaimana bentuk perut Kyuhyun. Tapi Hyowon juga sangat mengerti bagaimana sebuah perut dikatakan seksi.

 

“Benar-benar seksi!” Ucap Hyowon seraya menutup matanya dengan kedua tangannya.

 

“Jangan mengejekku, Nyonya Cho!” Kyuhyun mendesis, istrinya ini memang sangat menyebalkan dan selalu membuatnya kesal sama sepertinya yang selalu membuat istrinya kesal, namun melihat tingkah kekanakkan alaminya itu benar-benar membuat Kyuhyun kehilangan akal karena sangat menyukainya.

 

“Aniya, meskipun aku sudah sering melihat Baekhyun bertelanjang dada…”

 

“Mwo? Kau sudah melihatnya? Kau ingin mati huh?” Emosi Kyuhyun seketika kembali terkumpul kerika mendengar apa yang baru saja Hyowon katakan, seperti sebuah kalimat yang mengajaknya berperang, namun yang ingin ia serang adalah subjek dari kalimat itu.

 

“Dulu aku sering melihatnya mengganti baju, aku sering berada di kamarnya. Waeyo?” Hyowon bertanya dengan wajah yang begitu menikmati bagaimana Kyuhyun menahan emosinya, ini seperti balas dendam darinya. Namun sungguh ia tidak sengaja untuk membicarakan topik panas ini dengan suaminya. Hanya tiba-tiba terlintas begitu saja, dan tidak ingin terlalu larut dengan persoalan Yoon Soojin.

 

“lanjutkan ucapanmu!” Kyuhyun terlihat lebih tenang setelah mendengar kata “Dulu” meskipun belum mampu menghilangkan sisi devilnya saat ini. Mungkin suatu waktu bisa saja ia menerkam istrinya yang selalu membicarakan pria lain di hadapannya.

 

“Ya, Baekhyun memiliki perut yang bagus, Choi Siwon idolaku itu tubuhnya juga sangat bagus, dan pria lainnya termasuk Hyukjae Oppa memang memiliki perut dan tubuh yang bagus…” Hyowon menggantungkan kalimatnya. Ia memandang Kyuhyun yang memalingkan wajahnya kearah lain.

 

“Kagumilah tubuh pria lain sesukamu!” Ucap Kyuhyun dengan penuh penekanan dan sarat akan amarah seperti api yang berkobar.

 

Hyowon mendekatkan tubuhnya dan meraih punggung Kyuhyun dengan cepat. Ia memeluknya sangat erat, mendekatkan wajahnya pada dada suaminya. Mencium aroma maskulin dari Kyuhyun yang begitu memabukkannya dan sangat ia sukai.

 

“Tapi aku sangat menyukai ini, benar-benar membuat jantungku berdetak sangat cepat, darahku berdesir hebat seperti terkena sengatan listrik namun hatiku benar-benar merasa sangat nyaman, dan hangat.”

 

Kyuhyun tidak mampu lagi untuk lama-lama memasang wajah marahnya. Pelukan dan kalimat yang diucapkan Hyowon untuknya telah membuat sudut bibirnya terangkat sempurna dengan perasaan bahagia yang meletup-letup di dalam hatinya.

 

Hyowon tersenyum merasakan Kyuhyun yang menggerakkan tangannya untuk membelai lembut punggungnya. Tangan hangat itu mengusap tubuh bagian belakangnya dengan perlahan, namun gerakan tangan itu justru membuat dadanya berdebar.

 

“Ah, kenapa aku merasa kepanasan mendengarnya?” gumam Kyuhyun yang terdengar sedang menggoda istrinya saat ini.

 

“Mwo?” Hyowon terkesiap mendengar apa yang baru saja Kyuhyun katakan. Ia bersiap untuk menggerakkan tubuhnya menjauh dari suaminya namun gagal. Kyuhyun telah mencengkram erat kedua bahunya dengan tatapan seduktif.

 

“Kau sudah menggodaku, kau harus bertanggung jawab!” Suara Kyuhyun terdengar sangat berat dan kalimatnya itu sungguh memiliki makna yang sangat ambigu namun Hyowon sudah mampu menebak apa maksud dari “bertanggung jawab” itu.

 

“Aku tidak menggodamu, aku berkata jujur!” Hyowon mencoba membela dirinya sendiri dengan jantung berdetak lebih cepat. Kyuhyun yang mengatakan bahwa dirinya kepanasan, tapi Hyowon sendiri juga tiba-tiba merasa bahwa udara di sekitarnya semakin memanas.

 

“Aku tahu!”

 

Kyuhyun tak ingin berlama-lama lagi menggoda istrinya, ia segera meraih tengkuk Hyowon dan mendaratkan bibirnya di bibir ceri itu dengan sempurna. Hyowon menutup matanya, tangannya terulur menyentuh pinggang Kyuhyun dan membalas ciuman suaminya yang begitu menggairahkan. Kyuhyun seperti sudah mabuk hanya dengan menyesap bibir Hyowon yang bagaikan wine paling nikmat yang pernah ia minum. Suaminya meraup bibir basahnya dengan menggebu-gebu dan sangat bersemangat membuatnya kesulitan untuk mengimbanginya, tapi Hyowon begitu menikmatinya, seperti ribuan kupu-kupu sedang terbang di dalam perutnya, dan nafas hangat kyuhyun  sungguh membuatnya merasa terbang dan semakin tergila-gila dengan suaminya. Cho Kyuhyun, kau adalah pria yang sangat memabukkan!

 

***

 

“Selamat pagi, Nyonya Cho!” sapa Lee Donghae setelah melihat Hyowon yang berjalan menghampirinya di meja makan.

 

“Selamat pagi, Sekretaris-Asisten-Sahabat Cho Kyuhyun Lee Donghae-ssi!”

Donghae menggelengkan kepalanya sebagai tanda penolakan atas sebutan yang Hyowon berikan padanya.

 

“Kau harus menambahkan “Hyung” juga!” protes Donghae yang membuat Hyowon hanya tersenyum senang tanpa ingin melanjutkan kalimatnya tentang sebutan untuk pria tampan dan manis itu.

 

“Selamat pagi, Hyowon-ah, Lee Donghae!” Lee Hyukjae menyapa seraya duduk di samping Donghae.

 

“Good morning, Oppa!” Balas Hyowon tersenyum.

 

“Kau tidak perlu menyapaku, tidak usah memaksakan diri!”

 

Hyukjae hendak membalas ucapan Donghae padanya, namun sosok pria yang sudah sangat rapi dengan setelan kantornya itu benar-benar membuatnya bingung karena melempar tatapan sinis padanya.

 

“Kenapa kau hanya memakai kemeja itu huh?” Kyuhyun memekik dengan wajah gusarnya, ia menatap tajam pada Hyukjae yang memakai kemeja putih dengan celana hitam yang begitu pas ditubuhnya.

 

Hyukjae merasa sangat aneh dengan apa yang baru saja Kyuhyun katakan, pria itu belum pernah memperhatikan bahkan sampai memprotes tentang apa saja yang ia pakai. Kenapa tiba-tiba Kyuhyun terlihat tidak suka dnegan apa yang Hyukjae kenakan.

 

“Pakai jas ataupun jaketmu!”

 

Hyukjae semakin tidak mengerti dengan pria yang saat ini sedang menarik kursi untuk ia duduk itu. Namun pria bermarga Lee itu hanya mengabaikan ucapan yang ia pikir omong kosong dan bersiap untuk menyantap sarapannya ini.

 

“Kau begitu kekanakkan, Kyuhyun-ah!” Hyowon berbisik di dekat telinga Kyuhyun dengan wajah penuh kemenangan.

 

“Itu karena dirimu!”

 

“Hari ini ada rapat pagi jadi aku akan sarapan di dalam mobil.” Ujar Hyowon seraya memasukkan dua buah sandwich ke dalam kotak makannya.

 

“Kau yakin tubuhmu sudah mampu untuk bekerja kembali?” Kyuhyun bertanya dengan perasaan sedikit khawatir. Begitupun kedua pria dihadapannya ini, Hyukjae dan Donghae menatap Hyowon untuk kepastian kondisi tubuhnya.

 

“Aku jauh lebih kuat dari yang kalian bayangkan, tidak perlu khawatir! Lagipula aku merasa cukup malu sudah membolos di hari pertama sebagai Ketua Tim kembali.” Hyowon berdiri, ia sudah siap dengan kotak makan yang ia pegang dan sling bag yang melingkar ditubuhnya.

 

“Arraseo, cepat berikan ciuman sebelum pergi!” perintah Kyuhyun dengan wajah datarnya. Pria ini tidak memperdulikan Donghae dan Hyukjae yang memandangnya kesal karena selalu berbuat semaunya. Tidakkah Kyuhyun merasa sedikit kasihan dengan kedua pria itu yang masih berstatus single? Bahkan usianya lebih tua darinya.

 

“Berdirilah!”

 

Kyuhyun merasa heran, ia masih duduk dengan menatap wajah istrinya dengan bingung. Bukankah lebih mudah jika Kyuhyun yang duduk karena istrinya memiliki tinggi badan yang cukup jauh dengannya?

Mengacuhkan pertanyaan yang hinggap dalam pikirannya, juga jangan lupakan Kyuhyunpun mengacuhkan kedua sahabatnya yang masih berada di ruangan dan meja yang sama dengannya seolah mereka tidak ada, Kyuhyun bangkit dari tempat duduknya dan berdiri di hadapan istrinya.

 

Hyowon bergerak semakin mendekat, ia sedikit mengerucutkan bibirnya bersiap untuk mencium suaminya. Kyuhyun sudah tersenyum karena melihat wajah manis itu. Akan tetapi bukan bibir, pipi ataupun dahi yang menjadi tempat pendaratan bibirnya. Melainkan perut Kyuhyun yang terbungkus kemeja berwarna abu itu.

 

Kyuhyun membulatkan matanya melihat Hyowon yang begitu mengejutkannya. Begitupun dengan Donghae dan Hyukjae yang tak sanggup untuk tak berekspresi atas keterkejutannya itu.

 

“Cho Hyowon!” Desah Kyuhyun yang merasa sangat gemas dengan istrinya itu. ia meraih kedua pipi Hyowon dengan cepat.

 

Chup!

 

Kyuhyun mencium bibir Hyowon sangat cepat dengan perasaan gemas dan terlihat penuh bernafsu hingga terdengar bunyi decapan yang kentara. Pria itu benar-benar melupakan kedua pria malang yang melihat adegan dewasa di hadapan mereka berdua.

Wajah Hyowon merona, ia melihat Kyuhyun tersenyum berseri-seri setelah berhasil memberikan ciuman penuh sensasinya. Wanita itu berlari meninggalkan Kyuhyun yang tertawa puas karena aksinya, dan Hyukjae beserta Donghae yang sudah tidak berniat untuk menyantap sarapan mereka berdua.

 

“Hyung, bukankah gadis itu sangat menggemaskan?” Kyuhyun bergumam dengan senyum yang sangat sulit ia hapuskan itu. Tangannya menyentuh perut yang baru saja istrinya cium itu. Terlihat seperti Kyuhyun sedang mengandung dan Hyowon mencium bayi dalam kandungannya dengan penuh cinta. Namun bukan itu kebenarannya, Kyuhyun sangat mengerti, istrinya saat ini sedang menunjukkan betapa besar rasa cintanya, menyukai segala sesuatu yang ada pada Kyuhyun, dan tindakan tadi adalah permintaan maafnya karena telah memuji tubuh kekar pria lain.

 

“Terserah padamu, dasar pasangan menyebalkan!” Donghae berlalu terlebih dahulu dan diikuti Hyukjae yang bergumam halus.

 

“Membuat orang-orang iri adalah salah satu hal yang menyenangkan.”

 

Kyuhyun memandangi kedua pria itu dan tertawa puas, benar-benar pagi hari yang menyenangkan dan sangat cerah bagi Kyuhyun meskipun musim dingin sudah menyambutnya.

 

***

 

At Seoul Great Software Development Office . . .

 

“Pipimu terlihat lebih merah, apa kau kedinginan Noona?” Sungjae meletakkan I dalam cup berwarna coklat itu diatas meja Hyowon.

 

“Aniyo, gwenchanna! Aku hanya habis menonton video yadong!”

 

“Mwo?” Sungjae berteriak histeris dan menatap Hyowon tak percaya.

 

Hyowon tersenyum senang karena telah melakukan lelucon yang cukup berhasil itu. Ia menoleh sekilas pada Sungjae yang menampilkan raut wajah kesalnya. Kesepuluh jari tangannya itu tak berhenti mengetikkan huruf demi huruf yang telihat pada layar monitor laptopnya.

 

“Kau sudah menerima hasil analisis kebutuhan fungsional dan nonfungsionalnya?” tanya Hyowon yang kemudian kembali fokus dengan laptopnya.

 

“Belum, Tim Analis akan memberikannya setelah laporan mereka selesai.” Jawab Sungjae, tangannya kembali menyentuh cup latte itu untuk menngesernya agar lebih dekat dengan tangan Hyowon.

 

“Minumlah dulu, dan beristirahatlah sebentar. Kau sangat menyeramkan saat bekerja.”

 

Hyowon tersenyum, tangannya bergerak menjauh dari keyboard lalu meraih latte yang diberikan Sungjae untuknya. Pria yang lebih muda 2 tahun darinya itu berjalan kembali ke mejanya setelah memastikan seniornya beristirahat dan menyesap minumannya.

 

“Hyowon-ah!”

 

“Eoh?” Hyowon mendongak saat mendengar seseorang memanggilnya. Orang itu adalah Oh Sehun, Pria tinggi dan sangat tampan itu tersenyum dengan karismanya mendekati mejanya.

 

“Tim perancangan belum waktunya bekerja keras, jadi jangan terlalu so’ sibuk!” Ucap Sehun yang disertai candaannya. Hyowon mengangguk paham, iapun tersenyum membalas senyum Oh Sehun yang sungguh membuatnya jauh lebih tampan.

 

“Park Aerin mengundang kita ke acara pertunangannya besok, aku benar-benar lupa untuk menyampaikannya padamu.”

 

“Park Aerin?” Hyowon tampak berusaha mengingat nama itu, wajahnya menampakkan seperti ia bingung siapakah orang yang disebutkan oleh Sehun itu.

 

“Hey, apa kau lupa huh? dia seniormu di tahun pertamamu bekerja. Dia temanku, kau tidak ingat?” Sehun mengacak lembut rambut Hyowon gemas.

 

“Ah, aku terlalu banyak memiliki sunbae hingga aku hampir melupakannya.”

 

“Kau sudah mulai sombong setelah menjadi sunbae favorit huh?”

 

Hyowon hanya tertawa mendengar gurauan Sehun seperti biasanya. hubungannya dengan Sehun benar-benar kembali normal seperti dulu, namun perasaan khusus yang tersimpan dihatinya sudah tidak ada.

 

“Kau mau datang? Bersama suamimu?” pertanyaan Sehun terdengar antusias, namun wajah Hyowon menampakkan ekspresi yang bertolak belakang.

 

“Dia tidak suka datang ke acara orang yang tidak dikenalnya, Kyuhyun juga sangat sibuk untuk peresmiannya. Tapi aku sepertinya tidak bisa datang, aku sudah ada janji dengan sahabatku besok.”

 

Sehun mengangguk mengerti, ia kembali tersenyum tipis dan menepuk-nepuk punggung tangan Hyowon dengan pelan.

 

“Arraseo, aku akan menyampaikannya nanti. Tapi apa hubunganmu dengan Kyuhyun baik-baik saja? Ah, maksudku kau tidak merasa terganggu dengan kesibukannya dan kau pasti bahagia bersamanya bukan?”

 

“Kau tidak perlu khawatir Manajer Oh, aku sangat bahagia bersamanya. Kau mau berusaha menikung suamiku?” Hyowon dan Sehun tertawa setelah Hyowon bertanya dengan pertanyaan yang membuat mereka merasa geli.

 

“Aku sudah tidak berminat, Nyonya Presdir Cho!” balas Sehun yang kemudian merebut latte milik Hyowon dan meminumnya.

 

***

 

Hyowon segera menuju dapur setelah berada di dalam rumah besarnya. Ia menegak segelas air mineral tanpa sisa. Nafasnya memburu usai kegiatannya menghabiskan minumannya itu. Ponsel pintarnya menampilkan sebuah notifikasi pesan masuk yang berasal dari suaminya, Cho Kyuhyun.

 

[“Mianhae, aku sedang di rumah sakit. Setelah mengantarnya pulang, aku akan kembali ke kantor. Aku sangat merindukanmu!”]

 

Hyowon meletakkan ponselnya begitu saja di atas meja makannya dengan tatapan sendu bercampur kesal.

 

“Dia masih sangat memperdulikan wanita itu.” Gumam Hyowon masih menatap ponselnya seolah ia sedang menatap Kyuhyun saat ini.

 

Benar, siapa yang tidak akan berpikir sepertinya. Kyuhyun begitu memperdulikan wanita bernama Yoon Soojin itu. Setelah kebenaran tentang kepergian Yoon Soojin meninggalkan Kyuhyun didapat dan dipastikan oleh Kyuhyun sendiri, pria itu seolah menghapus rasa bencinya tanpa menghilangkan yang lainnya. Tidakkah Kyuhyun takut jika Hyowon akan kembali marah dan memintanya berpisah dengan serius?

 

Sikap Kyuhyun terlihat sangat percaya diri bahwa ia melakukan hal yang benar dan tuduhan yang dilemparkan istrinya sungguh sangat tidak benar. Pria itu juga bukan tipe pemberi penjelasan dengan sangat panjang dan jelas, atau pria yang sabar yang dapat menenangkan siapapun yang marah padanya. Hyowon kembali merasa hatinya terbakar dengan alasan yang masih sama, Kyuhyun bukan sedang mengulangi kesalahannya atau ia memang merasa tidak melakukan kesalahan apapun, entahlah!

 

 

*

 

Seorang pria tengah meremas selembar foto dengan tangan kirinya, sementara tangan kanannya mendekatkan ponselnya pada telinganya. Pria itu adalah Byun Baekhyun, wajah manisnya yang setiap kali ia tampakkan di hadapan Hyowon benar-benar lenyap seperti ditelan kegelapan yang sedang menyelimutinya saat ini.

 

“Buatlah Cho Kyuhyun terluka!”

 

Baekhyun menutup panggilan teleponnya kemudian melemparkan gumpalan kertas foto itu dengan penuh amarah. Sorot matanya menunjukan bahwa saat ini rasa sakit dan kebencian bercampur menjadi satu di dalam hatinya.

 

*

 

Di dalam sebuah mobil mewah milik Cho Kyuhyun yang dikemudikan oleh Lee Hyukjae itu, Kyuhyun tampak hanya diam menatap layar ponselnya dengan penuh harap. Berharap wanitanya mengirim pesan balasan, atau sekedar meneleponnya. Harapannya benar-benar kosong, ia berpikir bahwa saat ini Hyowon sedang marah di dalam kamar dan memutuskan untuk tidak menghubunginya, benar-benar membuatnya merasa sangat bersalah.

 

Yoon Soojin yang memiliki beberapa luka di wajah dan tangannya ini tersenyum pahit memandang sosok Cho Kyuhyun yang duduk sangat dekat dengannya namun sama sekali tak melihatnya. Wanita itu seolah sedang menaiki angkutan umum menuju apartmentnya bersama orang-orang yang tak ia kenal, dan tak peduli padanya.

 

“Kyuhyun Oppa, apa terjadi sesuatu? Kau terlihat sangat pendiam hari ini.” Yoon Soojin berusaha menarik perhatian Kyuhyun, sedari tadi ia terus mengamati gerak-gerik pria yang sedang duduk di sampingnya. Hyukjae menatap Kyuhyun dan Soojin lewat kaca spion.

 

“Aniya, aku hanya sedang merindukan istriku.” Jawaban Kyuhyun sukses membuatnya mengumpat di dalam hati dengan segenap kebencian yang tersimpan. Namun Yoon Soojin benar-benar mampu menahan itu semua, ia hanya tersenyum dan berusaha mengambil hati mantan kekasihnya ini.

 

“Seharusnya kau menghubunginya, dia pasti juga merindukanmu.”

 

Kalimat yang keluar dari mulut Yoon Soojin dengan suara lembut itu membuat Kyuhyun dan Hyukjae menoleh padanya. Kyuhyun menatap Soojin yang tersenyum semanis mungkin dengan kebingungan yang cukup melandanya. Tidak lama, Kyuhyun kembali mengalihkan wajahnya pada layar ponsel yang memperlihatkan sebuah kontak yang tak lain adalah istrinya.

 

 

“Ah Sialan!” Lee Hyukjae mengumpat dengan keras saat melihat dihadapannya sebuah truk yang menerobos lampu merah. Kyuhyun dan Soojin terkejut mendengar Hyukjae yang tiba-tiba beremosi, keduanya semakin terkejut melihat kendaraan besar itu berada di jalur yang sama namun berlawanan arah dengannya.

 

Dengan refleks yang sangat tinggi  Hyukjae mengendalikan kemudinya hingga ia mampu menggagalkan sebuah tabrakan yang sangat mungkin terjadi, namun sisi kiri jalan yang ia pilih itu terdapat sebuah mobil sedan melintas dengan kecepatan tinggi membuatnya tak bisa menghindari tabrakan yang terjadi.

 

Brakk!

 

*

 

“Benarkah dia tidak akan pulang? Benar-benar menyebalkan!” Hyowon mendengus berulang kali, mengumpat puluhan kali, dan memaki Kyuhyun entah sudah berapa kali. Jika bisa, Hyowon mungkin sudah tidur sejak tadi, namun gangguan tidurnya selalu datang kapan saja. Sama seperti saat ini, ia sangat membutuhkan Cho Kyuhyun suaminya.

 

Perasaan cemas tiba-tiba menghantuinya, memikirkan sosok suami yang begitu ia cintai setiap saatnya tidak pernah membuatnya lelah. Meski terasa sangat menyebalkan, namun memikirkan Kyuhyun adalah hal yang sudah menjadi kebiasaannya sejak jatuh cinta dengan pria itu. akan tetapi kali ini hatinya benar-benar gelisah, ia tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah ia menghubungi suaminya? Ini sudah pukul 2 pagi, apakah pria itu masih lembur di kantor? Atau bahkan Kyuhyun sedang menghabiskan waktunya bersama Yoon Soojin?

 

Plak!

 

“Aw!”

 

Hyowon memukul sendiri kepalanya karena tiba-tiba memikirkan suaminya yang sedang bersama wanita yang paling ia tidak sukai itu.  Akhirnya istri dari Cho Kyuhyun itu memutuskan untuk menghubungi ponsel suaminya. Beberapa kali ia mencoba untuk menghubunginya, namun tidak bisa. Ponsel Kyuhyun tidak aktif, dan begitupun dengan Hyukjae. Ponsel Pria bertubuh atletis itu tidak bisa dihubungi. Hyowon semakin gelisah, ia akhirnya mencoba untuk menghubungi Lee Donghae.

 

“Donghae-ssi, apa Kyuhyun sedang sibuk eoh? Bukankah dia manusia normal? Apakah ia masih bekerja di tengah malam seperti ini?” Hyowon membuka pembicaraannya dengan sedikit kesal setelah akhirnya Donghae mengangkat panggilan teleponnya.

 

“Hyowon-ah, tidak perlu khawatir… saat ini Kyuhyun sedang-“

 

“Katakanlah yang sebenarnya Donghae Oppa, aku tahu kau sedang berbohong! Aku akan membenci kalian bertiga dan tidak ingin melihat atau bahkan mengingat kalian bertiga jika kau tidak mengatakan yang sebenarnya!” Ancam Hyowon dengan penuh penekanan.

 

*

 

Hyowon berlari memasuki sebuah rumah sakit dengan mata yang memerah dan keringat yang sudah berkumpul di sekitar dahinya. Suara Donghae seolah terus berputar di dalam otaknya, membuatnya ketakutan dan kesulitan untuk merasakan tubuhnya sendiri.

 

“Mereka mengalami kecelakaan, kau tidak perlu khawatir.. Kyuhyun akan segera pulang setelah perawatannya selesai.”

 

Kakinya berhenti setelah melihat sosok yang membuat dunianya hampir hancur keluar dari sebuah pintu. Kemeja abu-abu itu terdapat noda darah dimana-mana. Lengan kanan kemejanya tergulung keatas hingga kain kasa putih yang membalut lengannya itu terlihat sangat jelas. Sepasang mata indah Hyowon tak mampu untuk berhenti menatap suaminya, wajah tampan itu tergores luka di pipi kirinya.

 

Kedua kaki Hyowon tak mampu lagi untuk menopang berat tubuhnya, entah mengapa terasa sangat lemas dan tak bernaga setelah melihat keadaan suaminya. Wanita itu terjatuh hingga ia terduduk di lantai yang dingin.

 

“Hyowon-ah!” Kyuhyun memekik saat melihat istrinya yang tiba-tiba berada di rumah sakit ini dan terjatuh seperti itu. Seolah rasa sakit pada tubuhnya hilang begitu saja, Kyuhyun bergerak cepat menghampiri Hyowon dengan wajah cemasnya.

 

“Gwenchana?” tanya Kyuhyun menelisik setiap inchi tubuh istrinya. Ia masih berjongkok dengan satu lututnya yang menyentuh lantai untuk mensejajarkan dengan Hyowon yang sedang duduk memandanginya.

 

Hyowon menangis, ia tidak menjawab pertanyaan suaminya yang sudah terlihat sangat cemas. Air matanya jatuh seperti hujan deras yang mengguyur kota seoul beberapa waktu lalu. Kyuhyun masih memegangi bahu istrinya yang bergetar karena terus saja menangis.

 

“Yaa, dimana yang sakitnya, huh? apa sangat sakit? kau bisa bangun? Aku akan menggendongmu jika-”

 

“Dasar bodoh . . . kau yang terluka, aku sangat takut … melihatmu seperti ini… Hatiku merasa sangat sakit.. disini sesak sekali…” Hyowon berucap dengan kalimat yang terputus-putus karena isakan tangisnya yang tidak bisa ia tahan. Tangannya beberapa kali memukul dadanya yang terasa sesak. Namun Kyuhyun dengan cepat meraih tangan itu agar berhenti memukuli dirinya sendiri.

 

“Bangunlah, lantai rumah sakit terasa sangat dingin.” Kyuhyun tersenyum seraya membantu istrinya untuk berdiri. Mereka berdua berjalan menuju kursi panjang rumah sakit didekatnya.

 

“Apakah itu sangat sakit?” Tanya Hyowon dengan menujuk tangan Kyuhyun yang terluka. Kyuhyun menggelengkan kepalanya sebagai jawaban bahwa ia tidak merasa sakit, namun Hyowon membalas dengan wajah tak percayanya.

 

“Lihatlah, wajah tampanmu ini lebam…” Kyuhyun hanya tersenyum mendengar Hyowon yang menyebutkan luka ditubuhnya satu persatu.

 

“Kau tidak mengkhawatirkan Hyukjae Oppa-mu ini huh?” sebuah suara yang tak lain adalah Lee Hyukjae itu menginterupsinya. Hyowon dengan cepat melirik pria yang sedang berjalan bersama Donghae.

 

“Hyukjae Oppa … jika kalian terluka kenapa keluar dari ruangan kalian?” Hyowon sedikit meringis melihat kepala Hyukjae yang dilingkari oleh kain perban, dan telapak tangannya yang terdapat beberapa plester disana.

 

“Hyukjae akan pulang bersamamu, Henry akan mengantar kalian berdua.”

 

“Kenapa hanya aku dan Hyukjae Oppa? Kenapa kau tidak, huh? Shireo! Aku akan menemani suamiku disini!” Hyowon menolak mentah-mentah permintaan atau lebih tepatnya perintah dari suaminya itu.

 

“Soojin belum sadarkan diri, aku sudah berjanji akan menemaninya sampai dia bangun.”

 

Seperti ada ribuan jarum yang menusuk hatinya, Hyowon begitu kesakitan mendengar kalimat yang baru saja Kyuhyun ucapkan. Pikirannya kembali bertarung untuk mengetahui kebenaran tentang hati seorang Cho Kyuhyun.

 

Kau masih sangat mencintainya, Kyuhyun-ah?

Kau masih menginginkan bersamanya?

Kau menganggapku apa?

 

“Untuk apa kau menemani wanita jalang itu huh?”

 

“Yaa Cho Hyowon! Jaga ucapanmu itu, huh!” Kyuhyun sedikit meninggikan suaranya setelah Hyowon berkata kasar di hadapannya. Hyukjae dan Donghae berusaha mendekati pasangan suami istri ini, jika seperti ini mereka bisa kembali bertengkar di rumah sakit.

 

“Waeyo? Kau tidak suka wanita tidak tahu malu itu aku sebut jalang, huh?” Hyowon tersenyum mengejek, bukan untuk mengejek Kyuhyun ataupun Soojin yang masih berada di ruang perawatannya. Melainkan ia mengejek dirinya sendiri yang benar-benar terlihat seperti tidak penting bagi suaminya sendiri.

 

“Dia tidak seperti yang kau bayangkan!” Ucapan Kyuhyun terdengar jelas bahwa ia sedang memberitahu bahwa sosok Yoon Soojin adalah wanita baik-baik, Kyuhyun seperti telah mengenal wanita itu dengan baik melebihi siapapun.

 

“Heol, kau marah jika aku membicarakan pria lain di depanmu, tapi kau jauh luar biasa membela wanita pecundang itu di hadapanku. Kau memang pria egois.” Hyowon berdiri dari tempat duduknya seraya mengepalkan kedua tangannya erat-erat. Seolah ia sedang menggenggam dua buah bom yang ingin ia lemparkan untuk Soojin dan suaminya.

 

Tidak ada yang bisa Hyukjae dan Donghae lakukan, Kyuhyun dan Hyowon memiliki karakter yang hampir mirip. Bahkan karakter Hyowon ternyata lebih kuat dan wanita itu memiliki lebih banyak kalimat menyakitkan yang bisa ia ucapkan untuk menyerang Kyuhyun.

 

“Aku bisa memaafkan pria egois yang kucintai ini jika ia mau pulang bersamaku!”

Donghae dan Hyukjae menatap Kyuhyun penuh harap agar ia mau menuruti keinginan istrinya. Penawaran yang Hyowon berikan terdengar lebih berbahaya, dan akan berakibat fatal jika Kyuhyun tak menerimanya.

 

“Cepatlah pulang, dan jangan pernah kau mengulangi kata kasar itu lagi!” Kyuhyun memerintah tanpa menatap istrinya. Pria itu bangkit dari tempat duduk dan berjalan menuju ruangan di depannya. Entah Kyuhyun memikirkan akibatnya atau tidak atas apa yang ia ucapkan, jelasnya bahwa Hyowon seperti menarik busur panah yang mengarah pada dirinya sendiri.,

 

“Daebak! Cho Kyuhyun, kau kehilangan kesempatan terakhirmu!” Hyowon tersenyum penuh arti di wajahnya, ketiga pria itu memusatkan pandangannya pada Hyowon. Senyum yang tercetak di wajah manisnya itu benar-benar membuat mereka takut sekaligu merasa sakit, bahkan udara di rumah sakit ini terasa jauh lebih dingin dan menyesakkan bagi mereka.

 

“Hyukjae Oppa, ayo kita pulang! Ada banyak hal yang ingin aku pikirkan, aku lakukan, dan tidak ingin aku lakukan di rumah mewah itu!” Hyowon menghampiri Hyukjae yang membeku menatapnya.

 

“Kajja, aku tidak bisa bernafas dengan benar disini.”  Ucap Hyowon  dengan nada ceria seraya menggerakkan kakinya melangkah mendahului Lee Hyukjae. Wanita itu membiarkan sosok Cho Kyuhyun mematung di depan pintu dengan terus memandanginya. Rasa sakit, takut, dan merasa bersalah menjalar ke bagian hati terdalamnya.  Ia seperti melihat kehancuran yang sangat menyedihkan, bahkan hingga membuatnya merasa sangat hancur.

 

 

To Be Continue . . .

 

Read Comment Like (RCL) Juseyo ~ Gomawoyo! Saranghaeyo!

21 thoughts on “OUR COMPLICATED MARRIAGE (CHAPTER 13)

  1. Udh dech klw gini cerai aja
    Minimal gugat deh
    Kasian kan makan hati

    Kyunya jg ga bs jaga perasaan istri
    Bhkan skedar jaga dihadapan ortuny
    Gila bener

    Baekhyun jahat ya
    Skrg niat buat luka di kyuhyun

    Nanti bs celakain n luka hati nih

    Like

  2. udah cere aja biar tau rasa tu si kyu dah jelas2 punya istri mantan juga mau diurusin cere aja biar tau rasa si kyu, lagian kan laki2 lain masih byk kok, baekhyun kok jadi jahat gtu sampe mau lukain kyu….ditunggu nextnya eon jangan lama2 ya nggk sabar ni liat apa yg bakalan dilakuin ama hyowon

    Like

  3. herann dehh amaa kyuhyunn..
    ngapainn jugaa masihh pedulii bangett amaa soojin…
    kaloo emank bner gak adaa apa2 yaudahh.. biarin ajaa..
    krasakann kesempatanmuu hilang…

    Like

  4. Heumm blm baca part 1-12 ..
    Tau2 udah bikin emosi. Hwaa,iya sih kebanyakan laki-laki mah ngantung,padahal wanita kan butuh sesuatu yang pasti. Ciyahhh. 😪😪😪

    Like

  5. Kyu bakal nyesel nih kyak nya krn hyowon gak main2. Salah mu Kyu gak tegas n kamu Belum tau busuknya soojin siiiih…., Baekhyun Kok jd jahat ya? Untung Ada hae n hyukjae buat ngibur hyowon. Kyu please buka mata n pikiranmu sebelum terlambat….

    Author Pinter banget bikin emosi jiwa. Mksh Thor fighting daebak…..

    Like

  6. sempet lupa sama jalan ceritanya jadi baca bagian akhir part 12 dulu deh. kyu soojin itu gak sebaik ya kau kira, pasti kau akan menyesal

    Like

  7. Ya kyu u gmn sihhh, sdh d beri kesempatan masih aja gak mikirin perasaan hyowon. Lebih baik hyowon menghilang utk sementara waktu n berfikir yg jernih. N kyu akan tahu akibatnya stlh tdk mendengarkan hyowon. Next d tunggu cinggu

    Like

  8. Pingback: Library | WONLOVE JAEKYU

Leave a comment