OUR COMPLICATED MARRIAGE (CHAPTER 6)

our-complicated-marriage-3

Title : Our Complicated Marriage

Author : WonA

Genre : Drama Romance,  Married Life

Length : Chapter

Rating : PG 17

Casts : Cho Kyuhyun – Park Hyowon – Byun Baekhyun – Lee Donghae – Lee Hyukjae and Other Casts

Disclaimer : This Story of Fanfiction is pure of my imagination, the casts belongs themselves, don’t copas, and don’t bash!

 

Typo is magic ~

 

Happy Reading ^^

 

Suara derap kaki tercipta saat kaki-kaki jenjang itu melangkah menyentuh permukaan marmer yang dingin, Hyowon memasuki rumah yang tidak terasa seperti rumah baginya. Gadis itu sebelumnya merasa takut jika salah satu anggota keluarga ataupun Nenek Kyuhyun akan marah padanya karena pulang terlambat, tapi jauh dari ekspektasinya tidak ada yang marah bahkan rumah ini selalu terasa sepi. Yang rutin ia dapatkan adalah sapaan hormat nan ramah dari para pelayan di rumah ini. Kedua orang tua Cho Kyuhyun begitu sibuk, mereka sama-sama workerholic dan Nenek Cho Kyuhyun yang masih menjadi presdir CG Company itu jarang di rumah karena banyak sekali urusan yang wanita paruh baya itu lakukan bersama asistennya.

Hyowon berpikir jika keadaan disini seperti ini, lebih baik ia dan Kyuhyun tinggal di apartment Kyuhyun kan? Tidak ada bedanya, dan mungkin akan lebih leluasa.

 

“Apa Kyuhyun Oppa sudah pulang?” tanya Hyowon pada Kepala Pelayan Jung.

“Tuan Muda Cho tidak pulang hari ini karena menghadiri pertemuan bisnis di Busan bersama Sekretaris Lee Donghae dan Ketua Tim Keamanan Lee Hyukjae.” Jawab Kepala Pelayan Jung dengan ramah.

Hyowon menganggukkan kepalanya dan berpamitan untuk ke kamar Kyuhyun.

 

Gadis itu merebahkan tubuh lelahnya diatas kasur super empuk seraya memejamkan matanya sesaat. Tangan kanannya yang masih menggenggam ponselnya, pikirannya sedang tertuju pada Kyuhyun. Bukankah jika tidak akan pulang dan melakukan perjalanan jauh seorang suami harus mengabari istrinya? Kenapa Kyuhyun tidak? Apa dengan memberitahu Kepala Pelayan saja itu cukup? Apa sudah menjadi kebiasaanya? Hyowon menepiskan pertanyaan yang ada pikirannya, ia lebih baik menghubungi Kyuhyun saat ini juga.

 

Kini Hyowon sudah berbaring dengan selimut yang menutup tubuhnya sebatas perut, gadis itu berusaha menghubungi Kyuhyun suaminya. Tapi untuk ketiga kalinya tak ada jawaban dari panggilan teleponnya untuk Kyuhyun, mungkinkah Kyuhyun sudah tidur?

 

Sementara itu di sebuah kamar suit room Lee Hyukjae sedang menenggak air mineral dalam gelas yang ia genggam, dan Lee Donghae hanya menatap malas pria yang sedang berbaring yang seolah sudah siap untuk berpetualang ke alam mimpi.

 

“Kau ini keterlaluan sekali, kenapa tidak menjawab teleponnya?” Lee Donghae mendengus kesal melihat ekspresi datar Kyuhyun yang sedari tadi mengabaikan ponselnya yang berdering yang ia letakkan diatas nakas dekat tempat tidurnya.

 

“Aku hanya ingin beristirahat Lee Donghae!” Kyuhyun membela dirinya sendiri dan bertampang seolah tak berbuat dosa apapun membuat Donghae sangat geram dengan sahabatnya ini. Dan yang lebih membuat kesal adalah faktanya Kyuhyun memang tidak bohong, kondisinya sempat menurun menyebabkannya demam dan harus meminum obat agar kondisi tubuhnya kembali stabil untuk pertemuan besok.

 

Tiba-tiba ponsel Donghae berdering, panggilan telepon dari Hyowon. Pria itu langsung menatap Kyuhyun yang memberi kode agar tidak mengangkatnya. Bukan Lee Donghae namanya jika selalu menurut begitu saja pada sahabat sekaligus atasannya ini.

 

“Yeoboseyo Hyowon-ssi.”

Melihat apa yang dilakukan Donghae Kyuhyun hanya mendesah kesal, dan memalingkan wajahnya.

Donghae menjauhkan ponsel dari telinganya dan menekan tombol “loudspeaker” dengan sengaja agar Kyuhyun mendengarnya. Hyukjae hanya tersenyum melihat Donghae yang berhasil membuat Kyuhyun kesal itu, dia benar-benar menikmati hal seperti ini.

 

“Oh Donghae-ssi, apa kau bersama Kyuhyun? Dia tidak menjawab ponselku.”

“Ah itu, Kyuhyun sedang demam saat ini. Dia sudah tidur jadi-“

“Benarkah? Lalu bagaimana keadaannya saat ini?”

Kalimat Lee Donghae yang ia bumbui dengan kebohongan agar tidak melukai perasaan Hyowon itu terpotong seketika dengan suara panik Hyowon. Nada bicaranya terdengar jelas bahwa gadis itu sedang mencemaskan Kyuhyun saat ini.

Mendengar suara itu Kyuhyun menjadi tertarik dan memasang telinganya baik-baik untuk mendengarkan percakapan Donghae dan Hyowon meski wajahnya masih ia palingkan.

Donghae membenarkan posisi duduknya dan bersandar di dekat Hyukjae lalu menatap Kyuhyun sedikit kesal.

“Dia sudah lebih baik Hyowon-ssi, kau tidak perlu khawatir. Kami menjaganya disini!”

“Syukurlah, pria itu pasti sangat merepotkan kalian selama ini.” Mendengar itu Kyuhyun menampakkan wajah kesalnya, sementara Hyukjae dan Donghae menahan tawa mereka.

“Donghae-ssi, aku mohon bantuanmu untuk selalu menjaganya, ingatkan dia untuk makan saat disana. Jika terjadi sesuatu tolong beritahu aku.” Kyuhyun mengalihkan pandangannya merasakan ada sesuatu yang menyentuh hatinya hingga terasa sebuah getaran yang mengalir lewat darahnya. Jantungnya sedikit lebih cepat dan otaknya seolah men-setting tanpa kendali untuk menampakkan wajah Hyowon dalam pikirannya.

 

“Tentu saja Hyowon-ssi, kau benar-benar istri idaman.”

Kyuhyun mendelik mendengar dua kata terakhir yang diucapkan Donghae.

Donghae menaruh ponselnya diatas meja di depannya kemudian melipat kedua tangan di dadanya. Matanya menatap tajam kearah Kyuhyun yang juga melakukan hal serupa. Lee Hyukjae hanya mengamati keduanya disini.

“Wae?” Tanya Kyuhyun yang pertama kali membuka mulutnya.

 

“Jika kau menyukainya, jangan pura-pura membencinya! Itu akan membuatmu semakin menyukainya dengan rasa sakit.”

“Astaga Lee Donghae kau begitu konyol.” Kyuhyun selalu mengelak membuat Donghae malas untuk mengingatkannya lagi.

Lee Donghae memang pria yang sangat baik dan mempunyai sisi lembut untuk seorang wanita, pria ini peduli pada Hyowon yang merupakan istri sahabatnya itu, dan Donghae merasakan bahwa Kyuhyun itu menyukai istrinya maka dari itu ia selalu berusaha untuk menyadarkan pria yang sangat keras kepala namun mempunyai luka yang cukup dalam hingga sulit untuk disembuhkan itu.

 

*

Hyowon memeluk boneka kelinci putihnya seraya menatap sisi yang kosong dihadapannya. Tidur di kamar seluas ini seorang diri membuatnya merasa kesepian, tapi bukankah biasanya gadis ini tidur sendiri –sebelum menikah? Atau mungkin kesepian yang ia rasakan karena sudah beberapa malam ini Hyowon tidur dengan Kyuhyun dan malam ini sosok itu tidak ada disisinya?

 

Posisi tubuhnya yang menghadap ke sisi lain tempat tidur ini mengingatkannya dengan kalimat Kyuhyun yang terkesan membentak tapi sarat akan kekhawatiran “Posisi tidurmu itu harus miring, arrasseo?”

Hyowon tersenyum mengingat apa yang Kyuhyun katakan dan lakukan, membuatnya semakin penasaran bagaimana karakter Kyuhyun  yang sebenarnya. Pertemuan pertama itu Kyuhyun terlihat sangat peduli hingga menunggunya di rumah sakit beberapa jam dan sering tersenyum padanya, tapi setelah pertemuan mereka selanjutnya Kyuhyun terlihat dingin dan kasar, lalu sebelum ini Kyuhyun membuatnya berdebar dan merona karena perlakuannya, setelah ini bagaimana lagi sikap pria itu padanya?

Hyowon bahkan merasakan keanehan dalam dirinya yang sulit ia pahami dan membuatnya pusing karena terus memikirkannya.

Dipagi hari setelah Kyuhyun membantunya mengolekan krim pada punggungnya pada malamnya, Hyowon terbangun dengan suasana hati yang entah mengapa terasa sangat baik, tidurnya begitu nyenyak meskipun ia merasakan bahwa posisinya tidak leluasa bahkan Kyuhyun tidur sangat dekat dengannya. Matanya mengerjap beberapa kali melihat sosok tampan yang terlelap, tubuhnya merasakan sesuatu menyentuhnya. Tangan Kyuhyun memegang pinggangnya cukup posesif membuat kejutan pada jantungnya dipagi hari itu, tapi entah kenapa Hyowon tidak ingin melepaskannya dan menikmati pemandangan didepannya menunggu hingga Kyuhyun terbangun.

 

“Argh Cho Kyuhyun!”

Hyowon mengacak-acak kasar rambutnya setelah mengingat prilakunya yang cukup memalukan baginya itu, ia kemudian memjamkan matanya seraya kedua tangannya memeluk erat boneka kesayangannya. Boneka yang sangat lucu berbentuk seperti hewan kelinci yang memiliki telinga panjang keatas dan pita berwarna merah jambu melingkar di lehernya. Boneka berwarna putih itu pemberian dari mendiang ibunya saat ia belum lahir. Gadis itu selalu membawanya kemanapun jika ia harus tidur selain dirumahnya. Sudah menjadi kebiasaan dan kebutuhannya akan boneka teman tidurnya itu.

 

 

*

 

“Hyo, kau benar-benar sedang tidak sibuk?”

“Tentu saja, kau tenanglah pekerjaanku itu sangat menyenangkan jika sudah diselesaikan. Ayo cepat buka pintunya!”

Baekhyun tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya melihat Hyowon yang sangat antusias kali ini. Baekhyun mengajak Hyowon untuk melihat-lihat ruangan barunya untuk melakukan pekerjaan. Kembalinya ke korea membuat ia juga memutuskan untuk bekerja di Negara asalnya ini. Baekhyun bekerja sama dengan sebuah perusahan pakaian dan memiliki kantornya sendiri untuk ia bekerja bersama timnya.

 

“Ruangannya sangat nyaman dan terlihat terang, banyak jendela kaca dan udaranya benar-benar segar, ini seperti seleraku Baek!” Hyowon membalikan tubuhnya usai melihat pemandangan luar dari kaca besar disampingnya. Gadis itu menatap Baekhyun dengan senyum bahagianya.

 

“Kau menyukainya?” Tanya Baekhyun yang langsung mendapat respon cepat dari Hyowon dengan menganggukkan kepalanya. Tapi kemudian Hyowon sedikit bingung.

“Yaa! Kenapa kau menanyakan hal itu? Ini kan kantormu, harusnya aku yang menanyakannya. Kau menyukainya?” Park Hyowon bertanya sekaligus tertawa merasa lucu dengan dirinya sendiri. Bahkan Baekhyun menjawabnya dengan respon yang sama yaitu menganggukkan kepalanya meniru gaya Hyowon.

 

‘Aku memang sengaja membuat kantorku seperti ini Hyo, agar kau menyukainya dan betah berada disini bersamaku.’ Baekhyun tersenyum saat mengatakan hal itu dalam hatinya. Kebahagiaanya adalah melihat Hyowon tersenyum seperti sekarang.

 

Dulunya Baekhyun adalah seseorang yang sangat pemalu dan pendiam, bahkan ia selalu menyendiri dan penakut. Baekhyun bertemu Hyowon di Chuncheon Provinsi Gangwon tepatnya di Sekolah Menengah Pertama, gadis itu adalah teman pertamanya setelah kepindahannya dari Seoul. Dan Hyowonlah yang membuatnya berubah hingga saat ini serta menjadikan alasan Baekhyun menjadi seorang desainer. Baekhyun menyadari bahwa ia mencintai Hyowon sejak dulu, dan pria itu bertekad akan selalu berada disisi gadis yang sudah menjadi istri sepupunya itu untuk selalu melindunginya.

*

 

Nenek Cho Kyuhyun menyambut kedatangannya di rumah dengan senyuman yang menghangatkan hatinya, Hyowon hendak menghampiri Nyonya Kim tapi suara langkah kaki dibelakangnya membuatnya menolehkan wajahnya melihat Kyuhyun berjalan dengan Lee Donghae dan Lee Hyukjae di belakangnya.

Tiba-tiba saja senyumnya semakin mengembang, kakinya bergerak melangkah menuju Kyuhyun dan berhenti tepat di hadapan Pria yang mengenakan setelan kantor lengkapnya. Gadis ini terlihat sangat merindukan suaminya hingga tak menyadari apa yang ia lakukan.

“Kau sudah pulang? Bagaimana keadaanmu? Sudah lebih baik?” mendengar pertanyaan Hyowon membuat Neneknya sedikit bingung, Kyuhyun menatap wanita paruh baya yang berdiri tak jauh darinya dengan senyum.

“Kyuhyun Oppa, apa . . .”

 

Kyuhyun memeluk tubuh Hyowon dengan erat hingga pemilik tubuh itu terdiam tidak dapat melanjutkan perkataannya. Terkejut, dan bingung ia rasakan dalam dirinya. Cho Kyuhyun memeluknya? Benarkah?

Matanya mengerjap beberapa kali, tentu saja benar! Jawaban dari pertanyaannya sendiri. Bahkan gadis itu merasakan kehangatan yang menjalar kedalam tubuhnya, hidungnya dapat mencium aroma maskulin pria yang menjadi suaminya dan tubuh yang begitu erat mendekapnya.

 

Baekhyun menatap datar Kyuhyun disana, ia berusaha menenangkan hatinya yang bergejolak dengan senyum yang ia ukir bibirnya. Sedangkan Hyukjae dan Donghae hanya tersenyum menang melihat adegan romantis di dekatnya.

 

“Apa kau baik-baik saja?” tanya Hyowon terdengar sedikit bergumam karena wajahnya yang sangat dekat bahkan tidak ada jarak dengan dada bidang Kyuhyun.

“Aku baik-baik saja. Tidak usah berlebihan!” jawab Kyuhyun masih enggan melepaskan pelukannya.

 

“Aigoo, baru sehari tak bertemu saja sudah sangat rindu eoh?” Nyonya Kim bersuara, ia terkekeh saat menggoda cucunya itu.

Kyuhyun melepaskan pelukannya dan berjalan menuju kamarnya dengan wajah datarnya seolah tidak terjadi apa-apa membiarkan orang-orang disini terkekeh melihat tingkahnya itu. Hyowon mengatur nafasnya kemudian menatap Donghae dan Hyukjae.

 

“Gomawo!” Ucap Hyowon kemudian tersenyum senang seraya membuat jari-jari ditangannya membentuk heartsign yang ditunjukkan kepada Donghae dan Hyukjae.

 

“Ah jinjja, bukankah istri Kyuhyun begitu menggemaskan?” Ucap Donghae pada Hyukjae setelah Hyowon berjalan untuk menyusul Kyuhyun ke kamarnya. Donghae mengelus dadanya menatap tak percaya sosok Hyowon yang terkadang sangat ceria itu.

 

“Sangat menggemaskan.” Hyukjae mengoreksinya.

 

*

 

“Jinjja gwenchanna?” Hyowon bertanya tepat setelah ia memasuki kamar Kyuhyun dan melihat pria itu sedang berdiri dengan tangan yang sibuk membuka kancing-kancing kemejanya.

“Kenapa?” Pria itu berbalik dan menatap Hyowon dengan tatapan santainya.

“Aku hanya mencemaskanmu, syukurlah kalau kau baik-baik saja.” Hyowon tersenyum dan senyuman itu membuat Kyuhyun melakukan hal yang serupa. Mereka berdua saling melempar senyum dan tatapan yang tak teralihkan.

 

“Kyuhyun-ssi!”

Seruan Hyowon padanya membuat Kyuhyun tersentak dan menghapus senyum dari wajahnya.

“Ada apa? Katakanlah!”

Hyowon menarik nafas panjang, ada hal yang begitu ingin ia sampaikan sejak dulu.

“Kyuhyun-ssi, aku pernah berjanji pada diriku sendiri, Appa, dan Eommaku yang sudah tiada bahwa aku akan menjadi seorang istri yang baik bagi suamiku. Aku ingin seperti Eommaku Kyuhyun-ssi.”

 

Kyuhyun terdiam, ia bingung harus berkata apa. Pria itu memilih untuk menunggu Hyowon melanjutkan ucapannya, ia hanya terdiam mendengarkan seraya menatap serius wajah Hyowon.

 

“Aku tahu kita tidak saling mencintai, pernikahan ini terlalu mendadak bahkan kita belum mengenal satu sama lain. Tapi aku meminta padamu untuk membiarkanku menjadi seorang istri selayaknya. Aku tidak menuntutmu apapun, hanya memintamu untuk membantuku menepati janjiku sendiri.”

 

Keduanya duduk di tepi  tempat tidur dengan jarak dekat dan saling berhadapan

“Baiklah, aku mengerti maksudmu. Anggap saja kita sudah menjadi teman sekarang.”

“Benarkah?” Mata Hyowon berbinar dan terlihat sekali ia sangat antusias dan senang.

 

“Tentu saja, tapi kau harus menerima bagaimana sikapku jika kau menjadi temanku.” Kyuhyun melipat kedua tangannya. Maksud dari ucapannya adalah ‘kau harus menuruti semua ucapanku’ apabila ingin menjadi temannya. Itulah Cho kyuhyun.

 

“Ah sikapmu ya, baiklah! Seperti Donghae dan Hyukjae yang menerima dengan pasrah karaktermu yang langka itu.” Park Hyowon tertawa sementara Kyuhyun membuat wajahnya seolah kesal.

 

“kau sudah mulai berani rupanya.”

 

“kita kan sudah berteman Kyuhyun-ssi”

Satu gerakan tepat membuat Hyowon terkejut setelah kedua tangan besar itu membawa Hyowon kedalam dekapan Kyuhyun yang erat.

“Kyuhyun-ssi!” Hyowon bergumam, ia tidak mengerti mengapa Kyuhyun melakukannya bahkan untuk kedua kalinya.

“Aku melakukan ini karena kita sudah berteman.”

“Apa karena sudah berteman harus berpelukan?”

“Kau melakukannya dengan temanmu Byun Baekhyun dan teman kerjamu Oh sehun.” Kalimat Kyuhyun seolah menyindir Hyowon yang sudah berpelukan dengan kedua pria tersebut membuat Hyowon meringis. Nyatanya Kyuhyun begitu iri pada kedua pria itu yang sudah berpelukan dengan istrinya sedangkan ia baru melakukannya tadi dan saat ini.

“Ah ya, kita memang harus melakukannya karena sudah berteman Kyuhyun-ssi.”

Hyowon menepuk-nepuk punggung Kyuhyun membuat pria itu terkekeh karena gadis ini mudah sekali ia bodohi. Bahkan sesungguhnya Kyuhyunpun dibodohi oleh dirinya sendiri.

 

Keduanya telah memakai piyama tidurnya dengan duduk berhadapan dan Park Hyowon memegang sebuah buku catatan berukuran kecil.

“Baiklah apa yang ingin kau lakukan sebagai istri?”

“Aku ingin menyiapkan sarapan dan makanan untuk suamiku.” Hyowon membacanya dari daftar apa yang ia ingin lakukan yang ia tulis sejak masih Sekolah menengah dibuku catatan yang masih ia simpan sampai saat ini.

“Selanjutnya?” tanya Kyuhyun yang berarti menyetujui apa yang Hyowon ingin lakukan sebagai seorang istri.

“Aku ingin membangunkan suamiku di pagi hari.” Kyuhyun tertawa singkat mendengarnya.

“Aku selalu bangun lebih awal darimu.” Nada bicara Kyuhyun terdengar meremehkan dan membuat Hyowon cemberut.

“Aku akan berusaha Kyuhyun-ssi, itu fleksibel jadi jangan terlalu dipikikan.”

“Tsk! Lalu?”

 

“Aku ingin menyiapkan baju suamiku untuk ia pergi ke kantor.” Hyowon tersenyum dengan manis setelah membaca keinginannya itu namun Kyuhyun menyilangkan kedua tangannya tepat dihadapan wajah Hyowon

“Tidak bisa, selera suamimu berbeda denganmu!”

“Aku akan tetap melakukannya.”

“Selanjutnya?”

“Merawatnya saat sedang sakit.”

“Suamimu tidak akan sakit, dan tidak perlu karena dia sudah memiliki dokter pribadinya yang merupakan seorang professor di rumah sakit nomor satu di korea.” Kyuhyun menampilkan smirknya membuat Hyowon geram ingin sekali memukul wajah tampan yang bahkan saat berlagak sombongpun semakin tampan.

“Menyebalkan! Aku akan tetap melakukannya Kyuhyun-ssi.”

“Terserah kau saja, selanjutnya?”

“Aku ingin menyiapkan semua keperluannya dan selalu membantunya ketika ia membutuhkan bantuan juga melindunginya”

 

“…..” Kyuhyun terdiam, Hyowon selalu mampu membuatnya tertekan seperti ini. gadis di depannya ini begitu polos hingga kata melindungi yang keluar dari bibirnya itu membuat Kyuhyun terenyuh dan memikirkannya.

 

“Dia sudah memiliki Sekretaris sekaligus Asisten Pribadi yang sangat handal dan cerdas, juga Pengawal pribadi yang merupakan Ketua Tim Keamanan yang menguasai berbagai cabang olahraga beladiri dan kemampuan diatas rata-rata.” Kyuhyun menepuk tiga kali bahu Hyowon seolah mengingatkan bagaimana Kyuhyun dibantu dan dilindungi. Benar-benar sombong!

 

“Woaa hidupmu benar-benar menakjubkan Kyuhyun-ssi! Menyebalkan!”

“Kenapa daftar keinginanmu menjadi seorang istri itu semuanya melayani suamimu? Memangnya kau pelayannya? Tidak ada permintaan selain hal itu?”

 

Kali ini Hyowon yang terdiam, ia melihat lembar berikutnya dari note yang ia genggam dengan perasaan yang sedikit sesak.

‘Sebenarnya sangat banyak Kyuhyun-ssi, aku ingin menghabiskan akhir pekan hanya bersama suamiku di rumah melakukan aktivitas santai hanya bersama suamiku, kencan dan makan malam bersama di luar, mengunjungi tempat wisata, dan menonton bersama. Aku juga ingin suamiku mendekapku saat tidur, memandangku dengan penuh cinta saat sebelum tidur, memelukku dari belakang saat aku sedang menyiapkan sarapan untuknya, dan mencium bibirku saat bangun tidur di pagi hari. Tapi aku tahu, kita tidak bisa melakukannya. Apa yang ingin aku lakukan  itu bersama suamiku yang mencintaiku. Kau tidak, Kyuhyun-ssi.’

Gadis itu hanya berani mengatakan daftar keinginanannya yang sesungguhnya itu di dalam hatinya. Lidahnya tidak mampu untuk mengatakan hal itu, Hyowon tahu benar bagaiman posisinya saat ini.

 

“Yaa!! Kau malah melamun, jika sudah maka aku mau tidur.” Suara Kyuhyun yang ditinggikan itu menyadarkannya dan langsung menutup buku catatannya kemudian menatap Kyuhyun yang sudah bersiap memegangi selimut.

“Tidurlah.”

 

 

Pagi harinya jam di nakas sudah menampilkan pukul 6 pagi, Kyuhyun yang terbiasa bangun di jam tersebut itu tanpa alarmpun ia akan bangun dan menatap sekeliling kamarnya lalu memiringkan wajahnya melihat wajah damai itu yang masih terpejam.

Kyuhyun tersenyum mengingat keinginan Hyowon yang salah satunya membangunkan suaminya di pagi hari itu. Suami siapa yang ia ingin bangunkan jika suaminya sendiri sudah bangun? Batin kyuhyun tersenyum.

 

“Park Hyowon pemalas, cepat bangun bukankah kau mau membangunkan suami huh?” Kyuhyun terkekeh setelah mengatakan hal itu. Mood nya hari ini terasa sangat bagus dan entah mengapa ia jadi seperti ini.

 

Hyowon menggeram mendengar suara Kyuhyun yang terdengar sangat jelas karena pria itu bersuara dengan sedikit memekik di dekat telinganya.

 

“Kau sedang meledekku Kyuhyun-ssi?” Hyowon menutup seluruh wajahnya dengan selimut. Ia benar-benar malu sekarang.

 

Setelah semuanya siap, dan Kyuhyun baru saja keluar dari kamar mandi, Hyowon sudah menyambutnya dengan menunjukkan apa yang ada diatas tempat tidurnya.

 

“Ige mwoya? Aku tidak suka kombinasi ini! bagaimana  bisa kemeja biru dengan dasi hijau Hyowon-ah?” Park Hyowon menghapus senyum dan mata berbinarnya melihat ekspresi Kyuhyun yang tidak suka itu.

“Tukar dasinya!” Perintah Kyuhyun.

“Arraseo!”

 

Dan sekarang sepasang suami istri ini sudah duduk di meja makan untuk sarapan. Hyowon nampak mem-pout-kan bibirnya karena hari ini ia juga tidak bisa membuatkan sarapan untuk suaminya. Hari ini benar-benar tidak berjalan sesuai dengan harapannya.

Kyuhyun yang melihat ekspresi Hyowon itu tersenyum

“Kau bisa menyiapkan sarapan untuk suamimu nanti di apartment suamimu.”

Seketika Hyowon menatap Kyuhyun dengan tersenyum

“Nde.” Ucap Hyowon dengan semangat.

“Tapi kau harus bangun lebih awal dari suamimu sebelum itu.”

“Arraseo!!!” Hyowon memekik membuat Kyuhyun sangat puas dibuatnya.

 

*

Cho Kyuhyun duduk dikursi utama di dalam ruangan rapat. Pria itu menatap layar infocus dan sesekali membaca berkas yang berada diatas meja di hadapannya. Seorang pegawai yang sedang berdiri menjelaskan proposal yang sedang dipresentasikan.

Perayaan ulang tahun Sun Luxury Hotel kali ini akan diadakan dalam konsep yang jauh berbeda dari perayaan sebelumnya. Masih mengedepankan kesan mewah, akan tetapi berfokus pada jangkauan publik yang sangat luas. Biasanya SL Hotel akan mengadakan pesta mewah dan megah mengundang seluruh investor dan pelaku bisnis yang bekerja sama, serta tamu VVIP mereka, anggaplah hanya orang-orang penting yang terlibat.

 

Tahun ini akan diadakan sebuah acara yang mampu menyentuh masyarakat luas, bekerja sama dengan CG Department Store, SL Hotel akan mengadakan perayaan yang mengusung tema Sweet & Love Family. Kegiatan-kegiatan yang menghibur dan berbagai perlombaan yang akan dilaksanakan di lapangan terbuka yang dapat dilihat oleh masyarat luas juga para reporter.

 

Kyuhyun telah menyetujui dan mendatangani proposal acara perayaan ulang tahun SL Hotel tahun ini, rapat juga telah selesai beberapa menit yang lalu. Menyisakan Kyuhyun dan Donghae dalam ruangan ini.

Kyuhyun menatap layar ponselnya seraya berpikir untuk memutuskan tindakannya karena baru saja Hyowon mengirimkan pesan untuknya agar tidak melupakan makan siangnya.

 

“Direktur Cho, sejak kapan kau menyukai hal seperti itu? Aku kira kau tidak akan menyetujui konsep Anniversary SL Hotel seperti ini?” pertanyaan Lee Donghae itu membuatnya mengurungkan niatnya untuk sekedar membalas “Ya” pada Hyowon.

Nada mengejek Donghae sangat kentara, bukan mengejek konsep acaranya melainkan keputusan Kyuhyun yang memang sebenarnya pria itu tidak menyukai hal seperti ini.

“Jika untuk keuntungan perusahaan, aku akan melakukannya. Dan jangan lupakan bahwa pesta mewahnya juga akan tetap diadakan setelah acara itu.” Donghae menganggukan kepalanya mendengar penjelasan Kyuhyun kali ini.

 

“Ah ya, bukankah hari ini kalian sudah pindah kembali ke apartmentmu?”

“Ya, kenapa?” jawab Kyuhyun yang tidak memandang wajah Donghae. Pria itu fokus kembali pada berkas di depannya. Mengeceknya berulangkali adalah kebiasaan Cho Kyuhyun menyebabkan tipisnya peluang kecerobohan yang bisa ia lakukan.

 

“Hoho! Kalian akan selalu berduan dalam satu atap.”

“Berhenti mengatakan omong kosong Lee Donghae!!!”

Kyuhyun menutup map berwarna abu itu lalu bangkit dari tempat duduknya. Kyuhyun berjalan meninggalkan Donghae yang tertawa puas setelah menggoda direkturnya itu.

 

*

Park Hyowon sedang mengemudikan mobilnya seraya bernyanyi mengikut music yang berputar dengan volume sedang itu. Langit malam yang gelap itu membuatnya mengemudikan mobilnya dengan cepat agar bisa pulang sebelum Kyuhyun.

Tiba-tiba saja ia merasakan guncangan dalam mobilnya membuatnya terkejut dan mobilnya terhenti

Terjadi sesuatu dengan mobilnya, hari sudah cukup malam gadis itu begitu malas untuk keluar dari mobil di area sepi ini. tapi mau bagaimana lagi, Hyowon harus memeriksanya sendiri agar tidak terlalu lama disini.

 

Baru saja tangannya hendak membuka pintu mobil, sebuah mobil tiba-tiba berhenti tepat di depannya dan beberapa orang keluar dari mobil sedan berwarna hitam tersebut. Hyowon mulai cemas, perasaannya sedikit buruk. Tiga orang tersebut bahkan memakai penutup wajah membuat semakin panik. Dengan tangan gemetar, gadis itu meraih ponselnya dan berusaha menghubungi Kyuhyun, ya Kyuhyun adalah orang pertama yang melintas dipikirannya saat ini berharap agar pria itu menolongnya. pria-pria bertubuh kekar itu sudah mendekat dan menggedor-gedor pintu bagian kanan dan kiri membuatnya ingin berteriak dan menangis saat ini juga.

Dalam hatinya ia menenangkan dirinya sendiri, ‘Jangan panik Park Hyowon. Cho Kyuhyun, angkat teleponnya!!’

Tidak ada jawaban, mungkin Kyuhyun sedang sibuk kali ini. Kemudian terlintas nama Baekhyun dalam pikirannya dan segera meneleponnya. Seorang pria berusaha memecahkan kaca mobil bagian kanan, dengan sebuah parang dan Hyowon histeris seketika.

 

“Yaa Ahjussi!! Hentikan, apa akan kalian lakukan huh? Ah Jinjja, Eomma Appa Harabeoji Jungsu Oppa Wonho-ya jebalyo!!!”

Teriakan frustasi itu lolos seketika dari bibirnya, seraya ponselnya yang masih ia dekatkan dengan telinganya berusaha menghubungi Byun Baekhyun.

 

“Baekhyun-ah tolong selamatkan aku!” Hyowon langsung berucap mendengar panggilannya dijawab oleh Baekhyun.

“Tenanglah, aku sudah didekatmu Hyo!”

Hyowon terdiam meski ketakutan masih melanda pikirannya, apa maksud dari didekatnya? Apa Baekhyun ada di sekitarnya? belum sempat ia bertanya sebuah mobil yang ia kenal berhenti tepat di samping mobilnya.

 

“Baekhyun-ah!”

Sosok pria yang Hyowon sangat andalkan itu keluar dari mobilnya, ketiga pria itu terkejut. Dua orangnya datang menghampiri Baekhyun bersiap untuk memukulnya sementara satu orang pria lainnya sudah berhasil memecahkan kaca bagian kanan membuat Hyowon berteriak.

 

“Yaa Brengsek! Kau merusak mobil yang sangat susah payah kudapatkan!!”  Hyowon berusaha memukul-mukul pria yang mencoba masuk lewat kaca yang pecah itu.

 

Baekhyun terlihat sedang berusaha melawan dua orang pria yang menyerangnya dengan benda tumpul itu. Sesekali Baekhyun melirik Hyowon dengan wajah cemasnya. Satu pukulan tepat mengenai wajahnya membuat tubuhnya terhuyung dan jatuh ke permukaan aspal.

Hyowon melihat Baekhyun terjatuh itu semakin cemas, gadis itu ingin menolong Baekhyun hingga tak memperdulikan apapun, saat ini Hyowon membuka kunci pintu mobilnya dan keluar dari mobilnya. Hendak berjalan menghampiri Baekhyun ia melupakan pria satunya yang sekarang mencengkram tangannya sangat kasar.

Sial, jalanan malam ini kenapa sepi sekali!

“Dasar brengsek! Lepaskan aku!” Hyowon berusaha melepaskan cengkraman itu dari tangannya namun tidak bisa karena sangat kuat, tenaganya tidak cukup untuk itu.

Mata Baekhyun menyalang melihat gadis yang ia cintai disakiti. Tangannya mengepal kuat dan langsung menghantam perut pria yang baru saja memukulnya. Seolah mendapatkan kekuatan penuh, Baekhyun memukul kedua pria itu dengan membabi-buta.

 

Hyowon menendang kaki pria yang memegang tangannya itu hingga ia meringis, Pria yang memakai pakaian serba hitam dan penutup kepala itu kesal sekaligus kesakitan mendorong Hyowon hingga gadis itu jatuh tersungkur.

 

“Argh!”

Mendengar teriakan Hyowon, amarah Baekhyun semakin terlusut melihat gadis itu jatuh dan meringis. Kedua orang itu terkapar olehnya dengan darah yang keluar dari hidung dan pelipis matanya. Baekhyun kini berjalan kearah Hyowon. Ia langsung mendorong dengan kuat pria yang membuat Hyowon tersungkur. Gadis itu meraih tangan Baekhyun yang membantunya bangun.

 

Melihat luka yang ada di sekitar tangan Hyowon membuat mata Baekhyun memerah emosi, sungguh saat ini ia begitu marah pada pria jahat itu. Hendak kabur, namun terlebih dahulu Baekhyun menjegalnya dan membuka penutup kepalanya kemudian mendaratkan pukulan-pukulan kasarnya pada wajah pria yang sudah berumur itu. Hyowon sedang menelepon polisi saat ini seraya matanya memperhatikan Baekhyun yang sudah tidak bisa mengendalikan emosinya.

“Berani-beraninya kau menyentuhnya hah! Kau berani menyakiti dan melukainya! Akan kuhabisi kau!” Baekhyun berteriak emosi.

“Baekhyun-ah, hentikan!”

Teriakan Hyowon seolah tak terdengar oleh Baekhyun yanga masih bernafsu memukul pria yang sudah tak sadarkan diri itu.

“Kau bisa membunuhnya, kumohon hentikan Baekhyun-ah! Kumohon!”

 

Baekhyun menghentikan tangannya yang entah sudah berapa kali memukul pria itu hingga tangannya sendiri terluka dan berdarah, ia menatap Hyowon yang sudah meneteskan air matanya membuat ia cemas dan langsung menghampirinya untuk memeluknya.

“Hyowon-ah mianhe.” Ucap Baekhyun masih dengan nafas yang memburu.

“Aniya, aku hanya takut jika orang itu mati dan kau bisa dipenjara.” Baekhyun melonggarkan pelukannya, pria itu tersenyum kemudian menyeka air mata yang sudah membasahi wajah cantik itu.

“Terima kasih karena sudah mengkhawatirkanku.”

Melihat senyum itu membuat Hyowon tenang, tiba-tiba saja suatu pikiran melintas diotaknya. Andai pria yang menikahinya adalah Baekhyun, ia pasti sudah langsung jatuh cinta dan merasa sangat bahagia pikirnya.

 

Polisi datang dan mengamankan para penjahat dan lokasi sekitar, setelah semuanya selesai Baekhyun mengantar Hyowon ke apartment Kyuhyun namun hanya sampai di depan pintunya saja. Pria itu sangat hapal bahwa Kyuhyun sangat tidak menyukainya membuatnya langsung pulang setelah mengantarkan Hyowon.

 

“Gwenchannayeo?” pertanyaan Kyuhyun yang menyambutnya itu membuat Hyowon sedikit terkejut.

“Apa kau baik-baik saja?”  tanya Kyuhyun lagi karena Hyowon masih menatapnya bingung.

“Darimana kau tahu aku tidak baik-baik saja? Dan kau terlihat begitu cemas Kyuhyun-ssi.”

Ucapan Hyowon membuat Kyuhyun terdiam, pria ini tidak mungkin mengatakan bahwa ia menugaskan pengawalnya untuk mengikuti dan mengawasi Baekhyun kemanapun membuat Kyuhyun tahu apa saja yang Baekhyun lakukan termasuk insiden tadi yang melibatkannya.

“Aku hanya bertanya Park Hyowon, ini karena tidak biasanya kau meneleponku dan aku meneleponmu kembali tapi tak kau jawab, aku hanya berpikir kau melakukan kecerobohan lagi dan mengakibatkan hal buruk.”

Kali ini Kyuhyun menggunakan otak yang memiliki IQ diatas rata-ratanya dengan baik sehingga membuat Hyowon percaya.

 

Park Hyowon duduk di atas tempat tidur bersama Kyuhyun kemudian menceritakan kejadian yang baru saja ia alami itu. Kyuhyun menatap cemas pada wajah Hyowon yang pucat dan terlihat habis menangis itu. Ia merasa bersalah pada dirinya sendiri. Andai saja Kyuhyun tidak terlalu mementingkan pekerjaannya dan mengabaikan panggilan Hyowon mungkin ia sudah langsung melesat untuk menolong istrinya. Para pengawal yang Kyuhyun tugaskan juga tidak bisa membantu mereka karena keadaan akan lebih kacau lagi dan Baekhyun akan mengetahui jika dirinya sedang diawasi.

 

“Apa kau terluka?”

Hyowon baru mengingat bahwa ia sempat terjatuh dan lengannya berdarah, beberapa saat yang lalu ia masih sangat shock hingga melupakannya. Gadis itu membuka coat hitam milik Baekhyun yang ia kenakan sebelum pulang.

 

“Astaga Park Hyowon kau berdarah.” Hyowon hanya menundukan kepalanya, sementara Kyuhyun dengan ekspresi khawatir segera mengambil kotak P3K untuk mengobati luka istrinya.

 

“Luka dipunggungmu baru sembuh dan kau sudah mendapat luka yang baru.” Hyowon tersenyum melihat Kyuhyun yang sedang mengobati lukanya saat ini.

 

“Cha! Sekarang tidurlah, aku harus kebawah terlebih dahulu.”

“Gomawo Kyuhyun-ssi.” Hyowon membaringkan tubuhnya, menarik selimut pertama yang ia gunakan di apartment mewah milik Kyuhyun ini.

 

Cho Kyuhyun bertemu dengan Hyukjae yang sudah menunggunya duduk di sebuah sofa panjang berwarna hitam di lantai satu itu dengan wajah serius.

“Bagaimana keadaannya?” tanya Hyukjae yang juga cemas dan merasa kesal pada dirinya sendiri karena tidak bisa bertindak apa-apa.

“Dia sudah lebih baik, kali ini aku bersyukur karena Baekhyun menolongnya.” Kyuhyun menyandarkan tubuhnya pada sofa yang sama yang diduduki Hyukjae.

“Baekhyun berniat untuk menemui Hyowon dikantor dan menyusulnya membuat ia datang lebih cepat, jika tidak aku tidak bisa bayangkan apa yang akan terjadi.”

“Kau benar, lalu bagaimana dengan kasus ini? kau sudah bisa memecahkannya? Para brengsek itu berniat mencelakainya atau ada maksud dan tujuan lain? Apa ada hubungannya dengan pria yang mengawasi apartmentku?”

“Tidak, Mereka hanya para pencuri yang sering melakukan aksinya seperti itu, mereka bertiga adalah buronan polisi. Tapi aku akan tetap menyelidikinya kembali.” Hyukjae menyerahkan ketiga foto para pelaku hasil perburuannya dengan timnya.

 

“Soal Byun Baekhyun -”

“Park Hyowon-ssi!”

Kyuhyun seketika diam saat Hyukjae menyebut nama istrinya. Kyuhyun mengalihkan pandangannya mengikuti arah pandang Hyukjae yang melihat sosok gadis itu di dekat tangga hendak menuruni anak tangga seraya memegangi kepalanya.

Mata dan pendengaran Lee Hyukjae memang sangat tajam hingga mengetahui sedikit pergerakan yang bahkan cukup jauh dari posisinya saat ini.

“Bagaimana keadaanmu?” Hyukjae mengalihkan keterkejutan Hyowon yang tiba-tiba diserukan namanya itu.

“Aku baik-baik saja Hyukjae-ssi, gomawoyo.” Kyuhyun bangkit dan menghampiri Hyowon  yang sedang berjalan menuruni anak tangga.

“Ada apa? Aku kan sudah bilang untuk tidur!” Nada membentak Kyuhyun mengisyaratkan bahwa ia sedang khawatir sekarang, dan Hyowon paham dengan itu.

“Aku hanya haus.” Hyowon tersenyum merona karena perhatian Kyuhyun padanya. Ia buru-buru melangkah kearah dapur untuk membasahi kerongkongannya yang semakin mengering karena perlakuan Kyuhyun padanya.

Hyukjae sedikit tertawa melihat sepasang suami istri ini, Kyuhyun banyak kemajuan rupanya, pikir Hyukjae.

Kyuhyun berjalan kembali kearah Hyukjae dengan tatapan tajamnya karena ia juga tahu bahwa Hyukjae sedang mentertawakannya saat ini.

 

*Praang!

 

Suara benda jatuh itu membuat Kyuhyun menghentikan langkahnya dan berlari menuju sumber suara. Begitupun dengan Lee Hyukjae yang menyusul Kyuhyun yang mengarah ke ruang dapur.

 

“Hyowon-ah!” Cho Kyuhyun langsung mengangkat tubuh lemah yang tergeletak diatas permukaan lantai yang dingin itu menjauhi pecahan kaca yang berserakan disekitarnya. Hyowon tak sadarkan diri membuat keduanya cemas terlebih lagi Cho Kyuhyun yang sekarang menggendong Hyowon menuju kamarnya.

“Cepat hubungi Dokter Shin!”

Sebelum Kyuhyun mengatakannyapun Hyukjae sudah melakukannya.

Kyuhyun sangat cemas dan mempercepat langkahnya menaiki tangga yang menuju kamarnya dan sesekali melihat wajah pucat itu untuk melihat keadaannya.

 

“Hyowon-ah! Park Hyowon sadarlah! Kau kenapa huh? Park Hyowon!”

 

 

To Be Continue . . .

 

Mulai dari Chapter 6 covernya baru, Yuhuu~ karena Baekhyun mulai berperan dalam hubungan KyuWon couple ini dan konflik-konflik akan bermunculan! Tunggu next chapternya yah… Terima kasih ^^ Jangan lupa tinggalkan jejaknya readers-nim ~ Komentar-komentarnya supaya WonA lebih semangat lagi. hehe~

12 thoughts on “OUR COMPLICATED MARRIAGE (CHAPTER 6)

  1. Yeye… Cover baru 😊
    Wah baekhyun jd malaikat pelindung hyowon, tp bs jd itu bikin kyu cemburu. Cm tkt aja nnt lm2 Baekhyun pny ambisi bt dptin hyowon, mdh2n sih ga
    Next….chap…. Semangat

    Like

  2. Semoga baekhyun ga niat merebut hyowon dari kyuhyun, soalnya walupun ga ngaku tapi ketauan klo sebenernya kyu suka sama hyowon 😀 . Btw apa bener orang” itu cuma pencuri? Atau ada orang yg menyuruh mereka dengan sengaja??? Cieee kyu yg makin perhatian sama hyowon 😀 . Cepet di lanjut ya jan lama” 🙂

    Like

  3. horeeee rada panjangan ceritanya wkwk
    karakter hyowon disini agak unik ya, kadang polos, kadang ngegemesin, kadang frontal. keren lah karakternya. semoga udah bisa terang”an kalo dia emang udah mulai suka sama hyowon.

    Like

  4. Pingback: Library | WONLOVE JAEKYU

Leave a comment