BAD GIRL AND GOOD BOY (CHAPTER 7)

bad-girl

  • Title : Bad Girl And Good Boy
  • Author : WonA
  • Length : Chapter
  • Rating : General
  • Genre : Romance, School Life
  • Cast :  Kim Sa Rang – Cho KyuHyun – Kim Yesung – Other Cast.
  • Disclaimer :This Fanfiction Is Pure Of My Imagination And The Cast Belongs Themselves

 

Typo is magic ^^

 

Happy Reading~

 

Chapter 7 – – – Story Begin . . .

 

 

Seorang gadis sedang bersandar pada sebuah dinding dengan terduduk menekuk lututnya. Wajahnya yang sedari tadi dibasahi oleh air matanya sendiri kini telah mengering, meninggalkan bengkak di area matanya. Meskipun kondisi Cho Kyuhyun sudah lebih baik, ia tak mampu memberanikan dirinya untuk bertemu dengan pria itu.

Ia begitu merasa bersalah, dan entah apa yang harus dilakukannya.

Seorang laki-laki paruh baya keluar dari ruangan dimana Cho Kyuhyun dirawat. Dapat dipastikan bahwa beliau adalah kakek Cho Kyuhyun yang langsung datang saat pihak rumah sakit menghubunginya. Ia begitu mengkhawatirkan cucu kesayangannya itu.

 

“Jeoseunghamnida”

 

Kim Sarang memohon maaf dengan nada lemahnya, ia bahkan tak berani menatap wajah kakeknya Kyuhyun. Sungguh, ia sangat merasa bersalah atas apa yang menimpa Cho Kyuhyun saat ini.

 

“Pulanglah!”

 

Sontak Kim Sarang mendongakkan wajahnya, dan menatap sendu pria paruh baya itu yang sama sekali tak menatapnya.

Sebenarnya Kim Sarang ingin tetap disini, ia masih begitu mencemaskan pria yang sudah menolongnya itu. Ada rasa dimana ia menginginkan untuk bersamanya dan menjaganya, namun gadis malang ini tidak bisa berbuat apapun. Tangan dan Bajunya yang dipenuhi darah Cho Kyuhyun itu mengingatkannya tentang kejadian yang menakutkan yang baru saja terjadi beberapa jam yang lalu.

 

“Annyeonghi gaseyo.”

 

Gadis itu berpamitan dan memutuskan untuk melangkahkan kakinya pergi dari rumah sakit ini, sebelum itu ia menatap pintu yang tertutup itu dimana merupakan pintu ruangan Cho Kyuhyun saat ini.

 

Baru kali ini ia merasakan ketakutan yang teramat dalam, ia bahkan memerlukan waktu yang banyak hanya untuk menghentikan air matanya yang terus jatuh itu. Pertama kalinya juga ia menangisi pria yang tidak memiliki ikatan apapun dengannya.

Kaki-kaki itu berjalan dengan lemah, sesekali tangannya memukul bagian tubuhnya yang terasa sangat sesak. Dadanya benar-benar sesak kali ini, mengapa ia mampu merasakan sakit yang bahkan  tidak ia alami sendiri. Bayangan Cho Kyuhyun yang menahan sakitnya hingga tak sadarkan diri itu kembali melintas membuatnya sakit di kepala dan hatinya.

Oh ayolah, Kim Sarang merasa ketakutan saat ini. Gadis itu selalu bersikap sebagai seorang dewasa yang kuat, namun jangan melupakan bahwa ia masih seorang gadis muda yang masih duduk di bangku Sekolah menengah. Dia masih memerlukan sosok yang membimbingnya, melindunginya dan berada disisinya saat ia memerlukannya.

 

***

Setelah membersihkan tubuhnya, Kim Sarang membaringkan tubuhnya diatas ranjang yang selalu menjadi tempat ternyamannya saat ia kelelahan. Dengan menggenggam ponsel di hadapannya, ia berusaha memberanikan dirinya untuk mencoba mengirimkan pesan pada Cho Kyuhyun. ia mengetikkan beberapa kata yang siap untuk dikirim.

 

“Kyuhyun-ah, mianhaeyo . . . gwenchanna?”

 

jari telunjuk itu siap menekan tombol kirim, namun entahlah seolah ia tak sanggup melakukannya. Pesan itu kembali dihapus olehnya.

Ini sudah sangat larut, bahkan beberapa jam lagi pagi akan menjelang. Gadis itu mengurungkan niatnya, ia tidak mau mengganggu waktu istirahat yang sangat dibutuhkan oleh Kyuhyun saat ini.

 

Kim Sarang membuka pintu kamarnya, gadis itu melihat ayah dan adiknya sedang bersiap untuk sarapan. Kebingungan datang kedalam pikirannya, ada apa ini? mengapa ayahnya tiba-tiba ada dirumah sepagi ini dan sudah menyiapkan sarapan untuknya.

 

“Eoh, putriku! Kau sudah bangun rupanya. Aigoo~ ada apa dengan matamu huh? Kau seperti tidak tidur dan habis menangis.”

 

Dugaan Tuan Kim memang benar, Kim Sarang tidak bisa tidur sama sekali. Pikirannya masih terjaga dengan masih memikirkan sosok pria yang selalu mengusik hatinya – Cho Kyuhyun.

 

Bukannya menjawab, Kim Sarang malah melontarkan pertanyaan yang mencurigai ayahnya itu.

 

“Appa menginginkan sesuatu eoh? Mwoya?”

 

Tuan Kim menggelengkan kepalanya dengan gelisah, bagaimana bisa anaknya semenyebalkan ini?

“Aniya, aku hanya ingin sarapan bersama .. putri-putriku.” Jawaban Tuan Kim sedikit bergetar karena Kim Sarang menatapnya semakin tajam.

 

“Mwoya? Apa yang ayah inginkan huh?”

 

“Tentu saja tidak-“

 

“Surat rumah?”

 

“Tidak”

“Berbohong!”

 

“Tentu saja tidak, kita sudah tidak lagi memegang surat rumahnya!”

 

“MWO?”

 

 

-()()()-

 

Cho Kyuhyun begitu gelisah di tempatnya, ia masih berbaring dengan selang infuse yang menancap di tangannya. Wajahnya tak sepucat semalam. Namun otaknya lebih kacau dari semalam.

Pria itu memikirkan gadis yang tak lain adalah Kim Sarang, sejak ia tak sadarkan diri, ia belum melihatnya hingga saat ini.

Apakah dia baik-baik saja? Apa dia terluka? Apa dia ketakutan? Dimana dia sekarang? Apa yang sedang ia lakukan?

 

Pertanyaan-pertanyaan itu selalu muncul diotaknya, tapi tak ada yang bisa menjawabnya bahkan ia sendiri. Beberapa kali Cho Kyuhyun berusaha menghubungi Kim Sarang dan mengirimkan pesan padanya namun sama sekali tidak mendapatkan jawaban apapun. Hatinya semakin gelisah dan tidak karuan.

 

Kakeknya merasa bingung melihat cucunya yang masih dalam kondisi belum sepenuhnya sembuh itu selalu menampakan wajah kecemasan dan kegelisahan.

 

“Ada apa Kyuhyun-ah, kau memikirkan sesuatu?”

 

Kyuhyun hanya menatap kakeknya yang sedang meminta jawaban atas pertanyaannya.

 

“Aku sedang memikirkan seseorang.” Jawab Kyuhyun cukup lama tanpa menatap wajah kakeknya.

 

“Apakah seseorang yang kau maksud itu adalah gadis yang membawamu ke rumah sakit?”

 

Kyuhyun menganggukan kepalanya dengan wajah cemasnya. Kakeknya tersenyum, membuat Kyuhyun bingung dengan ekspresi yang diberikan oleh orang yang menjadi orang tuanya sejak ia masih kecil itu.

 

“Aku menyuruh gadis itu pulang, sebenarnya aku sangat ingin marah padanya. Namun aku lebih ingin marah padamu, bagaimana bisa kau mempertaruhkan nyawamu untuk seorang gadis huh? Kau tidak pedulikan kakekmu yang sudah tua ini?”

 

“Mianhaeyo.”

 

“Arraseo, kau sudah tumbuh menjadi pria dewasa sekarang. Jangan khawatir, aku menyuruh seseorang untuk mengikutinya hingga ia sampai di rumahnya dengan selamat.”

 

“Benarkah?” Semangat Cho Kyuhyun kembali terisi mendengar penuturan dari kakeknya itu.

 

“Kau pikir kakekmu ini berbohong? Aku juga mencemaskannya, dia hanya duduk dan menangis selama berjam-jam, pakaiannya dipenuhi oleh darah dan wajahnya pucat. Dia bahkan tidak berani masuk untuk melihat kondisimu. Maka dari itu kakek menyuruhnya pulang.”

 

“Gomawoyo harabeoji!”

 

Kyuhyun merasa sedikit lega, namun gambaran kakeknya tentang keadaan Kim Sarang semalam, ia menjadi semakin memikirkannya. Semalam ia pasti sangat ketakutan dan cemas, harusnya gadis itu menjenguknya agar ia mengurangi kecemasannya.

 

***

Sudah tiga hari kyuhyun dirawat, namun gadis yang selalu ia tunggu itu tidak kunjung datang. Bahkan beberapa kali Kim Sarang mengabaikan panggilan teleponnya.

 

Rasanya Kyuhyun ingin keluar dari rumah sakit ini dan menemui gadis menyebalkan itu. Namun itu tidak bisa ia lakukan, kakeknya akan marah besar padanya. Lukanya juga belum terlalu sembuh. Dokter mengatakan jahitan pada lukanya akan segera mengering dalam dua hari berikutnya. Maka dari itu Pasien bernama Cho Kyuhyun ini disarankan untuk tidak terlalu banyak menggerakan tubuhnya.

 

Ponselnya berdering, ia sangat malas untuk sekedar melihatnya. Sejak ia masuk rumah sakit, banyak sekali yang menghubunginya. Tidak lain adalah teman-temannya di sekolah, khususnya perempuan. Dan yang sangat rajin menghubungi dan mengunjunginya adalah Eun Sook, satu-satunya adik kelas yang dekat dengannya.

 

Dengan terpaksa tangannya meraih ponsel yang berada di atas nakas dekat tempatnya berbaring itu.

 

“Kim Sarang!”

 

Cho Kyuhyun memekik bahagia, senyumam mekar di wajahnya. Oh Cho Kyuhyun sangat bahagia saat ini hingga ia tergesa-gesa untuk menjawab panggilan dari Kim Sarang itu hingga ponselnya hampir terjatuh.

 

“Kim Sarang, kau baik-baik saja?”

Belum sempat gadis itu membuka mulutnya, Cho Kyuhyun sudah antusias dengan menanyakan keadaanya.

 

“Gwenchannayeo, bagaimana kabarmu?” Tanya Kim Sarang dengan lembut.

 

“Ah, syukurlah! Kenapa baru menghubungi huh? Kau baru ingin tahu keadaanku huh?” Cho Kyuhyun merasa sedikit kesal sekaligus bahagia saat ini, akhirnya gadis yang ia ingin sekali dengar suaranya itu menghubunginya dengan suara yang lembut membuat hatinya bergetar.

 

 

“mianhaeyo, aku yakin kau pasti sudah lebih baik, iya kan? Aku bisa mengetahuinya dari nada bicaramu. Kau sangat sehat hingga mampu memarahiku.”

Ada sedikit tawa di kalimat Kim Sarang yang ia ucapkan membuat kyuhyun kembali mengembangkan senyumnya.

Ah, ingin rasayanya Kyuhyun melihat tawa itu secara langsung. Pria ini benar-benar sedang merindukanmu Kim Sarang, tidak kah kau tahu?

 

“Bogoshipeo.”

 

Ucapan Kyuhyun kali ini membuatnya terdiam, ia ingin sekali mengatakan hal yang sama namun rasanya lidahnya itu begitu berat hingga ia hanya mampu menggigit bibir bawahnya.

 

“Datanglah, aku benar-benar ingin melihatmu. Jika tidak, aku yang akan datang menemuimu saat ini. Aku akan melupakan apa yang dokter ucapkan, dan tidak mendengarkan apa yang harabeoji katakan. Maka dari itu, datanglah! Aku sungguh ingin melihatmu.”

 

Hati Kim Sarang kembali bergetar mendengar semua yang diucapkan Kyuhyun padanya, jantungnya berdetak semakin cepat dan dapat terdengar dengan jelas olehnya hingga Kim Sarang harus menyentuh dadanya untuk menahan letupan yang ada di dalamnya.

 

Cho Kyuhyun, kau membuatnya meleleh seketika.

 

“Baiklah, aku akan datang untuk menjengukmu.”

 

“Aku menunggumu.”

 

 

-[]-[]-

 

Cho Kyuhyun menyambut Kim Sarang dengan senyuman yang tak pernah pudar sejak ia mendengar bahwa gadis itu akan menjenguknya. Kebahagiannya benar-benar tergambar dengan jelas. Pria itu sedang jatuh cinta, menahan kerinduan, dan merasakan kebahagiaannya ketika hanya melihat gadis yang ia cintai ada di hadapannya.

 

“Yaa, jangan menatapku seperti itu. Hentikan!”

Kim Sarang membalas senyuman Kyuhyun dan menghampirinya. Hingga jarak mereka sangat dekat, Kyuhyun menggapai tubuh Kim Sarang dengan memeluknya. Sangat erat hingga gadis itu terkejut dan tak dapat melakukan apapun.

 

Ia juga merasakan rasa senangnya ketika Kyuhyun memeluknya, melihat Kyuhyun yang tersenyum bahagia dan memeluknya membuat kekhawatirannya selama ini berkurang hingga perlahan kedua tangannya menyentuh punggung Cho Kyuhyun untuk membalas pelukannya.

 

Pria itu tersenyum merasakan bahwa gadis ini tak memberikan respon penolakan, sikap dinginnya benar-benar hilang saat ini. Ingin rasanya Cho Kyuhyun selalu terluka agar ia bisa merasakan perhatian Kim Sarang padanya.

 

Sebenarnya Kyuhyun belum mau melepaskan gadis itu dari dekapannya, namun ada rasa sakit yang membuatnya perlahan melepaskan dekapannya.

 

“Mianhaeyo. . . aku benar-benar sangat-“

 

“Ssht”

 

Cho Kyuhyun meletakan jari telunjuknya dipermukaan bibir Kim Sarang, ia tidak mau gadis itu meminta maaf padanya. Ia sungguh tidak ingin melihat wajah sedih Kim Sarang, ia sudah merasa baik-baik saja jadi jangan pernah gadis itu meminta maaf yang tidak beralasan. Itu adalah pilihan yang diambil Kyuhyun, dan ia akan melakukan apapun untuk melindungi gadis yang ia cintai.

 

“Kau terlihat sangat cantik hari ini.”

Cho Kyuhyun mengomentari penampilan Kim Sarang saat ini. Gadis itu memakai dress yang indah, ia bahkan terlihat memakai riasan.

Kim Sarang, kau membuat pria ini berbunga-bunga dan merasa sangat menang.

 

“Kenapa kau baru menjengukku, dan tidak pernah menjawab panggilan telepon dariku?”

 

“Aku tidak punya waktu, dan aku tidak bisa mengganggu waktu istirahatmu jika malam-malam aku menghubungi atau menjengukmu.”

 

“Menyebalkan!” Cho Kyuhyun berdecak kesal dan berpura-pura menunjukan ekspresi kekesalanya itu. benar-benar menggemaskan.

 

Ponsel Kim Sarang bergetar, ia hanya melihat sekilas layar ponselnya kemudian mengabaikannya.

“Mianhaeyo, aku tidak bisa berlama-lama disini aku harus segera pergi.”

 

Wajah sedih Kyuhyun mulai tergambar, rasanya ingin sekali mencegah gadis itu pergi namun wajah memohon Kim Sarang membuatnya diam dan berkutat dengan pikirannya.

Kim Sarang baru beberapa menit di ruangan ini, tapi ia sudah mau pergi. Apa sesibuk itu? Pikiran Kyuhyun mulai menelisik, ia bahkan menduga-duga apa yang akan dilakukan dan pergi kemana Kim Sarang setelah menjenguknya.

 

Pria itu sangat paham bahwa Pekerjaan gadisnya itu benar-benar tidak kenal waktu, haruskah Kyuhyun bahagia karena dalam kesibukan gadis itu ia menyempatkan dirinya untuk menjenguknya. Meskipun begitu, ia masih sangat ingin bersama dengan gadis itu. Belum satu jam, bahkan kurang dari sepuluh menit Cho Kyuhyun melihatnya. Ia merasa tidak adil namun juga tidak bisa menahannya terlalu lama.

 

Cho Kyuhyun, pria yang baik hati tidak ingin membuat masalah pada sosok gadis yang ia cintai.

“Baiklah, pergilah! Tapi kau harus datang kembali dan menghubungiku setelah itu.”

 

Kim Sarang tersenyum sesaat, kemudian mengacak rambut Cho Kyuhyun dengan lembut.

 

“Beristirahatlah, dan cepat sembuh!”

 

“Yaa!” Cho Kyuhyun berteriak manja dengan senyumannya.

 

Setelah Kim Sarang keluar dari ruangannya, pintu yang tertutup itu seperti pemandangan yang menarik baginya. Ia masih bernostalgia dengan apa yang barus saja gadis itu lakukan padanya. Oh dia sangat manis, menurut Kyuhyun.

 

Satu panggilan masuk dari ponselnya.

 

“Yeoboseyo.”

 

“. . .”

 

Mata Cho Kyuhyun membulat sempurna, kedua kakinya bergerak turun dari ranjangnya dengan tergesa-gesa. Ia berjalan, tidak! Bahkan ia berlari keluar dari ruangannya dengan ekspresi wajah yang jauh dari kata baik-baik saja.

 

Di lobi rumah sakit Ia melihat punggung seseorang yang sangat ia kenali, orang yang sama yang baru saja keluar dari ruangannya.

 

Tangannya segera meraih lengan seseorang yang sedang berjalan perlahan itu hingga membalikan tubuhnya dan menghadap ke arahnya. Gadis itu, Kim Sarang begitu terkejut melihat Kyuhyun yang sedang meraih tangannya dan berada disini bersamanya. Apa yang sedang Kyuhyun lakukan? Harusnya ia masih dikamarnya!

 

 

“Katakan jika semua itu tidak benar!”

Kim Sarang hanya diam, ia tidak mengerti apa yang saat ini Kyuhyun katakan.

 

“Aku mendengar bahwa kau akan bertunangan dan segera menikah.” Kyuhyun mengatakan apa yang ia ucapkan itu dengan terasa sangat berat dan menyakitkan

 

Tangan yang saat ini digenggam dengan erat oleh Kyuhyun itu bergetar, bahkan matanya sudah berkaca-kaca. Air matanya menggenang dikelopak bagian bawah matanya hingga pandanganya sedikit kabur dan tak jelas.

 

“Katakan Kim Sarang!”

Kyuhyun meninggikan suaranya meminta penjelasan dari gadis di hadapannya saat ini.

 

“Benar, semua itu benar Cho Kyuhyun, yang kau dengar itu benar!”

 

Kim Sarang tak lagi mampu menahan air matanya, jatuh dengan cepat dan mengalir di pipi mulusnya.

Cho Kyuhyun mengepalkan tangannya dan mengeratkan pegangannya pada lengan Kim Sarang, dengan mata yang memerah itu masih menatap Kim Sarang berharap bahwa gadis itu mengatakan semuanya adalah kebohongan. Ia masih belum bisa menerima semua ini.

 

 

“Aku akan bertunangan dan segera menikah, Kyuhyun-ah!”

 

 

To Be Continue . . .

 

9 thoughts on “BAD GIRL AND GOOD BOY (CHAPTER 7)

  1. Yaaaa kim sarang akan bertunangan & menikah? Dgn siapa?lalu gimana hubngan nya dgn kyu oppa apa mereka akn bersatuu?
    Aahhhh penaasaraan kakak lanjut terusss yaaa
    #dudukdanmenunggu^_^

    Like

  2. Duh…Kim sarang mo nikah???? Jgn2 gr2 bpkny yg byk utang kan surat rmhny udh ga ad. Kl iya tega bgt bpkny Kim sarang.
    Lanjut……part….slanjutny

    Like

  3. Pingback: Library | WONLOVE JAEKYU

Leave a reply to Park Hyun Young Cancel reply